Di Cafe itu, Kita bertemu {Chapter 2}

1.6K 138 3
                                    

Aether Pov

Sudah jam 5 lebih, Aku harus keluar mencari makan, saatnya bersiap siap..
Ku rapikan rambutku yang sedikit berantakan dan mengepangnya dengan rapi. *Ini uang 10 Juta untukmu. Kalau sudah habis bilang ya, Lumine*. Ah.. aku tidak ingin meminta uang Lumine, lebih baik aku cari kerja saja. Aku mengambil 500ribu rupiah dan memasukannya kedalam tas kecilku. Aku pun keluar dari ruang apartemenku. Aku lebih memilih berjalan kaki saja dari pada naik mobil.

10 menit berlalu, aku masih belum menemukan Cafe yang nyaman. Tak lama kemudian, setetes air hujan menetes di hidungku, sudah mau hujan berarti. "Yah mau hujan, aku lupa bawa payung.."

"Haii"

"AHH!" Aku pun terkejut mendengar suara itu..

"Eh maaf, aku pikir kamu melihat aku datang"

"Oh.. ah tidak apa apa, Uhm.. kamu butuh sesuatu..?"

"Tidak tidak, aku lihat kalau kau tidak memiliki payung, jadi aku datang ke sini untuk membagikan payung ini bersamamu"

"Eh kenapa kamu ingin membagi payungmu?"

"Aku tinggal di apartemen itu, dan aku berada di tingkat 2"

"Oh begitu ya"

"Ehe~ dan perkenalkan namaku Venti"

"Salam kenal Venti, namaku Aether"

"Oke, Aether. Kamu mau kemana?"

"Sedang mencari Cafe yang nyaman, tapi masih belum ketemu.."

"Oh! Aku tahu Cafe yang nyaman untukmu"

"Benarkah? Dimana itu?"

"Yuk kita berjalan bersama, aku juga ingin pergi ke Cafe itu"

"Baiklah Terima kasih Venti"

"Sama sama!"

Aether Pov End

Mereka pun berjalan bersama, Venti mengarah ke beberapa tempat agar Aether bisa mengetahui lokasi Cafe itu.
Venti juga memperkenalkan beberapa tempat yang belum Aether ketahui. Mereka sudah sampai di Cafe itu. Aether kagum karena Cafe itu terlihat bagus dan nyaman."Tempat ini bagus sekali, ah aku mungkin bisa betah di sini" "Yap, Apalagi makanannya, yuk kita segera pesan". Aether Dan Venti melangkah ke depan kasir. Disana ada lelaki berpony dan berambut merah. "Hai Diluuuuc, aku pesan minuman yang biasanya dong" kata Venti yang ucapannya seperti menggoda seseorang "Ya, akan segera dibuatkan" Kata Diluc, dengan tenang. "Aku juga membawa teman baruku nih, namanya Aether" Venti pun menarik Aether ke meja kasir, Venti dengan santainya berjalan ke tempat musik dan senyum sendiri. "Hai, Tuan Diluc kan?" Kata Aether, melambaikan tangannya dan senyum melihat Diluc. Seketika, Diluc melamun untuk sementara karena wajah Aether "Panggil aku Diluc saja.." Diluc segera menatap kebawah karena dia tidak kuat melihat wajah Aether secara langsung.

"Sekarang, kau ingin pesan apa.."

"Dua Roti lapis dan jeruk hangat saja"

"Baiklah, silakan duduk, pesanan akan segera datang"

"Baik, Terima Kasih Diluc!"

"...S-Sama sama.."

"Aether, Duduk di sini!" Venti melambaikan tangannya kepada Aether.
"Kamu kok duduk disitu?" Aether bingung kenapa Venti duduk di bangku musik dan memegang Lyre itu. "Aku berkerja sebagai penyair disini, jadi aku bisa makan gratis hehe. Biarkan aku mainkan sebuah nada untukmu~" Venti pun mulai memetik Lyre itu. Aether pun mulai mendengarkan Nada itu. Aether menyukainya, Nadanya terasa nyaman untuk didengar.

Aether Harem Modern AU (Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang