7

16.9K 305 27
                                    

Protective Bastard menemani kalian lagi nih!

Sebelum itu absen dulu dong nama-nama kalian dikomen! Jangan lupa vote ya<3

***

Sasha pulang kerumah dengan perasaan kesal, ia membanting tas nya di atas meja. Jessie sedang mengecat kuku terlonjak.

"Sialan!" 

"Hey, ada apa honey? Are you ok?" tanya Jessie pada putri nya.

"Aku gagal mom! Ini karena bodyguard dari anak sialan itu! Kalau saja tidak ada mereka berdua aku pasti sudah berhasil menghasut Gempita," Sasha berteriak kesal.

"Calm down sayang. Jangan berteriak seperti itu, ayah mu akan mendengar nya," peringat Jessie lembut.

"Aku tidak bisa seperti ini terus mom. Aku tidak mau tahu, mom harus cari cara agar Gempita pergi meninggalkan pria kaya itu."

Jessie meletakkan pengecat kuku nya, mengusap bahu putri semata wayang nya. Anak perempuan nya telah jatuh cinta dengan pria yang mengambil Gempita. Semenjak tau ternyata pria itu tampan dan kaya Sasha selalu berteriak tidak terima.

Sebuah ide terlintas di otak Jessie.

"Honey, mom punya rencana yang bagus."

"What? Tell me mom!" seru Sasha.

"Bagaimana jika kita yang akan membuat pria itu meninggalkan Gempita bukan sebalik nya?" usul Jessie. "Tidak akan seru jika Gempita yang meninggalkan pria itu. Jadi biarkan Gempita di tinggalkan, dibuang dan di lupakan."

"But how mom?"

Jessie tersenyum misterius.

***

Rendy sudah melaporkan seluruh apa yang terjadi selama Gempita sekolah tadi. Tentang kakak tiri nya yang mencoba melabrak nya, Damian sedikit terusik jika miliknya di ganggu. Damian mengepulkan asap rokok nya, pintu ruangan nya terketuk.

"Masuk."

Seorang gadis memasuki ruangan nya dengan kepala tertunduk. Sebelah alis Damian terangkat, pria itu menghampirinya.

"Ada apa sayang?"

"I-itu Tuan tidak ikut makan bersama dengan kami?" tanya Gempita gugup.

"Tuan?" ulang Damian.

Gempita mengangkat wajahnya, buru-buru dia menggeleng. "Maksud Gempita, D-Damian tidak mau makan bersama? Dibawah mereka sudah menunggu mu, J-jadi aku berinisiatif memanggil mu."

"How cute you are baby," puji Damian. Pria itu membuang puntung rokoknya drngan sembarang menyelipkan jari-jarinya diantara ketiak Gempita, mengangkat tubuh gadis itu untuk ia letakkan di atas meja ruangan nya. Gempita tidak menolak, lebih tepatnya takut.

"Aku akan lebih suka jika kau memanggil ku dengan sebutan sayang," bisik Damian tepat di telinga Gempita.

"Gempita belum terbiasa."

"Selama bukan tuan aku tidak keberatan. Disini kau istri ku, paham?" Gempita menggangguk mengerti.

Damian menjauhkan tubuhnya, puas dengan Gempita yang menurut. "Good girl, sekarang turunlah, aku akan menyusul."

Gempita buru-buru turun dari meja milik Damian, sebelum benar-benar keluar dari sana Gempita menyempatkan menatap Damian selama beberapa detik kemudian tersenyum malu-malu merasakan detak jantung nya yang berdebar dengan kencang.

***

"Dimana Laura?"

Elena mengedarkan pandangan nya ketika semua orang sudah berkumpul untuk makan malam tetapi Laura belum juga memperlihatkan batang hidung nya. Biasanya Laura lah yang paling pertama datang ketika jam makan sudah tiba. Pertanyaan Elena tentu saja tidak dijawab oleh Damian. Pria itu malah sibuk menyantap makanan nya.

Tiara berdecih. "Dia sudah di jual ketempat pelacuran sama seperti wanita sebelum-sebelum nya."

"Tuan?" Elena berujar kaget bahkan Gempita yang sedang makan pun ikut kaget.

"Bukan waktu nya membahas hal tidak penting itu, seharusnya kalian tahu itu konsekuensi membantah perintah ku," Damian beralih meraih pinggang Gempita. "Tidak apa sayang? Apa kau ingin sesuatu yang lain?"

Gempita menggeleng. "Tidak perlu, Gempita juga sudah kenyang."

"Kalau sudah selesai naik lah keatas, biar Rendy yang mengantar mu."

Gempita mengangguk patuh, tidak mau membuat Damian marah. Rendy dengan sigap berdiri disamping Gempita dan mengikuti gadis itu.

"Mari nona saya antarkan."

"Tuan benar menjualnya? Dimana?" tanya Elena begitu Gempita sudah menghilang dari pandangan mereka.

"Kau juga ingin ku jual kesana?" Bukan nya menjawab Damian malah bertanya balik. "Bukan ranahmu untuk bertanya padaku, remember the rules Elena. Turuti semua perintah ku."

Damian meletakkan sendok makannya, menyusul Gempita keatas. Meninggalkan Elena dengan keterdiamannya.

***

Siapa yang kangen Gempita & Damian nihhhh????

PROTECTIVE BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang