3

568 57 2
                                        

Mendekati ujian tengah semester, layaknya wali kelas pada umumnya, meskipun Jung ssaem tahu anak muridnya tidak akan peduli setidaknya ia sudah melakukan tugasnya sebagai guru pengajar.

"Dengar, seminggu lagi kalian akan ujian mid-test, sekali ini saja bapak minta kalian belajar yang rajin, kalian akan segera lulus!"

"Ndeeeeee"

"Ada yang ingin bertanya?"

Para siswa kembali sibuk sendiri dan berpura-pura tuli, Beda dengan Lee Jihoon di pojok kelas, gadis mungil berkacamata bulat itu mengangkat tangan kanannya tinggi dengan wajah serius juga tumpukan buku mapel yang baru saja ia pinjam di perpustakaan.

"Saem, aku ingin bertanya"

"Oh, Jihoon, apa? Kau ingin izin ke toilet?"

Beberapa siswa tertawa, mereka sudah terbiasa mendapati Jihoon sering kali izin untuk panggilan alam saat jam pelajaran.

"Ani, aku ingin bertanya untuk kisi-kisi ulangan tengah semester mapel bahasa Inggris, apa saem punya?"

"H-hah?"

Sontak seluruh siswa mengalihkan atensinya pada Lee Jihoon dengan wajah terkejut, sedang gadis yang menjadi pusat hanya tersenyum hambar merasa risih.


.


"Ji, ayo pulang dan nongki-- eh? Kau belajar?!"

"Aku masih gak bisa membiarkan ini Kwan"

Menatap bingung gadis Lee, belum sempat Seungkwan bertanya Jihoon lebih dulu menyela.

"Aku gak bisa terus di rendahkan oleh Kwon Soonyoung! Makanya aku akan serius belajar dan membalas hinaanya!"

Terjadi jeda beberapa detik untuk Seungcheol, Wonwoo dan Seungkwan memproses ucapan si manis, sebelum akhirnya mereka meledakan tawa karena hal itu terdengar mustahil.

"A-apaan sih?! Jangan meledekku"

"Ji--- kau harus ingat, Soonyoung itu peraih rangking 1 paralel sekorea selatan. Jadi jangan bermimpi akan mengalahkannya"

Cemberut merasa semakin di rendahkan, Jihoon berjanji bahwa setidaknya sebelum lulus namanya bisa berada di satu papan pengumuman bersama Soonyoung, nomor urut terakhir pun tak masalah.

"Ndee-- Kau yakin gak ikut? Daripada bicara omong kosong, lebih baik ikut kita makan---"

"Gak! Aku harus mencetak sejarah untuk kelas kita! Dan merubah nasib buruk, jadi, aku bertekad untuk belajar! Bye, aku pamit"

Berdecik kesal merasa Jihoon jadi tidak asik, ketiga sahabatnya hanya bisa menggerutu mengomentari perilaku aneh Lee Jihoon sejak pindah tinggal di rumah orang asing yang menampungnya, seungcheol hanya takut akan dugaanya sendiri bahwa gadis itu mengalami kekerasan atau perbudakan disana, makanya Jihoon berusaha kuat menaikan nilai akademiknya demi masa depan yang lebih cerah.


.


Suasana meja makan terasa begitu hangat, Jihoon menikmati interaksi manis nyonya dan tuan Kwon yang selalu beradu gombalan. Sembari menyuapi potongan hamburger, Jihoon mencuri mata memandangi Kwon Soonyoung yang tengah makan malam dengan begitu tenang dan elegan.

"Tampannya..."

Namun saat memori pagi tadi terulang, rasa kagum tersebut berubah menjadi benci dan semangat pembalasannya berkobar. Selepas makan malam bersama keluarga Kwon, Jihoon secara tegas mengatakan ia akan sedikit sibuk dan belajar hingga larut malam. Mendengarnya, Chan kembali meledek membuat Jihoon kesal oleh si kecil kwon.

Naughty Kiss - SoonHoon verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang