How to love you || • part 23

25 10 23
                                    

Masih di hari yang sama. Pak Chen dan Om Suho masih berada di ruangan monitor cctv, sedangkan Alvaro mencari Pak Jhope.

"Saya curiga kalau ada orang yang menghapus rekaman cctvnya," ujar Suho.

"Saya juga setuju dengan Anda, bisa saja rekaman itu di hapus biar pelakunya gak bisa di tangkap," tutur Chen.

'Saya makin curiga kalau ini semua perbuatan orang misterius itu, yang selalu teror Clara dan Renjun pas masih di busan' batin Suho.

"Apakah ada orang yang mencurigakan akhir-akhir ini?" tanya Suho kepada Chen.

Pak Chen nampak berpikir sebentar, memikirkan apakah ada orang yang mencurigakan akhir-akhir ini. Saat Pak Chen sedang berpikir, tiba-tiba dirinya mengingat sesuatu.

"Tadi siang pas jam istirahat, saya melihat laki-laki berhoodie hitam dan bermasker hitam. Sedang berdiri di deket ruangan cctv, saya pikir itu Pak Jhope. Soalnya dirinya selalu memakai baju serba hitam," kata chen.

Brak

Terdengar suara pintu terbuka dari arah pintu. Lalu Om Suho maupun Pak Chen menatap orang yang baru saya dateng dengan tergesa-gesa, itu Alvaro.

"Paman. Saya menemukan hoodie hitam ini di kamar mandi," ujar Alvaro sambil menghampiri Pak Chen dan juga Paman Suho.

"Itu'kan hoodie yang lelaki itu pakai. Saya yakin sekali kalau itu punya dia," ucap Pak Chen.

"Tadi saya cek di kantong hoodienya ada sebuah kertas," ucap Alvaro lagi sambil menunjukan kertas yang dia temukan, di kertas itu tertulis "mobil dan 20 maret"

'Apa maksud dari kertas itu? mobil dan 20 maret?' batin alvaro mengerutkan dahinya bingung

"Mana kertasnya? Saya ingin lihat," ucap Suho kepada Alvaro.

Alvaro kasih kertas yang dia temukan di kantong hoodie tersebut kepada Paman Suho,"Ini paman kertasnya."

Paman Suho membaca isi kertas itu sambil mengerutkan keningnya bingung, maksud dari kertas ini apa? apa maksudnya dari mobil dan 20 maret? Dan tulisannya pun pake spidol berwarna merah, Apa maksud dari ini semua? Apakah ini perbuatan orang misterius itu? Pikir Paman Suho.

"Oh iya. Alvaro udah ketemu Pak Jhope?" tanya Pak Chen.

"Belom, tadi Alvaro cari nggak ada. Ini Alvaro mau cari lagi," kata Alvaro lalu pergi keluar untuk mencari Pak Jhope lagi.

Setelah Alvaro pergi, Suho hanya terdiam memikirkan apa maksud dari kertas itu.

Satu menit kemudian. Tiba-tiba ada suara teriakan seseorang, membuat Suho maupun Chen yang berada di ruang cctv sangat terkejut.

"AAAAA." Mereka berdua yang mendengar teriakan tersebut, langsung menghampiri asal suara tersebut

Asal suara tersebut ada di gudang, karena ruangan cctv dan gudang gak terlalu jauh jaraknya, makanya mereka bisa mendengar teriakan seseorang tersebut.

Suho maupun Chen menghampiri ke gudang untuk cek siapa yang berteriak barusan, mereka masuk ke dalam gudang yang bernuansa abu-abu itu. Betapa terkejutnya mereka melihat Alvaro yang berteriak. Lebih tepatnya, mereka terkejut saat melihat mayat yang gak jauh dari tempat Alvaro berada. di depannya ada seorang laki-laki tengah terduduk lemah di bangku, dengan penuh darah di badannya.

"I-ini...."

"Cepat panggil ambulan," teriak Suho panik.

Alvaro, Suho dan juga Chen yang berada disana, di buat terkejut. Karena Pak Jhope selaku penjaga monitor cctv, ditemukan tewas dengan keadaan tidak normal. Badan bersimbahan darah, mata terbuka seperti merasa sangat kesakitan. Setelah kejadian ini, sudah pasti semua yang terjadi itu bukan kebetulan bukan?

💜💜💜💜

Clara hari ini sedang berjalan bersama Renjun, ke taman deket rumah sakit yang Renjun rawat. Renjun menaiki kursi roda. Itu juga karena Renjun yang meminta, katanya di dalam ruangan, dia seperti tidak bisa bernafas karena dia benci bau obat.

Sekarang Clara sedang duduk di bangku taman dan Renjun yang disampingnya sedang menikmati angin sore.

"Kak," panggil Renjun.

"Apa?"

"Kakak beneran ngga suka Kak Alvaro?" tanya Renjun

Clara menengok ke arah Renjun. "Gak tau," jawab Clara seadanya.

"Gimana sih kak, suka atau enggak?" tanya Renjun lagi.

Clara menghela nafas berat. "Kalau kakak suka nanti dia pergi lagi kaya yang lainnya," tutur Clara sambil menatap langit.

"Ngga semua orang yang kakak sayang itu pergi, buktinya Renjun masih ada disini. Kakak jangan menutup hati kaya begitu, emang kakak mau menjomblo selamanya?" oceh Renjun kesal.

"Kamu udah hampir celaka, makanya kakak menutup hati biar ngga ada yang pergi lagi karena kakak!" balas Clara marah.

"Tapi semua ini bukan salah kakak. Papah sama mamah ninggalin kita bukan karena kakak, Ini karena kecelakaan! Terus Kak Elvano, dia juga ninggalin kakak bukan karena kesalahan kakak!" marah Renjun, kenapa kakaknya ini menganggap masa lalu kelamnya karena dia?

Clara berdiri dari tempat duduknya dan menatap Renjun dengan tatapan sendu.

"Berhenti. Biarin gue jadi apapun yang gue mau, lo jangan ngatur! Lo gak tau yang sebenernya," lirih Clara lalu pergi ke toilet meninggalkan Renjun sendirian di taman.

Toilet.

Clara membasuh mukanya dengan air. Lalu menatap pantulan dirinya di kaca, terlihat dimatanya terdapat siratan kesedihan.

Clara itu menutup diri, biar tidak ada yang celaka lagi. Karena bagi Clara orang yang dia sayangi bakal meninggalkannya.

Setelah selesai membasuh muka. Clara kembali ke taman untuk minta maaf ke Renjun, dirinya merasa bersalah karena sudah terlalu terbawa emosi.

Saat ingin berjalan menuju taman. Clara menabrak seseorang laki-laki berkaos hitam, celana hitam, masker hitam dan topi hitam.

Bersambung...

Nah lhoo, kira-kira siapa ya laki-laki itu?

Penasaran kan? jadi di tunggu part selanjutnya yya! 😉👍

Jangan lupa support author dengan cara vote yya! 😘

biar author semangat bikin ceritanya.

yang sudah vote terima kasih ❤

How to love you ? || Lizkook [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang