2. Kantin, Perpus, dan Hujan

1.1K 164 2
                                    

Jangan lupa vote-nya ya temen-temen~


"Itu kan cowo yang tadi pagi nolongin gw di koridor.." batin perempuan itu

Eli yang melihat temannya sedang melamun pun bingung

"Ngeliatin ape si" batin Eli sambil mencari apa yang mencuri perhatian sahabatnya sedari tadi, bahkan bakso yang ia pesan pun tidak ia sentuh sama sekali

"Ohhh murid baru..." batin Eli setelah mengetahui apa yang mencuri perhatian sahabatnya itu

"Woy!!! Udah ngapa diliatin mulu ntar naksir lu" ucap Eli

"Idihhhh apaan ga ah gamau gw sama orang ga punya hati kek dia" ucap perempuan itu lalu ia menceritakan kejadian tadi pagi yang terjadi di lorong koridor sekolah

"Ya gw si cuma mau bilang aje niii...awas ntar lu naksir beneran loh, lagian kalo diliat-liat dia cakep juga si" ucap Eli pada sahabatnya itu

"OGAH!!" jawab perempuan itu

"Ya walaupun dia emang keren sih, tapi...ah udahlah ngapa gw jadi kepikiran cowo kulkas 33 pintu itu sih" batin perempuan itu

Sedangkan di tempat lain Aran, Zee dan anggota WFG lainnya sedang melahap bakso yang mereka pesan tadi. Saat sedang melahap baksonya, Zee menyadari seperti ada seseorang yang mengawasi mereka dan ternyata benar, orang itu adalah Yessica Tamara Natio murid incaran satu sekolah. Yessica Tamara Natio atau kerap disebut Chika adalah murid kelas XI IPA 2

"Ran" bisik zee sambil menunjuk Chika yang sampai sekarang pun belum berhenti menatap Aran

"Hm?" Jawab Aran sambil melihat ke arah yang di tunjuk oleh Zee

"Keknya dia suka sama lu deh" bisik zee

"Terus?" Jawab Aran tak peduli

"Kalian ngomongin apaan si pake acara bisik bisik segala dah" ucap olla yang penasaran apa yang sedang temannya bicarakan

"Au nih kita juga pengen denger kali" timpal flora yang di balas dengan suara tawa mereka semua, kecuali Aran. Ya gimana mau ketawa, senyum aje kaga pernah

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi, Aran dan Zee menuju ke kelas XI IPA 1 sedang kan Olla, Adel, Oniel dan Flora masuk ke kelas XI IPS 1

Saat kembali ke kelas, Aran melihat kolong mejanya yang dipenuhi oleh coklat, surat, dan bunga. Namun Aran tak peduli, ia memilih untuk fokus mendengarkan gurunya menerangkan pelajaran.

Setelah beberapa jam pelajaran berlalu bel istirahat kedua berbunyi

"Kantin kuy ran" Ajak Zee

"Gw mau ke perpus" jawab Aran

"Emang lu tau perpus di mana?" Tanya Zee

"Tau" balas Aran lalu langsung pergi meninggalkan Zee

Di kantin sekolah, anggota WFG berkumpul kecuali Aran. Ia sedang pergi ke perpustakaan sekolah. Dari dulu ia memang suka sekali membaca buku, mulai dari buku cerita sampai buku pelajaran sekalipun.

"Aran mane zee?" Ucap adel, karena yang ia tidak melihat keberadaan Aran

"Tadi sih dia bilang mau ke perpus" jawab Zee

"Ohh" balas mereka

Sedangkan di tempat lain Aran sedang memasuki perpustakaan. Aran sedang mencari buku fisika untuk tugasnya. Setelah dapat bukunya, ia langsung mencari meja untuk duduk. Setelah itu ia mengerjakan tugas fisika nya. Tugas selesai ia kerjakan, lalu ia berniat untuk mengembalikan buku itu. Saat ingin mengembalikan buku, Aran melihat Chika yang sedang membaca buku. Tanpa sadar sedari tadi Aran menatap wajah Chika tanpa berkedip.

"Cantik" gumamnya

Chika yang sadar sedari tadi Aran sedang memperhatikannya, hanya tersenyum melihatnya. Padahal mah di dalem hati rasanya udah ga karu-karuan

"Kok gw deg-degan ya ditatap sama cowo kulkas 33 pintu itu" batin Chika

Bel masuk pun berbunyi, akibat suara bel Aran tersadar dari lamunannya

"Ck apaan si ngapain gw ngeliatin cewe freak kek dia" gumam Aran lalu mengembalikan buku yang ia pinjam ke rak semula. Setelah itu ia bergegas pergi

Chika dan murid-murid lainnya yang ada di perpustakaan segera pergi ke kelas tak lupa mengembalikan buku yang telah mereka pinjam.

Didalam kelas, mereka semua kembali melanjutkan jam pembelajaran nya.

2 jam pembelajaran berlalu, bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid pun pulang, tapi tidak dengan Aran. Ia sedang mengerjakan tugas sejarah yang belum ia selesaikan

"Belum selesai juga ran?" Tanya Zee sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas nya

"Belum." Jawab Aran sembari menulis

"Jadi gw tungguin nih? Atau gimana?" Ucap Zee

"Ga usah, lu duluan aja." Jawab Aran yang masih sibuk mengerjakan tugasnya

"Oh, btw abis ini lu mau langsung pulang atau ke markas?" Tanya Zee

"Mampir markas bentaran doang" jawab Aran

"Ok gw duluan bye" ucap Zee yang mendapat anggukan dari Aran

5 menit

...

10 menit

...

15 menit

...

Akhirnya tugas selesai. Lalu Aran membereskan buku-bukunya setelah itu ia langsung bergegas pergi ke parkiran sekolah dan melajukan mobil mewah miliknya. Saat di depan sekolah Aran melihat Chika sedang menunggu jemputan. Aran berniat menunggu sampai Chika di jemput.

30 menit Aran menunggu, namun sampai sekarang pun mobil jemputan Chika tak kunjung datang. Langit mendung di iringi tetesan hujan yang awalnya hanya gerimis lama-kelamaan menjadi deras. Hawa menjadi sangat dingin. Karena tidak tega Aran turun dari mobilnya dan menghampiri Chika.

"Lu orang yang tadi pagi kan?" Tanya Aran

"Gw punya nama ya! Nama gw Chika" jawab Chika sambil menahan hawa dingin saat itu

Aran yang menyadari itu, langsung melepas leather jacket nya dan memberikannya ke Chika.

"Nih pake jaket gw." Ucap Aran sambil memberikan jaketnya

"Ga" balas Chika

"Pake."

"Ga"

"Pake!" Ucap Aran

"Kalo gw bilang ngga ya ngga!" Balas Chika

"Gw ga mau lu sakit." Ucap Aran dengan nada datarnya dan langsung memakaikan jaketnya ke Chika

Chika yang diperlakukan seperti itu wajahnya bersemu merah, rasanya ingin teriak saat itu juga.

"Pulang bareng gw."

"Ga"

"Gw ga terima penolakan." Ucap Aran dan langsung menarik Chika ke depan pintu mobilnya

"Apaan sih pake acara narik tangan gw segala!? Sakit tau!" Ucap Chika sambil meringis kesakitan

"Masuk." Ucap ara

"Ga" jawab Chika

"Gw udh bilang, gw ga terima penolakan." Balas Aran sembari membuka pintu mobilnya dan menyuruh Chika masuk

Chika pasrah dan akhirnya ia memilih untuk menuruti kemauan Aran



















Masi tertarik kah sama cerita ini? Hhh
Jangan lupa vote dan komen ya temen-temen
See u~

-2D

LIMERENCE [DALAM PERBAIKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang