Lima

44 38 18
                                    

"Gey," panggil Nayara kepada Geyra yang sedang memainkannya ponselnya

Geyra pun segera menengok ke arah Nayara, "Kenapa?" tanya nya

"Ikut eskul dance yuk bareng gua sama Verlia" ajak Nayara

"Em.. Boleh deh" Geyra mengiyakan ajakan Nayara, karena di sekolah sebelumnya Geyra juga termasuk anggota dance

"Asik, nanti sepulang sekolah kumpul ya di lapangan basket" ucap Nayara

"Siap" Geyra pun mengacungkan jempolnya

🌻🌻🌻

Geyra sudah berada dilapangan basket, dan sedang berdiri didepan anak-anak dance untuk memperkenalkan dirinya.

"Hai, kenalin nama saya Geyra dari kelas 11 IPA 2, salam kenal semua" Geyra melambaikan tangannya dan tersenyum

"Hai Geyra," sapa anak-anak dance, kecuali 2 perempuan yang berada di paling belakang

"Bisa dance ga tuh? nanti abal-abal lagi" celetuk perempuan tersebut

"HAHAHAHA nanti cuman nyampah doang lagi disini" sambar perempuan disampingnya

Verlia yang mendengar tersebut, segera membuka suara. "Jangan asal ngomong deh lo" Verlia mendekati 2 perempuan tersebut

"Loh kok lo yang sewot?" tanya nya

"Ya lo kalau ngomong dijaga, udah kelas 11 tapi otak masih kayak bocah" kata Verlia emosi

"Maksud lo apa?" Perempuan tersebut tidak terima dengan ucapan Verlia

Anak-anak dance segera memisahkan mereka.

"Udah, udah. Kak Clara udah dateng, bisa ga si gausah berantem" ucap salah satu anak dance

Geyra segera menghampiri Verlia, "Udah gapapa Ver" Geyra mengusap pundak Verlia

Mereka pun mulai latihan, dan setelah 20 menit latihan, anak dance diberi waktu untuk istirahat selama 5 menit.

"Eh, 2 perempuan yang tadi tuh siapa deh?" tanya Geyra kepada Nayara dan Verlia

"Zera sama Firly, anak 11 IPS 1. Gaya nya selangit, suka ngelabrak orang, gajelas." jawab Verlia

"Betul," sambar Nayara

"Kalau aja tadi ga dipisahin dah gua habisin tuh bocah, emosi gua" kata Verlia sambil meremas handuk kecilnya

"Udah ih, sabar ver gapapa" Geyra berusaha menenangi Verlia

"Sabar buk sabar" Nayara pun juga berusaha menenamgi Verlia

🌻🌻🌻

Diperjalanan pulang, geng vervorioz tiba-tiba berhenti karena melihat seorang bapak-bapak yang sedang mendorong motornya, dan menghampiri bapak-bapak tersebut.

"Pak," sapa Zefran kepada Bapak tersebut

"Iya?" Bapak tersebut menoleh ke sumber suara

"Motornya kenapa pak?" tanya Dean

"Mogok mas tadi disana, kurang tau juga si ini, habis bensinnya juga masih ada" Bapaknya menjelaskan

"Yaudah pak, mari kita bantu" kata Abimana

"Eh yaampun, makasih mas" Bapak tersebut tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari Abimana

Geng vervorioz segera membawa motor bapak tersebut ke bengkel terdekat, akhirnya motor bapaknya sudah selesai dibetuli.

"Mas-mas semua makasih banyak loh ini, sudah membantu saya, gatau deh kalau gada mas-mas semua, saya bakal gimana" ucap Bapak tersebut tulus

"Gapapa pak, udah kewajiban kita-kita buat saling membantu" balas Fernanda dengan senyuman dibibirnya

"Iya pak, gapapa kok yang penting motor bapak udah betul dan bapak ga capek lagi" lanjut Dean

"Iya mas, alhamdulillah. Sekali lagi terima kasih banyak, saya pamit duluan ya mas" pamit Bapak tersebut

"Iya pak, hati-hati yaa" ucap Abimana

Bapak tersebut sudah meninggalkan geng vervorioz.

"Ngumpul ga?" tanya Dean kepada teman-temannya

"Nitip dong" jawab Zefran

"APAAN SI ANJIR? NGUMPUL GIMANA NITIPNYAA? LO KATA MAKANAN ZEFRAN" balas Dean emosi dan greget

"Kerjaannya nitip mulu lo zef, nanti hidup juga mau nitip?" ledek Fernanda sambil tertawa

Abimana hanya geleng-geleng melihat tingkah laku teman-temannya.

"Jadi ngumpul ga?" tanya Dean sekali lagi

"Gas, rumah gua" kata Zefran, untuk kali ini dia jawab dengan benar

"Kirain gua, lo mau jawab nitip lagi" balas Dean

"Ya gak lah anjing masa nitip mulu"

"Sadar juga anaknya" ucap Abimana

"Gece deh ah lama, cepet-cepet" Fernanda sudah menyalakan motornya dan segera ingin berjalan

"Ayo," saat Dean ingin menghidupi motornya, dia baru sadar kunci motornya lupa dia taroh mana, "aduh anjrit kunci gua mana?" tanya nya panik


Fernanda hanya tertawa kecil dari balik helmnya.

"Ih jangan ditinggalin dong gua, aduh panik banget, aaa sayang jangan tinggalin aku" Dean sibuk membuka tas nya untuk memastikan kuncinya

"Ada ga?" tanya Abimana

"Gada aduh" jawab Dean panik

Fernanda segera melempar kuncinya ke arah Dean, dan tertawa puas.

"HAHAHAH makanya fokus de, kunci gua ambil aja sampai ga tau" kata Fernanda

"Wah sialan lo!" balas Dean, "Tapi gapapa untuk ada, kalau gada ribet"

🌻🌻🌻

Terima kasih sudah membaca cerita Abimana ini, semoga kalian suka<3

ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang