3. Kekhawatiran

1.1K 155 2
                                    



Jangan lupa vote-nya ya temen-temen~


Selama perjalanan di dalam mobil suasana menjadi hening, sunyi, senyap dan tidak ada yang memulai percakapan. Tapi Chika memilih untuk meruntuhkan ego nya dan memulai percakapan duluan.

"E-ehmm sorry nih, btw gw belum tau nama lu siapa" ucap Chika memecah keheningan

"Gw Aran murid pindahan. Baru masuk hari ini, jd wajar kalo lo gatau" balas Aran sambil menengok ke wajah Chika

Saat menengok wajah Chika, Aran menyadari wajah Chika sedikit pucat pada saat itu.

"Lo blm makan?" Tanya Aran tiba-tiba

Chika hanya menggeleng.
Lagiann beli bakso kaga lu makan chik, malah sibuk ngeliatin si Aran mulu.

Aran langsung menuju ke tempat bubur langganannya.

"Loh kita mau kemana!!" Ucap Chika panik

"Diem." Balas Aran

"Engga engga enggaa!!!!Turunin gw sekarang!! Gw ga mauuuuu!!!" Rengek Chika yang berpikir Aran sedang menculiknya

Karena sudah sampai di tempat bubur langganannya, Aran langsung memberhentikan mobilnya dan keluar memesan 1 porsi bubur dan 1 gelas teh hangat. Dalam keadaan hujan masih sangat deras, Aran menerobos hujan ya demi siapa lagi kalo bukan demi si ehemm.

"Mang, bubur ayam 1 sama teh anget nya 1" ucap Aran kepada mang Aden tukang bubur langganannya itu.

"Siap!!" Balas mang Aden sambil mengacungkan jempol nya"
Setelah selesai membayar, Aran langsung masuk kembali ke mobil. Aran membuka plastik bubur ayam tersebut, lalu ia menyodorkan sendok berisi bubur ke mulut Chika

"E-ehh" ucap Chika dengan gugup

"Muka lo pucet." Ucap Aran sambil menyuapi Chika

"Sorry, tadi gw ngira lo bakal ngejahatin gw" ucap Chika dengan rasa bersalahnya

Aran tak memedulikan ucapan Chika dan terus menyuapi Chika hingga bubur ayam nya habis.

"Minum." Ucap Aran dengan nada dinginnya sambil memberi teh hangat yang ia beli di warung mang Aden tadi

"Lo tunggu sini." Ucap Aran membereskan bungkus bubur ayam tersebut

"L-lo mau kemana?" Balas Chika gugup, sedari jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat karena ulah Aran

Tanpa membalas perkataan Chika, Aran langsung turun dari mobil untuk pergi ke Apotek terdekat.

"Kenapa dia tiba-tiba perhatian ya? Ah mungkin cuma perasaan gw doang deh" batin Chika

Untungnya warung mang Aden tidak jauh dari Apotek, hanya sekitar beberapa meter dari warung mang Aden.

Saat sampai di Apotek, Aran membeli obat dan vitamin. Tak lupa ia mampir ke warung sebelah untuk membeli air mineral. Setelah itu ia cepat-cepat kembali ke mobilnya.

Setelah sampai di mobilnya, ia memberikan kresek berisi obat, vitamin dan air mineral kepada Chika.

"Minum." Ucap Aran dengan nada khasnya

"Ga mauu paittttt" rengek Chika

"Minum atau lo ga gw anter pulang." Ancam Aran

Lagi lagi Chika pasrah dan menuruti perintah Aran.

Setelah itu Aran langsung melajukan mobilnya menuju rumah Chika.

Lagi-lagi...suasana menjadi hening. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan.

Sekitar 45 menit menempuh jarak lumayan jauh, dan hujan juga sudah berhenti dari 10 menit yang lalu, akhirnya mereka sampai di rumah Chika.

"Thanks ya ran" ucap Chika sambil tersenyum manis kepada Aran. Aran hanya membalas dengan senyuman tipis namun bisa membuat jantung Chika berdebar lebih kencang.

Saat chika hendak membuka pintu mobil, Aran menahan tangan Chika

"Kenapa ran?" Tanya Chika yang kaget tiba-tiba tangannya di tahan oleh Aran

"Jangan lupa minum vitamin." Balas Aran sambil melepas genggamannya

Chika membalasnya dengan anggukan yang disertai dengan senyum manisnya. Ia melangkah masuk kerumahnya dan langsung naik ke kamarnya. Chika langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan setelah itu ia langsung merebahkan dirinya sambil tersenyum mengingat perlakuan Aran terhadap dirinya tadi.

"Kayaknya gw mulai suka sama Aran deh" batin Chika.

Sementara di tempat lain, Aran sedang menuju markas geng motornya.

Sekitar 20 menit Aran telah sampai di markas nya. Lalu ia langsung memarkirkan mobil mewahnya di garasi markas.
Kehadiran Aran langsung disambut oleh anggota-anggota lainnya

"Lama bener lo ran gw nungguin lo ampe jamuran gw disini" ucap Eve

"Ah elah lebay bngt lo" ucap Arie sambil menjitak kepala adiknya itu

"Etdah buset sakit pala gw bngst! Enak bngt lo jitak pala orang sembarangan" balas Eve tak terima

"Bodo amat" balas Arie

"Eh eh eh udah udahhh ga abang, ga ade sama aja ga ada yang ngalah" ucap flora

"Emangnya lo abis dari mana sih ran Lama bener" tanya Zee

"Nah iya, lo dari mana sih" balas adel

"Macet." Jawab Aran berbohong

"Macet apa macet hayoooo" goda oniel

Beberapa jam mereka habiskan dengan canda tawa, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Aran pamit untuk pulang duluan, Aran merasa sedikit tidak enak badan karena terkena hujan tadi sore.

"Gw cabut duluan y." Ucap Aran

"Lah tumben, ngapa lo? Ada masalah?" Tanya Eve

"Gpp, cape doang" jawab Aran dan di balas anggukan oleh teman temannya

Setelah berpamitan Aran langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, Aran pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan langsung tidur.





Hai
Jangan lupa vote dan komen ya temen-temen
See u~

-2D

LIMERENCE [DALAM PERBAIKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang