Ia selalu sibuk dengan pekerjaannya bahkan di hari minggu sekalipun. Suei yang masih sibuk dengan lukisannya dan dia sekarang sedang tidak mau di ganggu.
Untuk saat ini ia mencoba untuk membuatnya lebih bagus dan Wei Jin akan menyukainya. Ia sangat senang yang ia lakukan sekarang. Ia jarang memberikan sesuatu ke orang lain dan ini baru pertama kalinya ia melakukannya.
Setelah beberapa lama kemudian lukisannya pun selesai dan ia membungkus lukisan itu dengan kain. Ia menyimpan nya dengan hati-hati agar lukisan tersebut tidak rusak.
Keesokan harinya ia menyuruh pelayannya untuk mengirim lukisan ini dan memberikannya kepada Wei Jin dan para pelayan itu pun segera mengantarkannya ke pada Wei Jin.
"Aku harap ia sangat menyukai lukisan itu". Pungkas Suei Yang.
Pelayan Suei Yang sudah datang menemui Wei Jin dan memberikan lukisan tersebut kepadanya. Wei Jin sangat terkejut dan tidak menyangka kalau Suei Yang akan membuat lukisan yang bagus ini. Ia menyukai nya dan menyimpan lukisan tersebut di ruang kerja nya.
Wei Jin sangat senang hari ini dan ia menulis sebuah surat dan bunga untuk ia berikan ke pada Suei Yang. Ia pun memberikan surat dan bunga itu kepada pelayan Suei Yang.
ia lalu langsung memberikan surat tersebut kepada pelayan itu. "Tolong berikan surat dan Bunga ini kepada Suei Yang dan bilang padanya kalau aku sangat menyukai lukisannya".
Para pelayan itu pun segera pergi setelah itu Suei Yang pun menerima surat tersebut. Ia sangat senang setelag melihat isi surat itu dan menerima sebuah Bunga yang ia sangat sukai.
Ia menatap surat tersebut sambil tersenyum. "Aku tahu kalau kau sangat menyukai lukisan ini san aku tidak salah meberikan mu hadiah ini". Lalu ia menyimpan surat dan bunga tersebut.
Suei Yang merasa sangat bahagia karena hadiah yang ia berikan membuat Wei Jin menyukainya.
.
.
.
.
.
(Pada malam hari)
Xiao Ba sepupu nya Wei Jin tidak bisa tidur dan ia sangat emosi ketika ia memikirkan apa yang terjadi antara ia dan ayahnya. Sudah satu minggu ia tidak pulang menemui ayahnya dan ia sengaja untuk kabur dan pergi dan tidak menemui ayahnya.Wei Jin yang mengetahui itu pun pergi dan segera melihat apa yang di lakukan oleh Xiao Ba. Ia pun menghentikan nya dan mencoba untuk menenangkannya. Ia mulai bicara dan bertanya kepada Xiao Ba apa yang terjadi dan kenapa ia seperti itu.
Awalnya ia tak mau bicara dan setelah ia di paksa untuk bicara barulah ia mau bicara dan mengatakan semua masalah yang ia hadapi.
Xiao Ba sangat marah dengan penuh emosi. "Kenapa kau terus memaksaku ha? Apa kau bisa memahami ku sekali saja".
Dia merasa tidak ada yang akan bisa menyelesaikan masalah nya dan memahami nya terlebih dengan sifat ayahnya yang begitu keras, egois, dan juga licik itu tidak mudah untuk menghadapinya.
Hanya saja apapun yang ayahnya lakukan ia tidak akan pernah setuju dan mau melakukannya. Hanya kakak keduanya sajalah yang selalu mau melakukan apapun yang ayahnya suruh. Ayahnya itu sangat licim dan memerintah kekaisaran dengan caranya yang salah ini bisa-bisa akan menghancurkan kekaisaran secara perlahan.
Wei Jin pun memahami nya tanpa ia harus mengatakannya secara langsung. Ia mengatakan kepada Xiao Ba akan membantunya untuk menyelesaika masalah yang ia hadapi.
Dia tahu apapun yang di lakukan oleh ayahnya Xiao Ba itu bisa saja akan mempengaruhi kekaisarannya juga dan ia tidak mau itu terjadi.
Maka ia mengumpulka semua perdana menteri untuk membahas masalah ini dan mengatasi nya secepat mungkin. Apa lagi Xiao Ba mengatakan dalam tiga hari kedepan kakak pertamanya yang bernama Liu Yaoshan akan segera naik tahta dan akan menggantika ayahnya.
Ia takut bahwa kakak nya akan salah dalam memerintah karena peraturan yang di buat oleh ayahnya itu tidak di sukai oleh warga Dinasti Ming, bahkan mereka sudah beberapa kali menentangnya tetap saja tidak ada yang berubah.
Ini semua terjadi setelah kepergian kakeknya yang membuat ayahnya ini mengambil alih istana dan mengubah semua peraturan yang hanya meberikannya keuntungan sendiri tanpa memikirkan hal yang lain.
Sampai kakak keduanya itu pun sifatnya sudah menjadi orang yang sama persis seperti ayahnya.
Wei Jin pun mengambil langkah dan merencanakan sesuatu yang membuat ayahnya Xiao Ba mau mengubah sistem pemerintahan Dinastinya itu.
Melakukan sesuatu dengan cepat itu tidak mudah dan ia harus mengambil langkah dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah yang lainnya.
Apapun yang terjadi ia yakin bahwa semuanya akan berjalan dengan baik. Walau sekarang ia sangat kahwatir dengan masalah ini dan itu juga akan berdampak pada kekaisaran yang lainnya termasuk sistem perdagangan yang sangat ketat ini membuat semuanya menjadi sangat sulit.
"Kenapa jadi seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi hal semacam ini apa yang sebenarnya yang mau dia lakukan". Ia memukul tembok denga sangat keras yang membuat xiao Ba datang dan bertanya kepadanya.
"Ada apa kenapa kau memukul tembok kau jangan emosi terlalu berlebihan seperti ini". Ia mencoba untuk menenangkan Wei Jin tetapu ia justru balik bertanya kepadanya.
Ia menyalahkan ayahnya Xiao Ba atas apa yang ayahnya lakukan dan kenapa ayahnya melakukan semua ini, terlebih banyak orang yang di rugikan karena apa yang ia lakukan sekarang.
Wei Jin berlari dan pergi menggunakan kuda untuk menemui pamannya itu. Ia sangat emosi dan ia tahu dulunya Kekaisaran Dinasti Ming ini tidak pernah melakukan hal yang semacam ini sebelumnya.
Semenjak pamannya yang memerintah dan memimpin Kekaisaran semua nya pun berubah menjadi hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Ia sekarang beruba menjadi orang yang sangat egois dan kejam.
Beberapa aturan lama telah ia ubah dengan sedemikian rupa dan membuat banyak perubahan. Beberapa wilayah lainnya pun ikut terkena dampak dari apa yang telah ia lakukan.
Wei Jin pun sudah sampai dan buru-buru menemui pamannya itu tetapi ia di halangi oleh beberapa prajurit di depan gerbang. Karena kesal ia pu terpaksa menggunakan kekerasan agar bisa masuk ke istana tersebut.
Setelah berhasil masuk ia bertemu dengan putri ke dua yang bernama Ke Wushuang yang berusaha menghalangi nya tetapi ayahnya menghentikannya dan berpura-pura bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa.
Saat Wei Jin melihat sifatnya yang seperti itu ia sangat tidak suka kenapa ia masih pura-pura untuk tetap tenang padahal semua masalah ini dia yang melakukannya.
"Paman kau jangan pura-pura aku tahu semua nya kenapa kau nelakukan hal seperti ini dan ini akan merugikan banyak pihak dan aku tidak setuju jika kau melakukan hal ini". Pungkas Wei Jin.
Paman nya hanya tertawa dan berkata. "Kau bocak kecil memang nya kau ini tahu apa ha? Kau ini sama saja seperti ayah mu itu suka sekali mencampuri urusan orang lain".
Wei Jin sangat tidak senang dengan hal itu apa lagi dia mengejek ayahnya. Aku tahu kalau dia adalah adik ayahnya tetapi bukan berarti dia bisa berkata seperti itu sekarang.
Rasanya ia ingin memukulnya sekarang, ia sudah tidak tahan dengan semua yang ia lakukan. Untuk apa membiarkan orang licik fan egois sepertinya untuk menjadi raja.
"Hah menyusahkan sekali". Pikir Wei Jin.
Tak lama tiba-tiba di luar ada keributan dan berteriak memanggil nama nya dan ia pun pergi untuk melihatnya. Ternyata Xiao Ba pergi menyusulnya ke sini.
Ntah apa yang dipikir kan nya yang jelas ia tidak ingin Wei Jin terlibat hal besar karena diri nya dan juga karena perbuatan ayahnya itu.
Ia berusaha untuk tidak membuat ayahnya marah terhadapnya karena telah menentangnya saat ini. Walau begitu Wei Jin jelas sangat tahu apa yang dipikirkan Xiao Ba.
Tapi kenapa ia mencoba untuk mengehentikanku padahal sudah jelask kalau dia tidak mau ayahnya melakukan hal itu dan apa sebenarnya yang ia lakukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Of Wei Jin
FantasyKisah kehidupan seorang pangeran bernama wei jin yang penuh dengan lika liku kehidupan nya nyag penuh dengan tantangan dan rintang serta kekuasaan yang di rebut darinya serta kisah cinta wei jin dan hidupnya di kerajaan bersama seorang kekasih yang...