Trust and Jealousy

537 25 1
                                    

Radit POV

Yuhuuu, sudah hampir seminggu ini Gigi nurut sama aku. Dia selalu membangunkan aku dengan morning kiss-nya, yaa walaupun di pipi siih hehe. Lalu akan mengantar tidurku yang nyenyak dengan ciuman pengantar tidur yang tetep nyiumnya di pipi hihii.

Hmm sekarang kan Jumat yaa, Gigi libur kan ya? Ah aku suruh ke kantor aja deh untuk makan siang bareng. Aku pun menelpon Gigi.

"Halooo Gigi sayaang.. my honey bunny sweety wifeyy" sapaku. Aku tau Gigi sekarang pasti sedang berlaga muntah fufufuu.

"Kenapa kak?"

"Nanti siang ada kegiatan ga?"

"Hmm.. ga ada kayaknya. Kenapa?"

"Ya udah nanti siang ke sini yaa. Makan siang bareng. Ga usah masak Gi, nanti tinggal beli aja di restoran depan yaa"

"Duuhh mager banget kaak, sumpah deehh"

"Hayooo dengerin suamimu yang ganteng inii. Permintaan suami harus dipenuhi looh" godaku hahaa.

"Baik kakanda.. Selirmu yang bernasib sial ini akan menuruti titah anda."

Sumpah, aku cekikikan sendiri di sini. Untung ga ada orang lain di sini, bisa-bisa aku dianggap terkena serangan gila mendadak hahaa.

"Terima kasih selirku, kutunggu kedatanganmu" ucapku mengakhiri yang masih diselingi dengan cekikikan.

Ya begitulah Gigi-ku seminggu belakangan ini. Selalu nurut sama aku walaupun kadang harus diperingatkan dulu. Tapi akhirnya dia akan bertingkah manis, sehingga aku sering kalap untuk selalu menggodanya fufufuu.

Sudah jam sebelas dan ada orang yang mengetuk pintuku. Mungkin itu Gigi? Tak sadar aku menyunggingkan senyumku.

"Masuk"

Aku mendongakkan kepalaku dan menangkap sesosok wanita cantik dengan dress mininya berjalan ke arahku. Siapa dia?? Oh astaga.. Ivy. Mau apa dia ke sini? Perasaan dia sudah lama aku campakkan, bahkan namanya saja sudah hampir terlupakan.

"Radit sayaangg.. Gimana kabar kamu?" tanyanya sambil duduk di pangkuanku tanpa permisi.

"Kamu ga kangen sama aku? Aku kangen banget looh sama kamu.." katanya lirih sambil menjelajahi wajahku dengan telunjuknya.

Oh God! Kenapa sih cewek gatel ini dateng lagi? Ga ngerti kalo dia udah aku buang??

Aku pun menoleh menatapnya dengan sengit. Niat ingin mengusir dia jauh-jauh. Tapi kemudian pintu terbuka dan seseorang masuk.

Itu.. GIGI!!??

Gigi terlihat shock sesaat tapi langsung mengubah ekspresinya menjadi lebih tenang lalu tersenyum. "Ooh kakak lagi ada tamu ya? Kirain lagi free soalnya kan waktu istirahat makan siang. Kalo gitu kalian terusin aja kegiatan kalian. Gue nunggu di sofa situ yaa" ucapnya ringan sambil bergerak duduk di sofa.

Dan astagaa! Sesaat gue melupakan cewek gatel ini.

"Ehemm. Ivy mending lo keluar sekarang atau dengan senang hati satpam yang akan menjemput lo" geramku.

"Tapi kan aku baru dateng sayaang. Ya udah sih, dia aja ga keberatan kok kita lanjutin kegiatan kita" ucapnya centil.

"Keluar.. sekarang!" desisku menahan amarah.

"Oke.. oke.. Call me baby" jawabnya lalu mengecup pipiku.

Goddamnit!!!

Aku melirik Gigi was-was. Apa dia bakalan marah? Tapi kok dia santai banget gitu? Malahan main hp gitu..

Who win the game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang