Epilog

835 138 35
                                    

Manik lavender itu terbuka secara sempurna. Tatapannya langsung tertuju ke arah cakrawala yang tampak sangat cerah. Gadis itu tersenyum. Memberikan senyum terbaiknya meskipun ia tahu ini bukanlah pertama kalinya ia menatap ke arah angkasa berwarna biru itu.

Kala ia menoleh ke samping, seseorang yang ia sangat sayangi berada di sana. Tampak tengah berbaring dengan mata tertutup. Matanya yang berwarna senada dengan milik gadis itu tersembunyi di balik kelopaknya.

"Nii-chan, bangunlah. Semuanya telah menunggu kita."

Tanpa menunggu lebih lama, kelopak matanya terbuka. Membiasakan diri dengan silaunya sinar matahari yang terasa menusuk matanya.

"Siapa?" tanya lelaki itu bingung. Seingatnya, ia hanya tertinggal seorang diri saat ini.

"Keluarga kita."

Setelah jawaban itu diberikan, di hadapan mereka muncullah keluarga yang gadis itu maksud. Sang adik menarik tangan si kakak tertua. Ia tertawa bahagia. Seolah-olah memang seharusnya mereka demikian.

Si kakak awalnya tampak terkejut. Namun, kemudian ia ikut tersenyum kala melihat kedua adik perempuannya tak kalah bahagianya dengan dirinya.

Dari kejauhan, gadis itu menatap ke arah mereka. Memberikan tatapan yang sukit diartikan sebelum akhirnya ia pun ikut tersenyum. Tanpa ia cegah, mulutnya bergumam mengatakan sesuatu.

"Nii-chan, semoga kau juga bahagia hari ini."

***

Jadi ini sad ending atau happy ending?😭🤳🏻

Ya sudahlah ya. Biarkan itu menjadi pertanyaan yang gak pernah terjawab—

Sebelumnya, aku ingin berterima kasih kepada kalian yang sudah membaca juga memberikan vomment di cerita ini. Aku, aku benar-benar berterima kasih!!(*'˘'*)♡

Tentu saja, Hi, Brother! Series ini belum berakhir. Masih tersisa satu series lagi; yakni, Hanagaki Takemichi.

Jangan lupa mampir ke book-ku yang lain juga ya!(*'▽`)ノノ

I luv ya!
Wina🌻

END ━━ # . 'Hi, Brother! ✧ Mitsuya TakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang