Protective Bastard menemani kalian lagi nih!Sebelum itu absen dulu dong nama-nama kalian dikomen! Jangan lupa vote ya<3
***
Seorang wanita mendesah hebat, merasakan permainan pria yang berada di belakang nya begitu hebat. Ia meraih kepala pria itu, memagut bibir lawan mainnya dengan ganas. Kaki wanita itu melemas beriringan dengan sodokan yang semakin kencang, vagina nya berkedut menandakan dirinya akan sampai. Tanpa membuang waktu pria itu mempercepat tempo nya.
"Aaahh!!!" pria itu mendesah lega mendapatkan pelepasan kedua kalinya. Ia melepaskan kondom yang terpasang dan membuang nya ke tempat sampah.
"Apa kau sudah mempunyai rencana?" tanya wanita itu sambil memungut pakaian nya.
Pria berumur 50 tahunan itu menghisap batang rokok yang baru dia bakar. "Calm down, kita baru saja selesai bercinta."
"Bukan bercinta! Just having sex and having fun," bantah wanita itu.
"Okey, tenanglah tidak usah terburu-buru."
"Tidak bisa. Aku harus segera menyingkirkan nya dari Damian secepat mungkin."
Pria tua itu terkekeh. "Semoga kau tau konsekuensi nya bermain-main dengan seorang Damian."
"Aku tahu, bahkan sangat tahu. Karena itu lah aku meminta bantuan mu. Aku butuh tameng."
***
Gempita selesai mengganti baju nya dengan piyama yang ia bawa dari rumahnya. Diatas kasur Damian duduk sambil bersandar memandangi Gempita dari atas hingga bawah.
"Kemarilah," Damian menepuk pahanya. Tanpa disuruh dua kali, Gempita menurutinya. Gadis itu meletakkan bokong nya diatas paha Damian.
Jari besar Damian menelusuri kancing piyama Gempita membuat Gempita gugup. Damian beralih menatap bibir mungil Gempita, tanpa bisa di tahan ia mengecup bibir Gempita sekilas.
"Sekarang kau terlihat seksi," bisik Damian.
Gempita menggigit bibir nya gelisah, piyama yang ia pakai bisa terbilang cukup menutup. Hanya bagian pahanya yg terlihat, karena ia memakai celana piyama yang pendek.
Damian meraih kaitan bra Gempita, melepasnya dalam sekali tarikan.
"D-Damian."
Damian menarik tubuh Gempita semakin mendekat, memagut bibir gadis itu. Gempita menegang kala jari-jari Damian melepas satu persatu kancing piyama nya, mengekspos payudara nya yang menggantung. Damian beralih meraup payudara Gempita yang menantang nya untuk di lahap.
"Ahhh!!" Gempita berteriak kaget.
"Tahan suaramu! Aku tidak sebaik itu membiarkan orang lain mendengar desahan mu," perintah Damian. Gempita mengangguk, menutup mulutnya dengan sebelah tangan nya.
Damian kembali bermain pada payudara nya. Satu tangan Damian yang terbebas ia gunakan untuk meremas payudara Gempita yang pas untuk ia genggam. Damian mengenyot payudara Gempita dengan gemas, memainkan puting nya yang menegang.
"Eeemmhhh... Eeemmmmm...,"
Tubuh Gempita bergerak gelisah, otaknya tidak bisa mencerna. Tiba-tiba Damian mengubah posisinya menjadi dirinya yang berada di atas. Pria itu menatap Gempita dengan mata yang diliputi nafsu. Payudara Gempita yang basah, dengan puting nya yang menegang. Pipi gadis itu memerah. Damian meraih pipi gadis itu, lama-lama tangan nya semakin turun ke bawah.
"D-Damian please...," Gempita memohon.
Seakan tuli, Damian menepuk-nepuk bagian bawah Gempita yang masih terhalang oleh kain.
"Apa yang terjadi jika kejantanan ku memasuki nya?" tanya Damian.
Gempita menggeleng, mata nya sudah berkaca-kaca takut.
"Dont cry baby," bisik Damian. "Aku suami mu, sudah terlalu lama kita menunda malam pertama. Bukankah sudah saatnya?"
Tanpa aba-aba Damian merobek pakaian bawah Gempita beserta dengan celana dalam nya. Sedangkan Damian hanya perlu melepas celana nya.
"Relaks baby," bisik Damian, ia mula-mula menggesek kejantanan nya pada dinding miss v Gempita. Kepala kejantanan nya sekali-kali dengan nakal mencoba mendorong masuk ke dalam kewanitaan Gempita.
"Eemhh.. Damian...," Gempita berbisik lirih.
Damian mengecup bibir Gempita, memasukkan kejantanan nya yang sudah cukup licin itu ke dalam kewanitaan Gempita.
"AAKHHHH!!!!" Gempita berteriak kesakitan, tangan Damian membekap mulut Gempita sambil terus mendorong kejantanan nya maju. Ia menggeram keras merasakan vagina Gempita yang begitu sempit.
Gempita terlalu takut memberontak, bahkan saat kejantanan Damian masuk sepenuhnya hanya air mata yang mengekspresikan perasaan nya.
"Cukup lihat aku. Aku tidak membayangkan memiliki istri yang masih perawan," ujar Damian.
Gempita terlihat kesakitan tapi tampak nya Damian seakan tidak peduli itu. Pria itu malah perlahan memaju mundurkan pinggulnya. Ia membuka lebar-lebar paha Gempita agar ia bisa bergerak leluasa.
"Ouhh shit! Aaaghhhh... Aaaahhh..," Damian mendesah nikmat, kepalanya menengadah merasakan kedutan dan jepitan vagina Gempita pada kejantanan nya. Ia meraih payudara Gempita, meraupnya. Bibir tebalnya mengenyot payudara Gempita dengan rakus, lidahnya bermain di dalam sana.
"Eeemhhh...," Gempita mendesah tertahan.
"Wanita-wanita itu bahkan kalah nikmatnya dengan dirimu. Ouhghh... Tentu saja, kau gadis perawan," Damian tertawa pelan sambil terus menggerakkan pinggulnya. Tempo gerakkan nya semakin cepat saat ia merasa akan mencapai pelepasan nya. Damian menampar payudara Gempita yang bergerak naik turun, masih menutup mulut gadis itu dengan sebelah tangan nya.
"Aaghhh... Fuck!"
Seakan menggila, Damian menghentakkan kejantanan nya ketika mendapat pelepasan. Pria itu kemudian melepas penyatuan mereka dan langsung memakai celana nya kembali.
***
Rencana Protective Bastard bakal pindah ke karya karsa, buat kalian yang belum tau akun ku ada di bio ya!! Sudah ada karya-karya ku disana yang bisa kalian beli dengan harga murah❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTIVE BASTARD
RomanceGempita tidak pernah menyangka bahwa ia harus menjadi simpanan seorang lelaki. Bukan tanpa alasan, orang tua nya memiliki hutang yang banyak membuat Gempita yang harus memikul beban nya. Yang membuat Gempita terkejut adalah Gempita harus tinggal ber...