Nakesya

5 1 0
                                    

Up

Pagi ini Nakesya sudah siap dengan seragam sekolahnya, pagi ini entah setan apa yang merasukinya sampai bisa bangun cepat. Biasanya juga alaram yang membangunkan nya.

Nakesya meraih ranselnya dan langsung keluar dari kamar nya. Saat Nakesya menuruni tangga, tiba-tiba tangan nya di genggam oleh seseorang. Dengan cepat Nakesya membalika  badanya.

Nakesya membuang nafas kasar, "kenapa sih? Mau cari ribut lagi lo?" Tanya Nakesya kepada Nafisya. Dengan cepat Nakesya menarik tanganya, mood nya yang membaik tiba-tiba rusak nyunsruk ke kolam ikan.

"Eh, bukanya kebalik ya? Lo kali yang suka cari RIBUT!" Ucap Nafisya malah ngotot. Nakesya menatap Nafisya kesal. "Udah ya, gue ga mau ribut sama anak manjak kayak lo! Lagian lo sadar diri dikit kek, tau fisik lemah mau cari gara-gara sama gue. Ntar luka dikit aja langsung gempa seisi rumah," ucap Nakesya menatap Nafisya malas.

"Diem kan lo?! Rusak mood gue aja lo pagi-pagi," ucap Nakesya dan langsung membalikan badanya dan kembali menuruni anak tangga.

"Awas aja lo, gue benci sama lo Nakesya." Ucap Nafisya menggeram. Entah kenapa dia sangat iri pada semua yang di miliki oleh Nakesya.

***

"WOI!! MAU KEMANA LO!! KALAU BERANI MAJU SINI, CAPEK GUE TREAK TREAK UNFAEDAH KEK GINI!" suara Nakesya melengking keseluruh lorong sekolah.

Entah dari mana awalnya terjadi keributan. Saat Nakesya baru memasuki sekolah, tiba-tiba Mita tak sengaja memukul tubuh nakesya kencang karna terlalu bersemangat. Nakesya membawa tongkat sapu yang sempat di patahkan tadi, di berlari di sepanjang lorong, dan berteriak-teriak sepeti orang gila.

"NA!! LO SABAR DULU GUE GA SENGAJA SUMPAH!!" Gadis itu terus berlari menghindari pukulan Nakesya. Nakesya tak pedulu dia terus berlari mengejar gadis itu.

Mita terus berlari tak peduli dengan tatapan-tatapan aneh yang memperhatikanya. Sedangkan Nakesya dia terlalu lelah hingga nafasnya sudah tak bisa di atur. Nakesya berhenti, "Sini lo Mit! Bikin masalah aja lo pagi-pagi," ucap Nakesya dengan nafas tak beraturan. Mita tersenyum dan langsung menghampiri Nakesya.

"Yah, maafin gue dong Na. Tadi bener gue ga sengaja, lo tau sendiri lah. Lagian ada mamfaatnya juga lo lari pagi kayak gini, biar tubuh lo jadi kuat!!" Ucap Mita tersenyum mengejek ke arah Nakesya.

"Bodolah, gue mau ke kelas. Eh, btw ni ya, Marsa ke mana? Ga bareng lo? Biasanya juga berdua kayak upin-ipin," Tanya Nakesya fokus ke arah jalanya. Mita hanya mengikutinya,

"Ngapain sih bahas dia? Gue udah ga pernah jalan sama dia, bukanya gimana cuman gue malas aja kalau ada si Nafisya kutu kelayapan itu." Ucap Mita dengan malasnya. Nakesya menatap bingung ke arah Mita.

"Jadi selama gue ga sekolah, lo sendiri dong?" Tanya Nakesya. "Hellow! Mita loh ini, ya kali sendirian. Gue bareng Regi ama Gery ya walaupun mereka ngebosenin tapi ya ga papalah, dari pada di katain jomblo sama orang-orang." Ucap Mita.

"Ya emanh dasarnya lo jomblo, jadi terima aja kenyataan." Ucap Nakesya sedikit berbisik. Dia memilih untuk jalan terlebih dahulu di bandingkan Mita.

***

Kring!!!

"PAK SULAS WOI! PAK SULAS!!" teriak salah satu teman sekelas Nakesya. Mita menatap ke arah cowok yang berteriak itu.

"Ngapain pak sulas?" Tanya Mita dengan santainya. Cowok itu berusaha untuk mengatur deru nafasnya.

"Pak sulas ke sini!" Ucap cowok itu. Mita kaget, seisi kelas kalang kabut berlari ke meja masing-masing, mereka langsung membersihkan sampah yang bertebaran di mana-mana. Sedangkan Nakesya dia hanya diam, bodo amat sama yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAKESYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang