The Effect of.. (2)

710 35 8
                                    

Radit POV

            Waw pagi yang indah, karena saat ini aku bangun dengan posisi memeluk Gigi begitupun Gigi yang memelukku balik. Semakin terasa indah setelah mengingat kejadian semalam fufufu. Sakitku sepertinya sirna seketika.

“Gigi sayang, banguun” ucapku sambil mengelus-elus punggung Gigi.

“Hmm, masih ngantuk kaak” gumamnya. Gigi malah semakin menyeruak ke dadaku. Astagaa, kayaknya senyumku udah sampai mata deh nih.

Kuturunkan tubuhku hingga sejajar dengan Gigi. Ya ampun, wajah tidurnya lucu banget. Apalagi bibirnya.. meng-go-da.

Kulumat saja bibirnya. Yaa hitung-hitung morning kiss. Sontak mata Gigi terbuka dan menjauhkan wajahnya.

“Iiihh, iseng!” sungutnya.

“Oohh jadi sama aja nih kayaknya cara ngebanguninnya. Tinggal dicium mesra, langsung bangun deh” godaku.

Gigi memutar matanya sebal.

“Bangun yuuk, sarapan. Aku laper” ucapku manja. Hehe, wajar dong manja sama istri.

Gigi memicingkan matanya. “Aku?” tanyanya.

Aku mengedikkan bahuku. “Pasangan suami istri ngomongnya emang harus mesra kan? Dan kamu juga harusnya ngomong pake aku-kamu. Kan biar jadi istri yang selayaknya dan sewajarnya” jelasku dengan menekankan kalimat terakhirku.

Gigi tertawa kecil.

Oh God!

Kukecup lagi bibirnya. Maaf, aku tak tahan dengan godaan di pagi hari haha.

“Yaudah yuk, kamu mau makan apa?” tanyanya sambil beranjak dari kasur.

Aku bangun lalu memeluknya dari belakang. “Kangen nasi goreng kamuu” rajukku fufufu.

Gigi mendengus. “Ishh efek sakit kakak bahaya banget niih. Jadi manja gituu” protesnya.

“Gapapa, kan manja sama istri sendiri” balasku. Lalu kukecup pipinya.

“Ya udah kakakku sayang, lepas dong. Aku mana bisa masak kalo dikurung begini?” ucapnya jengkel.

Aku nyengir ganteng, lalu melepaskan pelukanku walau sedikit ga rela.

            Sambil berjalan ke dapur, aku teringat kejadian tiga hari lalu. “Gi, kemarin pas berangkat dijemput siapa jadinya?” tanyaku berusaha dengan nada biasa saja.

Gigi berhenti sejenak dan menghela napas. “Sama temen” jawabnya tanpa menoleh ke arahku. Dia berbohong..

Hah, sedikit membuat moodku turun.

“Lain kali kalo mau kemana-mana biar aku yang anter aja” ucapku sambil duduk di kursi makan.

“Baik baginda” jawabnya bak selir bernasib sial yang membuatku terkekeh geli.

“Hmm, gimana kalo hari ini kita jalan-jalan?” usulku.

Gigi menoleh ke arahku dan menatapku dengan tatapan berbinar.

“Ciiee, kakak ngajak aku ngedate nih ceritanya?” godanya.

“Tadinya mau ngajakin buat honeymoon” balasku sambil tersenyum. Tapi ini serius loh, seru juga kayaknya kalau honeymoon muehehe.

Gigi malah melanjutkan memasaknya dan tidak  menghiraukan perkataanku. Yaah, penonton kecewa..

“Eh berarti nanti kakak ga masuk kerja dong?” tanyanya masih sambil memasak.

“Kebetulan kerjaanku di kantor udah aku selesain kemarin. Jadi sekarang ga sibuk deh” jelasku.

“Pantesan kemarin sakit” komentarnya sambil membawa nasi goreng ke meja makan. Aku hanya bisa mengedikkan bahuku.

Tiba-tiba Gigi menjulurkan tangannya ke pipiku kemudian beralih ke keningku. “Alhamdulilah, udah ga panas kayaknya. Udah ngerasa sehatan kak?” ucapnya.

Aku mengangguk lalu menggenggam tangan kirinya. “Udah sehat kok, makasih yaa istriku udah bersedia merawat suamimu yang ganteng ini” ujarku narsis hehe.

Gigi menatapku malas.

Lalu kuhadiahi kecupan di bibirnya.

“Isshh, please deh kak. Udah berapa kali pagi ini kakak nyium aku?” sungutnya.

Kukecup lagi bibirnya yang imut itu. “Lima sama barusan. Belum ditambah sama yang kemaren. Eh yang kemaren kan kamu yang cium aku” godaku sambil tertawa.

Gigi terlihat tersipu dengan pipinya yang memerah.

Apa?! Sebentar.. ga salah nih Gigi tersipu? Astagaa, benar-benar pagi yang indah.

“Udah deh kak, sekarang kita makan dengan tenang. Dan no cium-cium!!” omelnya.

Aku tertawa terbahak, namun kemudian menyendokkan nasi gorengku dan mulai memakannya.

*****

Demi apa diriku upload lagi? fufufuu. Ini spesial buat kamu kamu yg setia menunggu ceritakuu. Ini si Radit sama Gigi ceritanya lagi unyu unyuan *ciyyee*

Who win the game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang