Hai hai hai
Happy Reading!!
"Kak, Nafisya pengen di suapin kakak dong."
"Kak, Nafisya pengen di peluk kakak,"
"Kak, Nafisya pengen jalan-jalan."
Itulah kata-kata Nafisya yang selalu terngiang-ngiang di kepala Nakesya. Kamar Rava dan Nakesya berdempetan, otomatis suara dari kamar Reva terdengar jelas oleh Nakesya.
"Gue harus bisa! Ga ada yang ga mungkin kalau gue berusaha. Gue pasti bisa bikin mama sama papa sayang sama gue." Ucap nya dengan penuh keyakinan. Tangan nya setia membolak-balik kerta yang berisi goresan tinta.
"Kak! Nafisya pengen coba dong!" Suara itu lagi, membuat Nakesya sangat kesal. Dia membanting kasar pulpen yang berada di tangan nya. Dengan cepat, dia berjalan keluar menuju kamar Rava, kebetulan pintu nya tidak di tutup.
"LO BISA DIEM GA SIH? BRISIK!!" Ucap Nakesya tajam, menatap ke arah Nafisya yang tengah bermain dengan Rava.
"Lo bisa sopan dikit ga?!" Kali ini Rava yang membuka suara. Dia berdirj dari duduk nya berjalan ke arah Nakesya.
"Apa?! Di sini tu yang salah dia. Gue lagi belajar, dan lo malah brisik bareng dia." Ucap Nakesya menunjuk ke arah Nafisya dengan tangan kiri.
"Emang kenapa hah?! Lo ga suka? Kalau lo ga suka, lo bisa pergi." Ucap Rava ke arah Nakesya. Sedangkan si pembuat ulah, hanya diam memperhatikan keributan.
"BILANG AJA LO IRI!! Secara, lo ga perna di perhatiin sama gue, mama juga papa." Ucap Rava berhasil membuat Nakesya terdiam. Memang ada benar nya, dia tidak pernah dekat dengan keluarganya. Ke kamar Rava saja dia tidak pernah.
****
Setelah perdebatan dengan Rava tadi, Nakesya kembali lanjut belajar. Dan lihatlah, saking berusaha nya dia sampai lupa dengan waktu. Jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, dan dia baru saja sadar akan hal ini.
"Gue ga boleh tidur, kalau gue tidur. Nanti gue bakalan telat ke sekolah." Ucap Nakesya berusaha membuka matanya. Sudah kesekian kali nya dia bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk menyegarkan wajah nya.
Tak terasa sudah jam 5 pagi, seperti biasa Nakesya akan berengkat ke sekolah. Tapi, mungkin hari ini dia akan berangkat dengan mobil milik nya sendiri. Karna dari kemaren dia tidak mendapatkan pesan apa pun dari Lintang.
Saat menuruni anak tangga, mata Nakesya sudah menangkap pemandangan yang sangat dia impikan.
Hati nya tergores melihat tawa yang muncul dari tiap tiap wajah yang ada di sana.Karna tak ingin berlarut-larut, Nakesya memilih untuk pergi melewati ruang makan dengan enteng.
"Kesya! Kamu ga sarapan?" Tanya Nafisya. Langkah Nakesya terhenti saat mendengar suara gadis itu.
Saat ingin membalikan badan ..."Kenapa di panggil sih, dek? Ga usahlah, rusak suasana nanti." Ucap Rava. Dengan cepat Nakesya membalikan badan nya,
"Ga udah sok baik deh lo!!! Anak Bandel dan bodoh kek gue ga pantas ngomong sama anak pintar kek lo!!" Ucap Nakesya tajam dan hendak pergi. Namun sebuah tangan menyengkal pergelangan tangan nya, sebuah tangan kekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKESYA
Teen Fiction"Bukan aku yang menginginkan ini, tapi takdirlah yang sedang ku alami." ~NAKESYA~ Nakesya Gadis yang belum menemukan kebahagiaanya. selalu di bandingkan dengan saudaranya. kenyataan diri nya yang selalu kurang beruntung. semua kebahagianya hilang d...