•••
"Rumah ayah disini gede banget." Byullie masih terdiam di depan pintu utama. Dia masih menatap kagum rumah ayahnya itu. Iya, ini pertama kalinya Byullie memasuki rumahnya di Korea--karena dia sejak lahir berada di Indonesia.
"Byul, sekarang kamu boleh pilih kamar." mendengar kata-kata Irene, Byullie terlihat sangat senang dan mulai berlari masuk ke dalam rumah. Dia menuju ke lantai dua dan menuju kamar yang sudah diperhatikan sejak berdiri di ambang pintu tadi.
"Heh, lo ngapain ke kamar itu?" teriak Claudy dari lantai satu yang sedang bersandar di sofa ruang tamu.
"Aku mau pake kamar ini." firasat Byullie tidak enak dan dia menatap Claudy takut.
"Itu kamar gue. Jangan berani-beraninya lo masuk ke kamar gue." Claudy berjalan ke arah kamarnya dan masuk ke dalam.
"Byul, kamu cari kamar yang lain aja ya. Masih ada yang kosong kok." Irene berusaha menghibur Byullie.
Byullie tersenyum dan berjalan ke kamar yang berada tepat di samping kamar Claudy. "Ini kamar siapa? Kosong nih." Byullie membuka pintu dan mendapati kamar yang masih kosong.
"Kamu boleh pake kamar itu."
"Aku boleh ubah kamar ini sesukaku?" Byullie kembali menatal Irene dengan penuh harap.
"Terserah kamu." Irene tersenyum melihat Byullie yang segera masuk ke dalam kamarnya itu.
"John, Mark. Kalian istirahat dulu sana. Kakak mau masak dulu buat nanti makan malam." Irene membawa koper dan tas miliknya menuju kamarnya.
"Kakak gak capek? Kakak juga istirahat aja
Ntar buat makan malam kita delivery aja dulu." Johnny berbicara kepada Irene sambil berjalan ke arah kamarnya."Bener kata bang John. Lagian, kakak mau masak apa? Emang ada bahan makanan?" Mark menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya di samping kamar Claudy.
"Bener juga sih." Irene berbicara kepada dirinya sendiri. Ya mau ngomong sama siapa, dia ditinggal sendiri. Dia segera masuk ke kamarnya dan mulai beristirahat.
---
"Kakak udah daftarin kalian berdua sekolah. Tahun ajaran baru bakal dimulai dua minggu lagi. Besok kalian kakak anter buat beli perlengkapan sekolah." mereka sedang makan malam. Ya, mereka delivery makanan karena belum ada bahan makanan.
"Aku sekolah dimana kak?" tanya Byullie antusias karena dia akan mulai sekolah di Korea.
"Kamu satu sekolah sama Ody." Claudy menghentikan tangannya yang hendak menyuapkan makanan.
"Kan aku SMA, dia SMP, kok satu sekolah?" protes Claudy kepada Irene.
"Iya kamu SMA, Byullie SMP, sekolahnya sama tapi beda gedung."
"Gak ada sekolah yang kepisah apa?" Claudy masih tidak bisa menerima keputusan Irene.
"Kakak udah daftarin kalian." Irene memang tidak bisa dibantah saat dia sudah membuat keputusan.
"Terserah lah." Claudy menghentikan makannya dan berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarnya.
"Ody, habisin dulu makanannya."
"Udah kenyang." Claudy tidak membalikkan badannya sedikitpun, dan masuk ke dalam kamarnya.
"Udahlah biarin aja. Lagian siapa juga yang mau satu sekolah sama ni anak." Mark juga meninggalkan meja makan dan menaiki tangga.
Byullie menundukkan kepalanya mendengar ucapan Mark. "Byul, dihabisin makanannya." Byullie mengangkat kepalanya mengangguk dan segera menghabiskan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings
Acak"Lo tuh pembunuh, harusnya lo gak pernah lahir" "Jangan pernah masuk ke kamar gue, apalagi pegang barang-barang gue" "Iiiihhhh, bisa gak sih lo gak buat kesalahan?" "Emangnya aku pernah bener di mata kakak?" "Kenapa sih aku selalu di bilang pembunuh...