Chapter 1

1.3K 89 2
                                    

Masumi memandang meja kerjanya yang berserakan dengan berbagai dokumen. Tak lama kemudian Akai Shuichi dan Rei Furuya masuk ke dalam ruangan.

"Belum ada kabar?" tanya Rei.

Masumi menggeleng muram.

"Sudah dua hari Shinichi dan Shiho menghilang ketika menyelidiki kasus perburuan manusia," gumam Akai, "Sepertinya sudah dapat dipastikan, mereka terjebak di sana,"

Buk! Masumi meninju meja dengan geram, "Sial! Tidak adakah yang dapat kita lakukan?! Aku tak dapat membayangkan Shinichi dan Shiho... Ugh!" Masumi mengepalkan tangannya dengan gemas, "Seumur-umur menjadi detektif, aku tak pernah merasa seburuk ini!"

Lima tahun berlalu setelah kasus Black Organization ditutup dengan memuaskan. Shinichi membuka kantor agensi detektif swasta, Masumi bekerja bersamanya. Shiho menjadi ilmuwan dan sekaligus menjadi konsultan di agensi Shinichi.

Beberapa waktu lalu, Shinichi menerima kasus dari kepolisian Jepang dan FBI mengenai adanya permainan perburuan manusia yang diprakarsai oleh konglomerat yang tidak pernah muncul di publik bernama Kiyosuke. Shinichi belum mengetahui dengan detail apa tepatnya permainan perburuan itu. Tapi sepertinya orang-orang yang diculik oleh Kiyosuke akan dilepaskan di hutan luas milik Kiyosuke, ada yang menjadi mangsa dan ada yang menjadi pemburu. Mereka diberi waktu untuk membunuh target. Jika gagal, maka keesokan harinya si pemburu akan menjadi mangsa dan mangsa menjadi pemburu.

"Ketika pertama kali mendengar kasus itu, aku sudah merasa mual. Jika Shinichi dan Shiho benar-benar terjebak di sana..." Masumi memejamkan matanya erat-erat tak sanggup meneruskan.

"Mereka pasti akan bertahan!" Akai Shuichi meyakinkan, "Shinichi dan Shiho cerdas, mereka pasti dapat memikirkan jalan keluarnya!"

"Masalahnya Shuichi..." sambung Rei Furuya, "Kalaupun mereka selamat, mereka takkan menjadi sama lagi. Kau tahu bagaimana prinsip Shinichi. Orang sejahat apapun takkan bersedia dia bunuh. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di ranch itu. Mereka akan menggunakan Shiho sebagai objek untuk mengancam Shinichi. Di situlah Shinichi akan diuji kemanusiaannya. Apakah ia akan membunuh atau tidak,"

Masumi menegang, "Kalau Shinichi tidak bersedia membunuh Shiho akan mati, dan kalau Shinichi terpaksa membunuh..."

"Kuharap dia tidak menjadi gila," ucap Rei seraya memejamkan mata.

"Apakah Agasa Hakase berhasil melacak sinyal terakhir mereka?" tanya Akai.

"Sinyal terakhir mereka di Yamanashi, sepertinya penculik itu sudah merusak pemancar yang dibawa Shinichi dan Shiho," jawab Masumi.

"Percuma saja jika kita mencari ranch itu, Kiyosuke pasti banyak komplotan. Kita harus mengincar kepalanya, Kiyosuke itu sendiri," gumam Akai.

"Nani?" Masumi mengernyit.

"Kudengar permainan perburuan itu dipertontonkan oleh Kiyosuke. Yang menjadi penonton hanyalah anggota tertutup. Para orang kaya yang memiliki kejiwaan yang aneh. Mereka memasang taruhan dan sebagainya. Kita harus melacak orang-orang kaya mana saja yang ada hubungannya dengan Kiyosuke. Dekati dan bergabunglah menjadi anggota," jelas Akai.

"Aku akan melakukannya," sahut Masumi cepat.

"Kau masih terlalu gegabah," Akai memperingatkan dengan tajam, "Kiyosuke tidak bodoh. Wajahmu juga terlalu sering terpampang di surat kabar bersama Shinichi," lalu Akai memandang Rei Furuya, "Kemampuan diplomatmu lebih menguntungkan untuk penyusupan ini,"

Mata Rei menyipit tajam penuh tekad, "Eh. Aku akan melakukannya,"

***

Kiyosuke memiliki lahan yang sangat luas di pedalaman Hutan Aokigahara. Hutan yang dikenal sebagai tempat bunuh dirinya orang Jepang. Selama ini publik hanya tahu bahwa para mayat yang tergantung di sana adalah orang-orang yang mengakhiri hidupnya sendiri. Padahal tim Kiyosuke selalu siaga. Siapapun yang tengah tersesat di hutan itu akan ditangkapnya dan dijadikan peserta dalam permainan perburuannya. Jika mereka tewas dalam permainan itu, Kiyosuke akan mengembalikannya ke hutan dan mengaturnya seolah mereka terlihat bunuh diri.

Hari itu Shinichi dan Shiho mengenakan gelang kuning. Gelang sebagai mangsa yang menjadi target buruan. Gelang itu sudah diberi sensor jarak, apabila Shinichi dan Shiho keluar melalui batas wilayah hutan Kiyosuke, alarmnya akan berbunyi. Ini kali pertama mereka diikutsertakan dalam permainan.

"Shiho..." Shinichi melihat tubuh Shiho gemetar hebat.

Kiyosuke menempatkan tawanan-tawanannya dalam kamar secara berpasangan. Shinichi dan Shiho ditempatkan dalam satu kamar. Setiap kamar memiliki CCTV, begitu juga kamar Shinichi dan Shiho. Mereka dipantau selama 24 jam.

"Apa kita akan mati hari ini?" rintih Shiho pelan.

Shinichi menghampirinya dan merengkuh kedua bahunya, "Kita hanya harus bertahan sampai waktunya selesai,"

"Tapi..."

"Hutan ini luas, pasti ada tempat bagi kita untuk bersembunyi dan aku akan melindungimu Shiho..."

Shiho menggeleng, "Tidak Kudo-Kun, jika terjadi sesuatu padamu, aku juga tak mau hidup lagi. Aku tidak mau terjebak di sini seorang diri..." ia menangis seraya menenggelamkan wajahnya ke dada Shinichi.

Shinichi memeluknya, "Aku takkan mati Shiho... Ran masih menungguku... Jadi aku takkan semudah itu mati..." 

The Dying GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang