Empat

39 39 11
                                    

Pagi hari ini, saat Geyra sedang berangkat sekolah seperti biasanya, diantar oleh Pak parto, mobil yang dikendarai oleh Pak parto tiba-tiba mati.

"Eh.. Kenapa pak?" tanya Geyra bingung

"Eh, mati. Sebentar neng saya coba cek dulu" ucap Pak parto dan segera keluar dari mobil tersebut dan mengecek mobilnya

Geyra, segera melihat jam yang berada dipergelangan tangannya, untuk memastikan sudah jam berapa.

"Aduh udah jam 6.15 lagi" gumam Geyra dengan raut wajah sedikit panik, dan Geyra pun segera keluar dari mobil, 'Gimana pak?' tanya Geyra

"Aduh neng, ini kayaknya harus dibawa kebengkel neng, ada kabel yang putus sepertinya" ucap Pak parto, "Neng saya pesenin taxi yaa" lanjutnya

"Yaudah pak, gapapa biar saya pesen sendiri aja, bapak hati-hati yaa" kata Geyra yang berusaha sambil menetralkan dirinya agar tidak panik karena takut terlambat

"Baik neng,"

Geyra segera berjalan, dan sambil membuka ponselnya untuk memesan taxi online, karena terlalu fokus dengan ponselnya, Geyra sampai tidak memperhatikan jalanan disekitarnya, sampai akhirnya...

"Awas....." teriak laki-laki dari arah sebelah kanan, menandakan Geyra untuk menghindar

Geyra kaget dan segera menoleh ke arah sumber suara tersebut, dan segera menghindar.

Motor yang laki-laki tumpangin tersebut segera mengerem dadakan agar tidak menabrak perempuan yang baru saja dia lihat, dan persis berhenti didepan perempuan tersebut.

"Hampir aja," gumam laki-laki tersebut

Geyra yang melihat segera meminta maaf, karena Geyra menyadari dirinya tidak memperhatikan jalanan, "Maaf ya.. Gapapa kan?" tanya nya

Laki-laki tersebut segera membuka helmnya, "Besok-besok jangan gitu lagi, bahaya. Hari ini lo masih selamat, gatau besok?" laki-laki tersebut memberi peringatan kepada Geyra

"Iya, sekali lagi maaf ya. Eh btw lo sekolah di Nusa Bangsa kan? kebetulan seragam kita sama, gua boleh nebeng ga? ini daritadi mesen taxi online susah banget" ucap Geyra dengan wajah berharap mendapat tumpangan dari laki-laki tersebut

"Aduh maaf ya ga nerima tumpangan" ucap laki-laki tersebut

"Sekali aja deh, plis... Kenalin dulu deh, gua Geyra anak baru disekolah Nusa Bangsa, anak 11 IPA 2." Geyra memperkenalkan dirinya

"Oh ini anak baru" gumam Abimana dalam hati, "Abimana," balas Abimana

"Nah abi, plis... Sekali ya, sekali aja. Aduh panik ni gua takut telat" Geyra memohon kepada Abimana

"Udah pasti bakal telat si" Abimana melihat jam yang dia kenakan

"Ah yaudah deh gapapa, yang penting gua bisa numpang" Geyra masih berusaha agar mendapati tumpangan oleh Abimana

"Yaudah"

"Yes, makasih Abi."

Geyra dan Abimana pun segera menuju sekolah.

🌻🌻🌻

"Saya bilang, saya tidak akan melakukan itu." ucap seorang perempuan dengan isak tangis

"Saya tidak mau tau, lakukan apa yang sudah diperjanjikan waktu dahulu." balas perempuan lain, "Perjanjian harus ditepati." lanjutnya


"Tapi saya masih tidak bisa, mohon beri saya waktu"

🌻🌻🌻

Sesampainya disekolah, benar yang dikatakan Abimana mereka sudah pasti telat dan betul saja mereka telat.

"Ah..." gerutu Geyra

"Bener kan gua kata juga apa, pasti telat" ucap Abimana

Seperti biasa, anak-anak yang datang terlambat langsung diberi sanksi, salah satunya yaitu membersihkan halaman sekolah, Geyra dan Abimana pun segera menjalankan hukuman yang telah diberikan oleh Ibu Indah selaku guru BK di sekolah Nusa Bangsa.

"Gimana si anak baru udah telat," ledek Abimana

"Mobil gua mogok" jawab Geyra dengan malas

"Oh pantesan aja, pegel ya?" tanya Abimana

"Pegel," jawab Geyra yang masih fokus membersihkan halaman sekolah

"Sama" balas Abimana

"Kirain mau nyuruh gua duduk gitu" kata Geyra

"Ngga lah" jawab Abimana

🌻🌻🌻

"Eh Abi" sapa Dean sambil menepuk pundak Abimana

"Oit?"

"Mantap, telat bareng sama anak baru nih, cantik banget yaa" ledek Dean

"Sampai dilihatin sama anak-anak kelas lain anjai," lanjut Fernanda sambil menghampiri mereka berdua

"Gua bingung deh, Abimana raja telat aja fansnya banyak, lah gua telat aja jarang kok gada fans si?" tanya Dean

"Kurang ganteng lo HAHAHAAHAH" jawab Zefran sambil tertawa puas

"Bajingan" ucap Dean sambil melempar buku ke arah Zefran

"Anaknya humble ternyata" kata Abimana

"Siapa?" tanya ketiganya

"Mang ocit" jawab Abimana, "Ya anak barunya dong ganteng" lanjutnya

"Serius? gua kira cuek" tanya Zefran

Abimana hanya menganggukan kepala.

"Seru dong" sambar Fernanda

"Biasa aja" jawab Abimana

"Najis deh Abimana sikapnya cepet banget berubah, kadang A kadang B kadang C" lanjut Fernanda sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri

"Frustasi ya bertemen sama Abi, tapi kita klop banget anjing berempatan mulu" kata Zefran

"Udah deh ah, mang ocit yuk, laper gua" ajak Dean

"Nitip aja dong gua" seperti biasa Zefran langganan nitip

"Gak." kata Dean

"Gak." dilanjut Fernanda

"Gak." dan terakhir dilanjut Abimana

"YaAllah, pelit banget gamau bantu temen" ucap Zefran

"Ya lo kerjannya nitip mulu anjir, gece mau ikut apa ga?" tanya Dean dengan raut wajah greget

"Ah, nitip kek es doang si satu dibawa pas kalian balik ke kelas juga gapapa" Zefran masih berusaha agar teman-temannya mau dititipi

"Mageran banget najis, yaudah sini" Fernanda sudah hafal sekali dengan kelakuan Zefran dan akhirnya mengiyakan apa yang Zefran titip

"Makasih sayangku," Zefran segera memberikan uangnya kepada Fernanda dan tersenyum manis

"Pahit pahit pahit" kata Fernanda dan segera meninggalkan kelas bersama kedua temannya yang lain.

🌻🌻🌻

Terima kasih sudah mau membaca dan memberikan vote pada cerita ini!<3

ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang