SasuSaku oneshoot(s) (canon)

The world that only matter

Haloo semua!

Dalam masa semi-hiatus ini karena kesibukan yang sangat, sangat membludak, jadi saya curi-curi waktu untuk update, hehe! Maaf ya kalau lama banget bahkan berjangka satu bulan🥺 saya akan berusaha lebih keras lagi! Sebenarnya kadang klo ada waktu saya memilih untuk menggunakannya sebagai waktu istirahat dan refreshing//*plak//😫 tpi saya janji deh saya bakal lebih rajin nyari ide wkwkw. Maapkan diriku yg gampang lelah ini😔

Oke deh, no basa-basi!

Jangan lupa Vote dan Komen seperti biasa... Karena satu vote itu sangat berarti 😘

Selamat membaca!

.
.
.
.
.
.

The World That Only Matter

A SasuSaku fanfiction

By: @UchiUzu_

Semi-canon

DLdr!

.
.
.
.
.
.
.

Somewhere, wherever, a world without you exist. I don't know why but my life doesnt deserves that. The thing that only matter is you.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sasuke terlahir di dunia yang menurutnya tidak adil. Dan semua itu ia rasakan tepat setelah kakak lelakinya sendiri melakukan pembantaian yang menurutnya tidak jelas apakah alasan di balik itu. Sasuke terlahir sebagai anak yang 'ajaib', bahkan dengan kondisi menyedihkan seperti itu, ia bisa bangkit dan menanamkan balas dendam di dalam relung hatinya. Tekadnya kuat sekali. Ia bahkan rela meninggalkan desa itu. Desa tanah kelahirannya yang telah memberikan ia memori sepanjang dua belas tahun hidupnya. Desa yang memberikan kenangan bahwa ia pernah tertawa bersama kakaknya, ia pernah merasakan bekal dari ibunya, ia pernah berambisi agar membuat ayahnya memandang ke arahnya. Juga desa yang memberikan dia ikatan kuat dengan tim tujuh.

Ada dendam yang amat pekat tertanam di dalam hati Sasuke. Dendam yang mungkin tak akan pernah pudar bahkan jika waktu menghapus setiap detik napas Sasuke. Ia tidak yakin itu bisa menghilang. Layaknya ukiran di atas batu, baik jika itu diselimuti lumut pun, sampai akhir bekasnya masih tersisa.

Sasuke punya keinginan kuat untuk menuntaskan dahaganya. Di usianya yang kini menginjak 16 tahun, bahkan nyaris bertambah satu lagi. Banyak hal telah dilalui oleh Sasuke. Menatap dunia dengan cara pandang berbeda, meyakinkan bahwa ia adalah Uchiha berdarah dingin yang telah membunuh kakaknya. Satu-satunya keluarga yang tersisa, Itachi telah mati.

Dahaga dendam itu tidak juga hilang. Dengan ekspresi piasnya sendiri, Sasuke berkelana mencari jawaban akan semua ini. Hidupnya tenggelam dalam tinta pekat, menutupi hati nuraninya. Ia tega membuang teman-temannya, ia tega menyakiti orang-orang yang peduli padanya. Saat ia tahu bahwa Itachi, hanyalah alat Konoha, semakin mengeraslah dendam itu.