Shikamameri.
Siapa yg tidak kenal dengan restoran jepang super uwaah itu?Restoran itu sangat besar dan menyiapkan macam macam jenis menu dari berbagai negara lain.
Dan dari deskripsi singkat diatas, sudah bisa diperkirakan kalau makanan di tempat itu tidak murah.
Bahkan, 1 botol sake saja ada yg harganya luar biasa.
Dan karena itu, (Y/n) jadi tidak enak dengan araki."Sudahlah nee-chan. Pesan saja apa yg kau inginkan, aku yg bayar~"
Ekspresi (Y/n) menunjukkan ketidaksukaan pada kelakuan sang adik.
"Kau ini, bisa tidak jangan boros?" Ujarnya dengan nada dingin.
Hati araki serasa ditusuk oleh ribuan pisau. Dia merebahkan diri dengan sedih karena komentar dingin kakaknya.
"Hiks. Nee-chan memarahiku"
"Jangan kekanak-kanakan. Berhentilah bersedih" suruh (Y/n) yg terlihat jengah.
Dengan tangisan palsunya, araki kembali duduk dan menempelkan wajah ke meja. Dia merajuk.
(Y/n) yg melihatnya menggerlikkan mata malas.
Dia berdiri dan berpindah untuk duduk di samping araki.Tanpa aba aba, dia menarik araki dan membuatnya rebahan di pangkuannya dan menunduk, menatap sang adik dengan senyuman tipis yg menawan.
Araki mengerjap. Pipinya terasa geli karena surai panjang (Y/n) yg jatuh mengenainya.
"A---!" Wajah araki memerah padam. Dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya.
Damagenya terlalu besar!!
Kalau begini dia akan kelepasan!"Kau ini kenapa sih?"
Suara (Y/n) membuatnya tersadar dan dia berusaha keras untuk mengendalikan dirinya.
Setelah cukup tenang, dia menjauhkan tangannya dan menatap (Y/n) dengan santai seperti biasa.
"Aku tidak apa apa. Tenang saja" ujarnya. "Apa nee-chan sudah memesan makanan?" Sambungnya.
Araki mendudukan dirinya kembali dan membenarkan rambutnya.
(Y/n) melipat tangan diatas meja dan membenamkan wajahnya.
"Kita tunggu temanmu saja. Baru pesan. Bangunkan aku kalau dia datang"
"Oke"
Araki terkejut bukan main saat (Y/n) merebahkan diri dengan kepala yg berada di pangkuannya.
Ingin rasanya dia menjauhkan kepala (Y/n), tapi dia tidak mau mengganggu.
Pasrah, araki menyandarkan diri di dinding dan mengeluarkan ponselnya untuk menanyakan keberadaan kevin.
[Di jalan. Macet]
Itulah balasan kevin.
Dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dan diam untuk beberapa saat.
Netra biru lautnya kini menatap wajah sang kakak yg sudah tertidur nyenyak.
Araki menunduk. Tangannya memainkan helaian rambut (Y/n) dan menghirup aromamya.
Tatapannya melembut. Dan dengan lambat, dia mencium bibir (Y/n) cepat.
Wajahnya lagi lagi memerah padam. Dia menampar dirinya sendiri dengan keras dan mendecak kesal.
"Sialan! Apa yg kulakukan?!!" Gumannya frustasi.
Dia mengacak surainya kasar.
Sejak kecil, dia sudah kagum dengan kehebatan (Y/n) dan ketabahannya.
Araki merasa sangat lemah karena selama ini dia tidak bisa melindungi (Y/n) dari ayah mereka.
Dia selalu bingung. Kenapa ayahnya sangat kejam dengan (Y/n) sedangkan dengannya tidak?
Karena ketidaktahuannya, dia memutuskan untuk selalu menemani (Y/n) dan menjadi sandaran untuknya.
Tapi siapa sangka, karena semua itu, dia menjadi semakin dekat dengan (Y/n) dan dia adalah satu satunya orang yg mengenal (Y/n) dengan baik.
Dan karena itu juga, dia mulai memiliki perasaan pada (Y/n).
Dia tau mereka saudara. Itu dilarang. Tapi dia tidak bisa melupakannya.
Sekuat apapun dia ingin berhenti mencintai kakaknya sendiri, dia tidak bisa.
(Y/n) begitu berharga baginya.
Dan dia sangat murka saat tau (Y/n) dinikahkan dengan orang yg bahkan selalu mengabaikannya.
Seandainya dia bisa menggantikan posisi rindou, dia pasti akan melakukannya.
Namun status saudara ini menghalanginya.
Dan dia butuh kevin untuk masalah ini.Dia ingin (Y/n) nengenal kevin karena Araki yakin kevin pasti bisa menyelamatkan (Y/n).
Dan jujur, jika itu kevin, dia rela.Demi kebahagiaan (Y/n)...
***
Meanwhile mikey...
"....."
"Kau kenapa?" -kakucho-
"Aku benar benar merasa bersalah pada senpai" -mikey-
"Tapi itu kan bukan salahmu" -akashi-
"Tapi tetap saja.... Apa aku bunuh saja ya rindou?" -mikey-
"Ukh. Tolong jangan. Aku masih sayang dengan adikku walau sifatnya seperti anjing" -ran-
"Rindou memang anjing kok" -kakucho-
"Hah?" -akashi-
"....?" -mikey-
"Uwah? Kakucho, kau ada dendam apa dengannya?" -kokonoi-
"Kau menghina adikku? Cari mati?" -ran-
"Bukan begitu!! Maksudnya, nama anjing (Y/n)! Nama anjingnya itu rindou!" -kakucho-
"Senpai punya anjing?" -mikey-
"Iya. Namanya rindou" -kakucho-
"Apa itu bentuk pelampiasan?" -kokonoi-
"Kalau kehendak (Y/n), kurasa tidak apa apa. Aku juga malas bilang ke rindou" -ran-
"Ngomong ngomong soal rindou, mana dia? Bukannya dia tidak bertugas?" -akashi-
"......." -Mikey-
"Paling dia bersama Rea. Biasa" -ran-
"Baiklah, aku bunuh saja" -mikey-
"MIKEY!!!" -Kaku, Koko, Akashi, Ran.
.
.
.
.
.
.
.To be continue~~
Maaf chapter kali ini rada pendek 🙏🙏🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/281739308-288-k146192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll {Haitani Rindou X Reader}
RomansBonten AU. pertunangan yg menyedihkan ini... apakah aku bisa mengatasinya? atau, apakah aku akan menyerah? ah... mirisnya nasibku. Tokyo Revengers belongs to ken wakui. Bonten. Reader insert. fanfiction