Araki terbangun saat mendapat sebuah pesan dari kevin.
[Jalannya macet sekali! Lebih baik kau pesan makanannya duluan. Pesankan aku seperti biasanya]
Mendecih. Araki pun memanggil pelayan dan memesan makanan untuknya dan kakaknya juga Kevin.
Semoga saja kevin bisa datang tepat saat makanannya selesai.
Toh, masaknya juga lama.***
Kevin membuka pintunya dengan kasar. Rasa kesal karena macet yg lebih dari 1 jam telah menguasai dirinya.
Netranya yg tajam menatap ke sebelah kanan, Dimana temannya itu sudah tertidur pulas dengan seorang perempuan Tertidur di pangkuannya.
"Oh, kakaknya------?! Haah?!!!"
Dia tidak sengaja berteriak.
Dan teriakannya berhasil membuat Araki dan (Y/n) terbangun.Bahkan seorang pelayan juga datang karena khawatir.
"P-permisi tuan, ada apa??" Tanya pelayan itu gelagapan.
Kevin tersadar dari keterkejutannya. Dia berdehem dan meminta pelayan itu kembali.
Di lain sisi, (Y/n) mengucak matanya. Dia juga meregangkan tubuhnya tanpa sadar akan kehadiran kevin. Hingga....
"Oi! Kenapa kau lama sekali??!" Protes araki.
"Maaf maaf. Td jalannya benar benar macet"
Tunggu! Suara ini!!
"Kau lama sekali. Kalau tau begini, harusnya aku pesan makanannya nanti saja. Dingin semua kan..." Araki menatap kevin kesal.
Terkekeh, kevin mengangkat bahu.
"Jangan salahkan aku~"(Y/n) sangat yakin. Dia tidak mungkin salah orang. Satu satunya orang yg dia tau memiliki suara lembut namun penuh ketegasan itu hanyalah dia!!
"KEVIN?!!" (Y/n) berbalik dan menunjuk ke arah kevin yg terperanjat karena panggilan tiba tiba dari (Y/n).
Dengan ragu, dia melambai pelan dan tersenyum.
"Hai. Kita bertemu lagi" ujarnya.
(Y/n) mengalihkan pandangan dan menatap araki meminta penjelasan. Tapi anehnya, araki juga ikut terkejut.
Ekspresinya bahkan lebih parah dari (Y/n)."Araki?" Panggil (Y/n) karena adiknya diam membeku seolah jiwanya tak ada.
Kevin juga bingung. Dia mendudukkan diri di sisi lain meja dan mengernyit dengan kelakuan araki.
"(Y/n). Apa dia masih hidup?" Tanya Kevin mulai ragu.
(Y/n) mendekati araki dan meletakkan salah satu jari di bawah hidungnya, dia juga memeriksa denyut nadi araki.
Yakin dengan hasilnya, dia menatap kevin dan mengacungkan jempol.
"Dia mati~"
"Oh, bagus. Kalau begitu ayo kita pergi" ajak kevin yg kembali berdiri.
Dia mendekati (Y/n) dan mengulurkan tangannya.
(Y/n) sempat terdiam. Lagi lagi dia merasa aneh. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasa. Wajahnya terasa panas dan dia merasa sangat senang.
Dia tidak tau apa ini, tapi dia menerima uluran tangan kevin dan berdiri.
"Kita tinggalkan saja?" Tanya kevin pada (Y/n).
(Y/n) mengangguk. Dia mengambil tasnya dan siap untuk berjalan keluar.
Namun, cengkraman tiba tiba di kakinya membuat (Y/n) terpekik kaget dan refleks memeluk lengan kevin yg ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll {Haitani Rindou X Reader}
RomanceBonten AU. pertunangan yg menyedihkan ini... apakah aku bisa mengatasinya? atau, apakah aku akan menyerah? ah... mirisnya nasibku. Tokyo Revengers belongs to ken wakui. Bonten. Reader insert. fanfiction