Tiba-tiba anak buah Lan Sing menyerang dengan anak panah dari berbagai arah tetapi aku berhasil menghindarinya. Prajuritku berusaha untuk melawan dan menyerang anak buahnya itu.
Aku pun memerintahkan untuk segera menangkap anak buah nya Lan Sing itu. Prajurit pun langsung masuk ke dalam hutan dan mengejarnya akhirnya setelah 20 menit mereka pun berhasil di tangkap dan aku pun membawa mereka ke penjara bawah tanah.
Aku tidak berhasil sama sekali memancingnya keluar sepertinya ia tak bisa di pancing dengan cara seperti itu. Aku pun mencoba untuk mencari cara agar bisa menangkapnya.
Aku tak ingin jika kerajaan ini akan jatuh ke tangan yang salah. Ia dulu sudah pernah membuat kesalahan yang tidak bisa di maaf kan ayahku.
Itu lah mengapa aku sangat membencinya dan juga aku tak suka akan rencana yang iya buat itu dan ini benar-benar membuatku rasanya ingin membunuhnya pada saat itu.
Walaupum begitu aku sampai sekarang masih menahan semuanya karena masih ingin menjaga reputasiku. Ntah apa yang akan orang lain katakan kalau aku membunuh pamanku sendiri walau jelas ia telah berkhianat.
Semua itu sangatlah rumit apalagi dalam satu minggu lagi aku akan di nobatkan sebagai kaisar dari kekaisaran ying ini. Aku satu-satunya anak yang akan menggantikan ayahku karena aku adalah anak tunggal yang diharapkan saat ini demi kemajuan dan kemakmuran kekaisaran ying.
Aku berbicara kepada para prajujurit bahwa di saat nanti dalam upacara penobatanku aku tidak mau ada hambatan yang akan menghalangi ku atau ada yang berusaha mengacaukan semuanya.
Memperketat pengamanan di sekitar kekaisaran dan memastikan bahwa tidak ada orang asing yang mencoba masuk ke kaisaran ini.
Aku tak yakin dengan lan sing apa yang akan ia lakukan setelah tahu bahwa tak lama lagi aku akan di nobatkan sebagai kaisar nanti. Takut jika ia akan menyerang kekaisaran ini nantinya,dan itu sangat membuatku berfikir keras akan hal itu.
Bagaimana lagi aku sudah merencanakan untuk meperketat pengaman kaisar dan ya aku baru ingat bahwa di sini masih ada satu anaknya yang mungkin bisa saja akan menyerangku kapan saja, jadi sementara aku mengurungnya di penjara bawah tanah agar ia tak bisa melakuka apapun nantinya.
Semuanya telah beres ku lakukan sisanya aku hanya menunggu waktu penobatannya tiba dalam beberapa hari nanti.
Aku mengundang beberapa kaisar dari berbagai dinasty untuk menyaksikan acara penobatakan ku sebagai kaisar.
Berharap semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Melalui berbagai proses upacara penobatan dan aku membacakan sumpahku sebagai kaisar yang di saksikan langsung oleh rakyatku.
Di tengah upacara sedang berlangsung tiba-tiba ada sebuah anak panah yang melesat ke arah diriku ketika aku ingin menghindarinya putri dari kekaisaran Tang melindungiku dari serangan anak panah itu.
Setelah itu aku pun kaget karena ia tiba-tiba mendorongku dan ia terkena panah itu. Semuanya pun panik dan prajurit pun segera mengejar orang itu.
Dengan rasa panik aku pun menyuruh tabib untuk mengobatinya dan aku membawanya ke ruang pengobatan. Aku sangat khawatir akan dirinya saat ini. Aku sangat berterimakasih padanya kalau bukan karenanya aku pasti sudah mati sekarang.
Aku pun sangat kesal akan kejadian ini kenapa ini bisa terjadi di saat yang tidak tepat. Aku mencoba untuk melihat keadaan putri suei yang yang masih tak sadarkan diri.
Aku pun terus menunggunya untuk sadarkan diri dan segala cara dalam pengobatan sudah di lakukan. Ia terkena panah untuk melindungi ku dan aku menyesalinya kenapa ia mau melakukan hal sekonyol itu.
Orang yang melakukan penyerangan itu berhasil lolos dari kejaran para prajurit. Siapa dan mengapa ia ingin menyerangku di saat seperti itu, apakah itu rencananya lan sing.
Berfikir dan mencari tahu siapa yang mencoba untuk menyerangku kemarin, aku pun mencoba untuk menyuruh bawahanku untuk menyelidiki kejadian itu.
Sudah tiga hati putri suei yang masih belum sadarkan diri dan itu membuatku semaki khawatir akan keadaannya saat ini. Aku mencoba untuk pergi ke ruang pengobatan dan melihat keadaannya.
Aku marah dan menyesali hal itu kenapa hak itu bisa terjadi padanya dan kenapa bukan aku saja yang terkena panah itu.
(Membanting benda yang ada di sekitar)
"Aku sangat kesal siapa sebenarnya orang itu dan kenapa ia menyerangku".
Tak lama putru suei yang pun sadarkan diri dan aku menghampirinya.
"Putri suei yang kau sudah sadar syukurlah kau sudah sadar, aku sangat menghawatirkan mu dalam tiga hari ini".
(Sambil memegang kepalanya)
"Apa aku tidak sadarkan diri selama 3 hari kenapa bisa dan apa yang terjadi padaku".
Ia tak bisa mengingat apa yang telah terjadi padanya dan wei jin pun menjelaskan kepadanya.
Tetap saja ia masih bingung akan hal itu dan sepertinya ia tak mengingat apapun untuk saat ini. Dan wei jin membiarkannya untuk tetap beristirahat dan memastikannya sampai ia benar-benar sembuh.
Wei jin pun pergi dari ruangan dan mencari bawahannya dan bertanya akan penyelidikannya itu, tetapi masih belum ada satupun jejak atau tanda-tanda siapa orang itu.
Semakin penasaran akhirnya ia pun turun tangan untuk menyelidiknya sendiri masalah ini. Ia mencoba untuk mengingat ciri-ciri dari pelaku pada waktu itu.
Wei jin merasa ciri-ciri itu tak asing baginya dan ia merasa kenal dengan siapa pelaku itu.
Tak mungkin ia akan menuduh sembarang orang yang belum terbukti bahwa dia pelakunya.
Ia mencurigai pangeran dari kekaisaran feng tetapi rasanya tidak mungkin ia akan melakukan hal itu dan untuk apa ia melakukannya.
Aku tidak mau melakukan kesalahan dengan menuduh siapapun tanpa bukti dan alasan yang kuat. Sebelum aku memutuskan siapa yang pelakunya aku akan mencari tahu siapa orang ini.
Putri suei yang perlahan mulai membaik dan luka bekas panah itu pun sedikit menghilang.
Ia merasa lega dan tenang saat tahu bahwa putri suei yang sekarang sudah lebih baik.
Wei jin mencoba untuk membawakan minuman herbal kepada suei yang agar meringankan rasa sakitnya.
Wei jin pun menghampiri suei yang dan memberikannya minum yang telah ia bawakan.
Suei yang pun langsung meminum ramuan itu dan bertanya kepada wei jin.
"Apakah kau yang membuat ramuan ini wei jin?". (Sambil meminum ramuannya).
Wei jin hanya tersenyum dan berkata.
"Ya aku yang membuatnya dan aku pikir ini bisa membantumu untuk menyembuhkan lukamu itu".
Suei yang pun berterimakasi karena telah di buatkan ramuan oleh wei jin. Ia sangat senang karena wei jin sangat perhatian dan baik kepadanya.
Walau begitu ia merasa heran kenapa waktu itu ia melakukan tindakan yang akan membahayakan dirinya.
Dan ia berusaha untuk mengingat lagi kejadian itu, memang pada saat itu ia refleks langsung mendorong wei jin dan membiarkannya terkena panah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Of Wei Jin
FantasyKisah kehidupan seorang pangeran bernama wei jin yang penuh dengan lika liku kehidupan nya nyag penuh dengan tantangan dan rintang serta kekuasaan yang di rebut darinya serta kisah cinta wei jin dan hidupnya di kerajaan bersama seorang kekasih yang...