Marah

2 0 0
                                    

Ting..............Ting..............Ting!!!

Suara lonceng bergema di seluruh Istana dan beberapa prajurit bergegas ke ruang aula tempat  asal suara lonceng tersebut. Mereka mengira kalau  Wei Jin yang membunyikan lonceng tersebut.

Biasanya lonceng ini dibunyikan ketika ada hal penting atau hal darurat lainnya, tak di sangka ternyata yang membunyikan lonceng tersebut adalah prajurit andalan Wei Jin. Tak biasanya dia bertingkah seperti itu dan ia selalu bersikap tegas, dan juga serius.

Semua nya ribut dan menghentikannya tetapi dia tidak mau mendengarkannya sama sekali. Sampai akhirnya wei Jin pun datang untuk mengehentikannya lagi - lagi dia pun tak mau mendengarkan perkataan wei Jin dan masih membunyikan lonceng tersebut dengan sangat keras.

Mereka sangat heran dan bingung dengan sikapnya tersebut, mereka juga tahu bahwa dia tidak pernah bersikap seperti ini. Ada apa dengannya dan sampai ada seseorang yang mengantarkan surat untuknya barulah dia pergi dan berhenti membunyikan lonceng tersebut.

"Hei Lan zan tunggu kau hei." wei Jin berteriak dan memanggilnya tetapi ia langsung pergi begitu saja saat menerima surat tersebut.

Ia tak prduli dengan apa yang ia lakukan  barusan yang pasti ia telah melakukan hal yang benar kali ini. Sebelum semua nya selesai tidak ada yang boleh tahu termasuk wei Jin dan bahaya jika ia mengetahui nya sekarang.

Lan Zan segera membaca surat tersebut dan memastikan kalau tidak ada yang melihatnya kali ini. Ia membaca surat tersebut dengan hati-hati. 

surat tersebut di kirim oleh permaisuri Wu zetian dari Dinasti Tang. Disana ada pamannya yang menjadi menteri Kekaisaraan di sana. 

Isi surat 

Isi surat 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini lah yang ia takutkan sampai saat ini walaupun ia tidak pernah lupa dengan tujuannya datang ke Istana ini tetapi tetap saja ia tidak bisa melakukannya. Terlalu banyak resiko dan ia juga tahu kebaikan dan kemurahan hati Wei Jin yang selama ini dia lakukan untuknya dan juga menerima nya sebagai prajurit Istana.

Bukan hal yang mudah untuk dapat membunuhnya bahkan ia sekarang sudah tak mau mendengarkan perkataan pamannya itu. Tetapi ia sangat takut dan jika Permaisuri tahu ia tak mau lagi melakukan perintahnya maka Keluarganya akan hancur. 

Saat ini ia masih belum bisa meminta bantuan siapa pun.  Takut jika Wei Jin mengetahuinya dan marah kepadanya dan berbohong  selama ini.  Apapun yang terjadi ia takut jika hubungannya dengan Wei Jin akan hancur karena masalah ini. Bagaimana jika ia ketahuan dan tak tahu harus bilang apa.

Tiba - tiba ia di panggil oleh salah satu pajurit yang menyuruhnya untuk menghadap Wei Jin karena ia membuat keributan siang tadi.

Saat ia menghadap Wei Jin ia sangat ketakutan dan bingung untuk berkata apa. Pastinya ia tidak akan mengatakan yang sebenarnya.

The Prince Of Wei JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang