kecupan pt.2

265 3 0
                                    

pagi sudah tiba, setelah kejadian kecupan semalam nindy semakin jengkel dengan bos nya itu. tapi tidak dipungkiri tersirat kesenangan dalam hati nindy. ah sudahlah

nindy segera turun dari kasur bos nya itu, dan dimana adit? iya semalam adit memutuskan untuk tidur di sofa kamar yang sebelumnya digunakan nindy untuk bekerja.

"pak adit bangun, sudah jam 6 harus ke kantor." hanya sekali nindy membangunkan adit lalu ia segera beranjak ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya. setelah dirasa cukup nindy keluar hanya menggunakan handuk yang menutup dada sampai paha nya saja, sangat pendek.

adit yang merasakan sinar mentari mulai menusuk matanya kini ia sudah terbangun, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya tersebut. ia melihat sekeliling dan melihat ke kasur rupanya nindy sudah bangun, tapi dimana nindy?

adit beranjak dari sofa dan segera mandi, karena jam sudah menunjukan pukul 06:30 WIB.

"semoga nindy suka dengan walking closet yang aku buatkan."

adit memasuki walking closet tersebut, sebenarnya itu adalah bekas walking closet adit yang dulu dan sekarang semenjak nindy tinggal disini ia rapihkan lagi.

adit masih menggunakan bathrobe putih memasuki ruang ganti dengan membawa setelan jas hitam dan kemeja putih serta celana bahan berwarna hitam. betapa terkejutnya adit saat memasuki ruang ganti, iya adit melihat nindy hanya mengenakan bra berwarna hitam serta cd dengan warna senada sedang mempersiapkan baju kantor nya. nindy tidak menyadari kalau adit sudah ada dibelakang nya.

adit mendekat ke nindy semakin mendekat sehingga adit bisa mencium wangi tubuh nindy yang manis dan segar.

"AAAAAA PAK ADIT." teriak nindy histeris dan langsung mengambil handuknya untuk menutupi tubuh indahnya itu.

"hm?"

"kok pak adit disini sih, ngintip saya ya? IH PAK ADIT MESUM." lagi-lagi nindy histeris menyadari penampilannya kini yang sangat terbuka dan adit? hanya memakai bathrobe saja.

"kenapa hm?" adit mendekati nindy, terus mendekati sampai nindy mundur dan mundur lalu punggung nya menabrak tembok, sesegera mungkin adit mengunci pergerakan nindy.

"menggoda saya?" tanya adit dengan suara beratnya dan seperti ingin menerkam sesuatu membuat nindy kelabakan.

"e-ee engga pak, saya tidak ada niatan menggoda pak adit, sumpah suer beneran deh pak." jawab nindy gugup dan memamerkan dua jari yang membentuk huruf V itu menandakan sumpah dia tidak ada niatan menggoda adit.

adit tak menghiraukan jawaban nindy, ia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah nindy sehingga nindy mampu merasakan deru nafas adit.

semakin mendekat...

cup

satu kecupan berhasil mendarat di bibir nindy, nindy sempat membeku sebentar, melihat itu adit langsung lari keluar ruang ganti sebelum ia terkena teriakan sekertaris nya itu. sekertaris berkedok calon istri. eh

"PAK ADIT!!!!! AAAAAA." benar saja nindy berteriak kencang dari ruang ganti, adit yang berada dikamar mandi tersenyum penuh kemenangan.

"ah shit, gara-gara nindy." iya sekarang adit berada di kamar mandi, menidurkan miliknya karena tadi sempat melihat tubuh nindy yang sangat indah.

di ruang makan nindy yang sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga bos menjengkelkan nya, hari ini nindy terlihat sangat serasi dengan adit, pasalnya nindy menggunakan rok hitam tepat diatas lutut serta kemeja putih dan blazer hitam dengan rambut yang ia kuncir kuda. sangat cantik.

setelah menyelesaikan ritual di kamar mandi tadi, adit segera siap-siap dan turun kebawah, melihat nindy yang sudah menunggunya di ruang makan ia bergegas.

"setelah makan kita berangkat." adit membuka pembicaraan di meja makan dan hanya diberi deheman oleh nindy.

sesampainya di kantor banyak pasang mata yang menyaksikan kedatangan adit dan nindy dengan baju yang serasi, ada yang suka dan ada yang tidak suka. bahkan banyak yang membenci nindy.

"pagi pak adit, mau saya antarkan ke ruangan bapak?" tawar salah satu karyawan perempuan bernama sania, terlihat di nametag nya, terlihat menggoda adit dengan pakaian minim nya. nindy yang memperhatikan sikap sania sangat jengah.

"tidak." jawab adit dingin.

nindy tidak suka ada yang mencuri perhatian adit.

sesampainya di ruangan adit, mereka berdua segera menuju meja masing-masing untuk menuntaskan pekerjaan.

tok tok tok

"masuk."

"pak ini berkas yang harus ditandatangani oleh anda, ada 3 berkas dan bapak diharapkan untuk mengecek dahulu apakah perlu ada yang diperbaiki."

itu sania, yang meminta tanda tangan adit untuk berkas-berkasnya, ia terlihat sangat menggoda adit dengan terus mendekat ke kursinya namun selalu dihindari adit, nindy yang memperhatikan hal itu sangat tidak suka, ingin rasanya ia melempari sania dengan batu.

"sudah, silahkan keluar." setelah menanda tangani berkas tersebut adit mengusir sania dengan suara dingin dan tatapan tajam nya. sania keluar dengan mengehentakan kakinya.

adit menghampiri nindy yang sedang sibuk mengetik, entah apa yang diketik nya sampai sangat serius bahkan nindy tidak menyadari ada adit di depannya.

tiba-tiba adit menggendong nindy dan membawanya ke sofa yang ada diruangan adit, adit duduk lalu nindy berada di pangkuan adit. nindy diam saja tidak seperti biasanya akan berontak atau marah bahkan mencak-mencak.

"kenapa kamu diam saja nin?" tanya adit lembut sambil mengelus puncak kepala nindy.

"gapapa." jawab nindy singkat membuat adit semakin bingung dibuatnya.

menyadari apa yang terjadi pada nindy, adit memeluk nindy yang berada di pangkuan nya, adit menenggelamkan kepalanya diceruk leher nindy membuat nindy sedikit geli dibuatnya.

"ishh pak adit manja banget." sewot nindy seraya menjauhkan kepala adit dari ceruk lehernya.

"saya manja nya ke kamu saja nin, tidak ke yang lain." jelas adit membuat nindy sedikit mengangkat sudut bibirnya dan membuat pipinya terasa sedikit panas, blushing.

"lanjut kerja pak."

"gak mau, saya mau gini aja sama kamu." setelah mengucapkan itu adit memejamkan matanya dan posisi nya masih duduk, bedanya sedikit bersandar pada sandaran sofa sambil memeluk nindy dan posisi kepalanya tetap berada diceruk leher nindy. nindy yang menyaksikan ini hanya menghela nafas, tidak mudah melawan adit apalagi sekarang jam kantor.

"yakali gue naksir bos menjengkelkan kayak dia."

-FALLING LOVE WITH MY CEO-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang