05

2.1K 258 21
                                    

"Jung-kook", gugupnya kala melenggang masuk dan melihat Jungkook berdiri membelakangi dirinya.

Tidak ada sautan sapaan manja yang bisa ia dengar. Terasa aura kegelapan dari tubuh Jungkook. Jika Taehyung yang paling dominan di hubungan cintanya dengan Jungkook. Maka lain halnya dengan dunia bisnis, Jungkook lah yang menguasai segalanya. Dibandingkan Jungkook, nyali dan mental Taehyung sudah menciut seketika.

Marahnya Jungkook tidak seperti manusia lain. Karena moncong senjata di jidat Taehyung sekarang yang bergerak. Sejak membalikkan badannya, Jungkook diam-diam mengambil senjata di balik jaketnya. Setelah itu menyetel peluru dan menempelkannya di jidat Taehyung.

"Sa-yang."

"Gue gak pernah sudi dengan panggilan itu. Sedari awal lo tau siapa gue, tapi lo masih main-main dengan hubungan ini. Lo gak pernah serius berhubungan sama gue-"

"Gue serius Jung."

"KALAU LO SERIUS, LO GAK MUNGKIN NYIUM JALANG DI BELAKANG GUE TAEHYUNG!"

DOR!

"JEON JUNGKOOK!"

Daddy nya berteriak kala Taehyung tumbang ke lantai. Setelah berteriak menyuarakan amarahnya, Jungkook memundurkan badannya selangkah. Setelah itu secara cepat, hanya hitungan detik ia menembak bahu Taehyung yang tepat mengenai sasaran. Taehyung yang terkejut kala peluru menembus bahunya, terjatuh ke lantai dengan darah yang mengali4 di tangannya.

Daddy Jungkook yang melihat hal itu berteriak, dan segera membawa Taehyung ke rumah sakit. Berbeda dengan Jungkook yang tampak santai. Anak itu bahkan tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Raut wajah nya tidak ada rasa iba maupun ketakutan, ataupun kesedihan.

Ekspresinya datar, cukup lama ia memendam rasa amarah sejak melihat adegan panas didepan matanya langsung. Kepercayaan luntur seiring Taehyung yang memejamkan matanya menikmati ciumannya bersama seorang jalang. Keseriusannya bersama Taehyung runtuh, seiring hancurnya perasaan yang ia miliki terhadap kekasihnya.

Meninggalkan markas milik Daddy nya dan segera pulang. Tidak ada niatan untuk dirinya menjenguk Taehyung di rumah sakit. Ulahnya adalah akibat dari perbuatan Taehyung sendiri. Jangan membangunkan singa yang kelaparan.

Mansion megah dengan jejeran mobil adalah milik keluarga Jeon. Bangunannya begitu mewah, lahannya begitu luas. Jejeran mobil sport terpampang jelas ketika memasuki area mansion. Gerbangnya menjulang tinggi berwarna hitam.

Jungkook masuk ke dalam mansion, dilihatnya sang mama yang kedatangan tamu. Tunggu, ia menghentikan langkahnya. Secara jelas melihat seseorang yang baru ia temui di hotel miliknya sedang duduk di sofa berhadapan dengan sang mama.

"Jungkook!", teriak seorang paruh baya yang masih terlihat muda walaupun usianya terbilang cukup tua.

PLAK!

Tamparan keras dari Tn. Mahendra membuat Aira mengembangkan senyumannya. Ia merasa menang atas apa yang telah terjadi. Rahang Jungkook mengeras, matanya nyalang.  Ia tidak suka dipermalukan.

"Apa yang kau bicarakan sehingga Daddy mu memutuskan kontrak dengan perusahaan milikku?"

"Bagus, bayaran seimbang dengan wanita jalang seperti putrimu."

"Jaga ucapan mu Jeon!"

Kali ini istri Tn. Mahendra yang berbicara. Aira tampak diam tapi dengan senyum kelicikan yang ia punya. Sang mama ingin menengahi namun ditepis oleh Jungkook. Ia tidak ingin mama nya terlibat dalam perdebatan emosinya.

Jungkook mengambil handphone di saku celananya. Membeberkan video yang melihatkan anaknya sedang beradegan panas dengan Taehyung. Tn. Mahendra yang melihat hal itu, tidak segan-segan menjambak rambut Aira.

ABYSS OF DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang