Chapter Two

71 25 20
                                    

002. I am Casey, who are you?

"Ya ampun, Nona! Apa yang terjadi? Kenapa bajunya penuh lumpur?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, Nona! Apa yang terjadi? Kenapa bajunya penuh lumpur?"

Suara Pelayan Amber terdengar menggema di rumah ini. Casey terlihat malas untuk menjawab dan melempar jawabannya pada kedua bodyguard yang sedari tadi mengikuti.

"Nona terjatuh ke atas lumpur," ujar Janus dan Pelayan Amber nampak terkejut.

"Amber," panggil Casey kemudian.

"Iya, Nona?"

"Where's my manager?" tanya Casey dengan asis terangkat satu.

"Sedang dalam perjalanan Nona," kata Pelayan Amber, "apa hari ini ada jadwal pemotretan lagi?"

"Mm-hmm, nanti bilang padanya untuk menunggu sebentar," pesan Casey.

"Nona mau ke mana?" tanya Pelayan Amber seraya menghampiri Casey.

"Grandma."

Setelah mengatakan itu, Casey langsung masuk ke kamar untuk membersihkan tubuh dari lumpur.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Casey tengah menyemprotkan parfum ke pergelangan tangan dan tiba-tiba teringat dengan pria yang tadi ia temui, pria yang tadi menyentuh tangannya.

"Who is he?" gumam Casey terdengar sangat penasaran.

"Dia siapa?"

Casey tersentak mendengar suara itu, saat berbalik ternyata Arzu; managernya.

"Bukankah sudah saya katakan untuk mengetuk pintu dulu?" ucap Casey sarkastik.

Arzu yang empat tahun lebih tua darinya itu mengangguk. "Sudah, Nona tidak dengar."

"Setidaknya jangan menguping," balas Casey seraya menyelesaikan ritualnya di meja rias.

"Benarkah? Memang apa yang sedang Nona bicarakan?" tanya Arzu sengaja membuat Casey sebal.

Casey menatap datar pada Arzu kemudian berujar, "Amber sudah bilang saya akan pergi ke rumah Grandma?"

"Sudah. Saya dengar Nona dapat masalah di kampus, apa yang terjadi?"

Casey tak menjawab, sibuk mencari aksesoris yang pas untuk bajunya.

"Apa berhubungan dengan 'dia' yang tadi Nona sebut?" tanya Arzu lagi.

"Quite, Arzu! Kerjakan saja tugasmu," sentak Casey kemudian mengambil gelang emas Dior dan langsung memakainya.

Arzu hanya diam menatap kepergian Casey, sama sekali tak merasa tersinggung atau sakit hati atas perkataan dan perlakuan gadis itu, karena hal ini sudah biasa. Casey memang terkenal garang dan tak tersentuh, tapi sebenarnya dia baik. Kalau tidak, Arzu pasti sudah resign sejak dahulu.

The Ambitious Richest Girl | 2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang