How to love you || • part 24

28 9 24
                                    

"Maafkan saya," tutur Clara sambil membungkuk'kan badannya.

Orang itu hanya mengangguk'kan kepalanya lalu pergi begitu saja. Clara yang melihat orang itu sudah pergi, hanya menatapnya aneh.

"Itu cowok aneh banget," desis Clara.

Saat hendak berjalan lagi. Clara menginjak sesuatu, yaitu handphone bermerek iPhone. Clara fikir itu punya orang tadi. Saat dia ingin mengejar orang itu, orang itu sudah menghilang.

'Apa gue bawa aja ya?' tanya Clara dalam hati.

'Yaudahlah gue bawa aja dulu. Sehabis anterin Renjun ke ruangannya, nanti gue kasih ke tempat resepsionis rumah sakit ini aja biar kalau cowok itu nyari handphone miliknya bisa ngambil di resepsionis,' batin Clara sambil membawa handphone yang sempet keinjek sama Clara.

💜💜💜💜

"Permisi mba," ujar seorang laki-laki berpakaian serba hitam yang kini dirinya tengah berada di depan resepsionis.

"Iya mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Ruangan dengan pasien bernama Renjun Fernando Ardiaz, dimana ya mba?" tanya laki-laki itu

"Bentar ya mas. Saya cek dulu," ucap suster tersebut.

"Ruangan dengan pasien bernama Renjun berada di ruangan VIP nomor 20 mas," lanjut suster tersebut.

"Oh, oke. Terima kasih mba."

Laki-laki tersebut langsung menuju ruangan yang ia tuju itu.

💜💜💜💜

Kini Clara berada di taman untuk meminta maaf ke Renjun karena dirinya tadi meninggalkan Renjun sendirian di taman.

Clara mengumpat dirinya sendiri yang sangat bodoh karena meninggalkan Renjun sendirian di taman. Kenapa dirinya selalu terbawa emosi kalau bersangkutan dengan masa lalunya? sampe dirinya meninggalkan adiknya sendirian di taman, padahal Clara udah janji dengan dirinya untuk menjaga adik satu-satunya dari orang yang ingin jahatin adiknya. Untungnya keadaan adiknya kini baik-baik saja, tidak ada orang jahat yang ingin celakain adik kesayangannya itu.

"Serius gak ada orang yang mencurigakan atau orang yang ingin celakain kamu?" tanya Clara sekali lagi.

"Gak ada, kak. Renjun baik-baik aja kok," jawab Renjun apa adanya.

"Maafin kakak, ya? Karena udah ninggalin Renjun sendirian disini."

Renjun menghela napas kasar, kakaknya ini terlalu berlebihan. "Yaelah kata siapa aku sendirian? Coba lihat di sekitaran taman ini, banyak orang yang berlalung-lalang tuh. Kalaupun ada orang jahat, Renjun bisa minta tolong sama orang yang berada di sekitaran taman ini, kak."

"Kakak udah pernah bilang. Kalau gak semua orang itu baik kepada kita, Jun."

Clara menghela napas kasar saat melihat Renjun yang hanya menundukkan kepalanya."Yasudah, kita balik ke ruangan aja ya, Jun?" ajak Clara sambil mendorong kursi roda milik Renjun.

💜💜💜💜

"Kok orangnya gak ada di ruangannya? Ini susternya benar gak sih ngasih infonya?!" gumam seorang laki-laki yang kini dirinya berada di ruangan VIP nomor 20, Lebih tepatnya ruangan Renjun.

"Kayanya gue harus chat papah deh," ujar laki-laki tersebut dan merogohkan kantong celananya mengambil handphone miliknya.

Di saat dirinya merogohkan kantong celananya, dirinya dibuat kaget. Karena handphone miliknya gak ada di kantong celana miliknya.

"Kok handphone gue gak ada di kantong celana gue?!"

"Aduh! Pasti handphone gue jatuh," gumamnya panik.

'Kalau yang hilang handphone biasa, bisa beli lagi. Masalahnya yang hilang handphone yang banyak rahasianya! Kalau sampai handphone itu hilang, papah bisa marah.' batin laki-laki tersebut sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.

"Gue harus cari handphone itu terlebih dahulu. Jangan sampai yang nemuin handphone itu, buka isinya, apalagi buka SMS. Yang ada bisa kebongkar semuanya," gumam laki-laki itu sambil pergi keluar dari ruangan Renjun dengan tergesa-gesa.

Bersambung...

Nah lhoo kira-kira siapa laki-laki tersebut?

Ada apa didalam handphone miliknya sampe laki-laki itu panik? 

Penasaran kan? jadi di tunggu part selanjutnya yya! 😉👍

Jangan lupa support author dengan cara vote yya! 🥺

biar author semangat bikin ceritanya.

yang sudah vote terima kasih!❤

How to love you ? || Lizkook [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang