Typo?
(AuthorPOV)"(name)" panggil kei
"..."
"(name)? Kau di mana?" tanya kei
Kei menuruni tangga rumah mencari (name), ketika siang hari dia tidur (name) mendadak hilang dari rumah.
"oh (name) chan ya, dia tadi izin ke luar gitu" kata akiteru
"kenapa dia tidak membangunkan ku?" tanya kei
"dia bilang kau tidur lelap dan tidak mau menganggumu, jadi dia pergi sendiri" kata akiteru
Ada ada saja (name) ini, di suasana dingin seperti ini (name) malah keluar dan tidak memberitau nya keluar kemana.
"dia keluar kemana?" tanya kei
"ke daerah kota bentar, dia memberikan kai kepada orang tua nya dulu" kata akiteru
"begitu ya, ntar aku menyusul ke sana" kata kei
"oke, hati hati" kata akiteru
Kei memutuskan buat menyusul (name) ke kota, soalnya kei tidak mau meninggalkan (name) seorang diri di sana apalagi dia tengah mengandung.
Ya semenjak kabar (name) mengandung, kei menjadi perhatian lebih dari biasanya dan lebih melembut.
Meski tidak sepenuhnya dia begitu sebab sifat garam kei memang sudah mendarah daging dan tak bisa di rubah.
Kabar kehamilan (name) juga sudah di ketahui satu keluarga dan tentu mereka senang banget mendengar nya.
Suasana jadi rame dan bahkan lebih berwarna lagi, soalnya bakalan bertambah anggota keluarga baru di keluarga Tsukishima.
"kenapa dia malah pergi sendiri" gumam kei
Kei segera menelfon (name), dia menaruh ponsel di sebelah nya dengan pandangan yang masih fokus menyetir.
~•~
(Name)🦖
00.00'hallo kei?'
'kau di mana?'
'aku sedang di taman pusat kota miyagi kei'
'kenapa gak bilang mau keluar?'
'maaf tadi kei tidur, aku gak enak mau ngebangunin kei'
'hahhh, kau tadi nganterin kai ke orang tua mu kan? Terus kenapa gak langsung pulang?'
'biasalah, lagi selingkuh'
'...'
'becanda doang elah, serius mulu hidupnya'
'yaudah tunggu di sana aku mau menjemputmu'
'oke, jangan kelamaan ntar hatiku dan hati dede bayi bisa beku'
'iya sebentar'
'oke ngomong bye bye dede'
'...'
'oh lupa dede nya belum lahir'
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Years Mom (Tsukishima Kei X Reader)✅
Fanfic"Menikah ya..." Hidup memang di dominasi oleh bekerja, di bandingkan sekolah hidup bakalan lebih banyak digunakan dengan bekerja untuk mendapatkan uang. Tanpa uang, kita takkan bisa hidup apalagi di dunia yang serba bayar seperti ini, u...