Part 28 (END)

3.6K 233 32
                                    

.
.
.

~Jleb

"Seokjin?!"

Siwon menusuk perut Seokjin dengan pedang yang terletak tidak jauh darinya. Siwon mencabut pedangnya drngan kasar dan menendang perut Seokjin. Seokjin terbaring di tanah memegangi perutnya.

"Seokjin! Lepaskan aku?!" Jisoo mencoba memberontak tapi tenaganya tak cukup kuat. Siwon bangkit dan mendekati Seokjin.

"Aniya.." Guman Jisoo.

Sowon mengangkat pedangnya dan hendak menusuk Seokjin. Namun Seokjin berhasil menghindar. Seokjin mengambil pedang disekatnya dan menggores kaki Siwon. Siwon sedikit menjauh dan memegangi kakinya. Seokjin mengumpulkan semua tenaganya dan kembali berdiri. Mereka kembali berkelahi. Jisoo khawatir dengan keadaan Seokjin. Pasalnya darah terus keluar dari perutnya. Jisoo juga bisa melihat kalau Seokjin tengah menahan sakit sekarang.

Pedang Siwon hampir kembali menusuk Seokjin namun keberuntungan masih berpihak pada Seokjin. Dia menggores tangan Siwon dan membuat Siwon menjatuhkan pedangnya. Seokjin juga membuang pedangnya. Mereka kemudian berkelahi tanpa senjata. Siwon terus memukul luka di perut Seokjin. Tapi itu tidak membyat Seokjin menyerah.

Wajah Siwon juga penuh lebam dan sudup bibirnya mengeluarkan darah. Siwon tersungkur. Dia menggunakan cara licik. Dia menggenggam tanah dan menghamburkannya. Tentu saja membuat Seokjin tidak bisa melihatnya. Siwon memanfaatkan hal itu dan kembali mengambil pedang. Dia hendak menyerang Seokjin tapi tiba² Seokjin menghilang dari pandangnya.

"Kenapa? Kau mencatiku?" Siwon menoleh kesamping.

~Srek

Siwon berhasil menghindar tapi pingganya juga terluka sekarang. Seokjin menyerang Siwon. Lagi² pedang siwon terjatu. Seokjin menarik Siwon dan musukkan pedangnya tepat di perut Siwon.

"Ji-ka aku mati...ma-kahh..kau..juga harus mati!" Siwon menusukkan belati di perut Seokjin. Jisoo memejamkan matanya. Seakan dia juga busa merasakan sakitnya. Seokjin mendorong Siwon, mencabut pedangnya dan menebasnya tepat si leher Siwon. Siwon seketika tewas. Seokjin mencabut belati di perutnya dan menatap kearah Jisoo.

Jisoo memejamkan matanya ketika pengawal itu melayangkan pedang kearahnya. Namun sebelum itu, Seokjin melempar belati itu dan tepat mengenai kepala pengawal itu. Jisoo kembali membuka matanya. Jisoo mencabut belati dikepala pengawal itu dengan satu tangannya yang bebas lalu menusuk pengawal disebelahnya yang masih menahan salah satu tangannya. Jisoo kembali menatap Seokjin dan melihatnya terjatuh dan terbaring di tanah.

"Seokjin?!" Jisoo berlari menghampiri Jin.

"Seokjin.." Jisoo duduk di sebelah Jin dan kemudian meletakkan kepala Seokjin di pangkuannya. Air mata terus mengalir di wajah cantiknya. Jisoo melihat luka di perut Seokjin. Jisoo menutup luka itu dengan tangannya agar darah berhenti mengalir. Seokjin menggenggam tangan Jisoo yang berada diperutnya. Kemudian tangan satunya terangkat menyentuh luka di kepala Jisoo.

"Sakit?" Yanya Seokjin. Jisoo menggeleng sambil menangis. Seokjin menghapus air mata Jisoo.

"Berhenti menangis...apa kau ti-dak lelah menangis terus hmm?" Bukanbya berhenti Jisoo malah semakin terisak.

"Kembalilah kekerajaan Black Diamond bersama Rose dan Lisa setelah ini."

"Kenapa kau sekejam ini padaku hiks kau harus kembali bersama kami..." Jisoo kemudian meletakkan tangan Seokjin diperutnya.

"Kau juga harus membantuku menjaga anak kita..." Seokjin menatap Jisoo. Jisoo mengangguk. Air mata mengalir dari ujung mata Seokjin. Seokjin mulai mengeluarkan darah dari mulutnya. Jisoo semakin panik.

Cool Prince With Cheerful Princess(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang