Assalamualaikum
"ada apa ini?!" Suara bariton itu berhasil membuat perdebatan antara Rava dan Nakesya diam. Sedangkan Nafisya? Entah sejak kapan gadis itu berpura-pura menangis.
Aldi dan Afni yang melihat Nafisya menangis dengan cepat dia menghampiri Nafisya.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Afni pelan ke arah Nafisya.Tak ada jawaban dari Nafisya, tatapan Aldi beralih tajam ke arah Nakesya. "Drama Queen," Batin Nakesya penuh benci.
"Apa yang kau lakukan terhadap putriku?!" Tanya Aldi tajam ke arah Nakesya. Sedangkan Nakesya hanya diam, seolah-olah tak ada yang terjadi.
Aldi yang sudah geram dengan sikap Nakesya, dengan cepat dia menarik gadis itu menuruni anak tangga. Jangan lupakan cengraman tangan Aldi yang begitu kuat, hal itu membuat Nakesya merintih kesakitan.
Srett
Saat hendak mencari pegangan, tangan Nakesya tak sengaja meraih sebuah seng yang mengakibatkan tangan nya tergores sempurna. Hal itu bisa di lihat banyak nya darah yang berceceran di lantai.
Aldi yang melihat kondisi lengan Nakesya hanya bersikap acuh. Aldi semakin mengeratkan genggaman nya pada Nakesya.
Nakesya yang sudah kewalahan menahan rasa sakit, tak mau diam. Dengan cepat diam mengigit tangan Aldi.
"LEPAS TANGAN GUE!!" Ucap Nakesya berhasil menarik tangan nya. Dia menatap Aldi marah,
"SIAPA KAU?! BERANI SEKALI KAU MEMBENTAK KU?!" Ucap Aldi kasar membentak Nakesya.
Kaki Aldi berjalan menendang betis Nakesya, hal itu membuat dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai."KAU HANYA ANAK YANG TAK BERGUNA!! KUALITAS MU SANGAT RENDAH DI BANDINGKAN PUTRIKU NAFISYA!"
Nakesya tersenyum remeh. Kualitas? Dengan penuh keyakinan Nakesya menatap tajam ke arah Aldi.
"Ternyata selain ga punya hati, lo juga ga pumya otak yah?! Anak sendiri pake di katain ada kualitas. Itu barang atau apaan?!" Tanya Nakesya tertawa remeh menatap Aldi.
Plak
Satu tamparan membuat Nakesya harus menahan kesakitan lagi. Aldi yang sudah tak bisa menahan amarahnya dengan sekuat tenaga menedang kepala Nakesya hingga terbentur ke dinding.
Duk
Ais
Hal itu membuat Nakesya tak bisa apa-apa lagi. Tangan nya sudah gemetaran dan penglihatannya sudah mulai buram.
"NAKESYA!!"Teriakan, lagi? Huh,
Afni datang dari lantai atas bersamaan dengan Rava dan Nafisya di belakang nya. Afni langsung saja menarik rambut Nakesya dengan kasar, Nakesya yang sudah kehilangan tenaga hanya biaa diam.
Tarikan dan tendangan tadi seolah-olah hanya kesakitan yang kecil."KENAPA KAU MENAMPAR PUTRIKU HAH?! DASAR ANAK TIDAK TAU UNTUNG!!"Teriak Afni tak henti-hentinya menarik Rambut Nakesya.
Sedangkan Nakesya kini tengah di landai kebingungan. Sejak kapan dia pernah menampar Nafisya? Bahkan menyentuh nya saja dia tidak pernah.
"Gue ga pernah nampar perempuat itu!" Ucap Nakesya pelan, tak mau harus di salahkan kembali.
Nakesya menatap ke arah Nafisya dan Rava."Otak lo di tarok di mana sih, njing? DENGAN MUDAH NYA LO NUDUH GUE NAMPAR LO? NYENTUH KULIT LO AJA GUE JIJIK!! JANGAN MENTANG-MENTANG GUE YANG DI BENCI SAMA SEMUA ORANG, LO BISA SEMENA-MENA NUDUH GUE!!" Ucap Nakesya berusaha menahan pusing di kepalanya.
Bruk
Sebuah Vas melayang ke arah Nakesya, tepatnya di bagian pelipis. Nakesya menatap benci ke arah pelaku. Matanya memanas menahan semua hantaman yang di dapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKESYA
Teen Fiction"Bukan aku yang menginginkan ini, tapi takdirlah yang sedang ku alami." ~NAKESYA~ Nakesya Gadis yang belum menemukan kebahagiaanya. selalu di bandingkan dengan saudaranya. kenyataan diri nya yang selalu kurang beruntung. semua kebahagianya hilang d...