《1. Passionate Kiss》

16.2K 181 125
                                    

Slave baby kita keep sebentar ya, ceritanya sudah diketik sampai akhir tapi belum diedit untuk pdf-nya. Tapi jika ada yang ingin membeli pdf Slave Baby, bisa langsung chat atau dm uty aja yaa.

Hari ini ketemu sama Aqila dulu ....

Happy reading♡

Happy reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●


Aqila merentangkan kedua tangannya, meregangkan otot-otot lengan dan jarinya yang terasa kaku. Ia bahkan tidak sadar sudah berapa lama berada di ruangan itu sehingga membuat pria yang ada dihadapannya kini telah terlelap.

Senyum tipis terukir di wajahnya kala menatap wajah damai sang kekasih yang tengah tertidur lelap karena menunggunya menyelesaikan tugas.

Ia menghidupkan ponselnya, melihat jam yang tertera di layar kemudian menatap keadaan sekelilingnya.

Mereka masih berada di perpustakaan saat ini, sinar matahari yang tadi begitu terik kini sudah mulai meredup yang menandakan malam akan segera tiba.

Aqila memilih untuk menyusun buku-buku dan kertas yang berserakan terlebih dahulu kemudian kembali menatap sang kekasih. Tangannya terulur mengelus lembut kepalanya dan memainkan rambut hitam kekasihnya.

"Vin! Aku udah selesai," ucapnya lembut.

Ruangan itu sudah tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa mahasiswa yang masih ada disana yang sepertinya juga akan segera pergi.

"Nghh!!"

Pria itu, Marvino Attala atau yang biasa dipanggil Marvin dengan mudahnya langsung terbangun setelah mendengar suara lembut Aqila.

Gadis itu tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Marvin. Ia tak bisa menghilangkan senyuman di wajahnya kala melihat Marvin perlahan membuka kedua matanya kemudian mengucek-ngucek matanya hingga ia malah tersenyum lebar mengetahui Aqila tengah memperhatikannya.

"Segitunya banget ngeliatin orang bangun tidur," ucapnya sembari menarik pipi Aqila gemas.

Aqila terkekeh, "kamu lucu kalau bangun tidur gini."

Marvin mencibir kemudian meregangkan otot tubuhnya terlebih dahulu kemudian berdiri. "Mau langsung pulang?" tanyanya.

"Jemput Zura dulu, ya?"

"Hari ini Zura ada jadwal les?"

Aqila menggeleng, "tadi katanya mau ngerjain tugas di rumah temannya. Jadi, sekalian aja kita jemput dia nanti karena searah jalan pulang kok."

Marvin mengangguk mantap kemudian mengambil alih beberapa tumpukan buku yang akan dibawa oleh Aqila. Tangan satunya lagi langsung menggenggam erat telapak tangan Aqila dan membawanya pergi meninggalkan ruangan itu.

Slave Girl (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang