Pindahan.. {Chapter 1}

3.4K 173 16
                                    

   Hari begitu cerah, Terlihat seorang laki laki rambut pirang keluar dari mobil dan mulai membawa keluar barang barang yang dia bawa ke apartementnya yang baru.

   "Wihh.. apartementnya keliatan nyaman beut, naruh barang² dlu nih"

  Lelaki bernama Aether itu pun dengan senang memindahkan beberapa barang. Walau dia harus berbolak balik, namun hal itu tidak membuat Aether merasa lelah.

   Ketika Aether kembali untuk mengambil barangnya, dia pun menoleh ke arah lelaki tinggi dan berambut biru tua yang bersandar di pintu ruang apartementnya, kelihatannya dia sedang melamun. Aether dengan cepat menghampiri tetangga barunya itu, Akan tetapi lelaki tinggi itu mulai sadar dan menyapa duluan saat Aether menghampirinya.

"Hai, kau lelaki yang bakalan tinggal disini kan?" sapa lelaki itu.

"Iya, itu aku" jawab Aether dengan senyumnya.

   Lelaki bernama Kaeya itu pun mulai tertarik dan sedikit terkejut melihat wajah Aether yang begitu cantik saat tersenyum.

"Kalau begitu ku perkenalkan diriku, namaku Kaeya, dan kau adalah..?"

"Namaku Aether"

"Aether.. Such a beautiful name, Just like the person"

"Ahh.. Terima kasih atas pujianmu, Aku sangat menghargainya. Oh aku akan kembali memindahkan barangku sekarang"

"Oh.. Bolehkah aku membantumu?"

"Tidak perlu, Aku bisa melakukannya sendiri. Lagi pula, Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Ah gak apa² Aku gak kerjaan jadi aku akan membantumu saja"

"Baiklah kalau begitu, mari kita pergi bersama"

   Sebenarnya, Kaeya ingin membantu Aether karena dia ingin terus mengobrol dan ingin lebih dekat dengannya. Kaeya tidak pernah merasa tertarik atau punya perasaan kepada seseorang.

   Tetapi.. lelaki ini berbeda dengan yang lain. Kaeya merasa lebih nyaman dengan Aether. Mereka bercerita tentang dirinya sendiri, dan tertawa bersama.

   28 menit kemudian, mereka pun selesai memindahkan dan merapikan semua barang. Tubuh mereka sedikit berkeringat, tapi mereka lega karena semua barang sudah dipindahkan.

  "Terima kasih Kaeya, aku sangat menghargai bantuanmu, dan aku juga senang bisa mengobrol bersamamu"

   Aether mengatakan itu dengan senang hate dan masih memasang senyuman itu. Kaeya tidak pernah bosan melihat senyuman itu saat mengobrol hingga sekarang.

"Sama sama, aku juga nyaman saat mengobrol bersamamu, kamu memang menyenangkan sekali kalau diajak mengobrol"

"Hehe, Tuan Kaeya muji terus, jadi seneng dengernya~"

"Tuan? senang mendengarnya? ya tuhan barbatos, kenapa kata kata itu membuatku pingsan.."

   Kaeya didalam hatinya, entah kenapa kata kata itu membuat Kaeya senang.

  "Ehehem.. baiklah, aku akan kembali ke ruang apartemenku, lain kali kamu juga bisa ke ruang apartemenku untuk mengobrol lagi"

"Oke Kaeya, aku pasti akan datang!"

  Kedua tangan Aether memegang pinggangnya dan menunjukan senyuman yang sama. Aether memang sering tersenyum, dan hari ini adalah senyuman terakhir yang Kaeya lihat di hari itu.

   Kaeya membalasnya dengan senyuman kecil dan melambai keluar. Aether menutup pintu ruang apartemennya dan berjalan menuju kamar tidurnya. Aether senang bisa berkenalan dengan seseorang di hari pertama..


Thanks for reading my First Chapter<3 stay tune for tomorrow

Aether Harem Modern AU (Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang