6

346 34 4
                                        

Mulai esok mereka akan libur musim panas sebelum akhirnya memulai kehidupan akhis siswa tingkat ketiga. Seungkwan dan Wonwoo mengeluh, mereka mungkin hanya akan menghabiskan waktu liburan dengan bekerja sambilan untuk mengumpulkan uang masuk kuliah, belajar di bimbel? Mana mungkin.

"Jihoonie beruntung tinggal serumah dengan si jenius Kwon, kau bisa tutor sebaya lagi supaya naik tingkat"

"Mana ada, yang ad---"

Ah, yang tengah mereka gosipkan muncul begitu saja, hanya melewati mereka bertiga tanpa menyapa atau minimal senyum ramah.

"Hubungan kita buruk, kemarin saja dia hampir dihajar Cheol, kan?"

"Itu karena dia menolak makan masakanmu"

Bersidekap malu, Jihoon berbisik lirih memohon maaf karena memang ia buruk dalam urusan dapur.

"Bukan itu pointnya, jika sudah cinta seburuk apapun masakanmu, dia akan makan sampai habis"

"Jadi ji, untuk meyakinkannya, bukan Soonyoung masakan terbaikmu! Buat memori indah di liburan musim panas ini, paham?"

Wonwoo mendorong Jihoon supaya semangat, dan berhasil. Si mungil tersenyum ambigu dengan rencana manis yang mungkin bisa memperbaiki kedekatan keduanya.

.

Hari pertama liburan musim panas. Seharusnya saat ini Jihoon tengah sarapan bersama dengan keluarga Kwon , tapi penampilan gadis itu membuat orang rumah bingung.

"Bukannya saat ini tengah libur semester?"

"B-begitulah. Tapi saya harus ke sekolah hehe"

"Kenapa? Ekskul?" Nyonya Kwon terus bertanya, ini aneh karena kedua putranya tidak pernah ada agenda di sekolah selama liburan, kecuali kegiatan ekskul.

Disaat gadis Lee ingin menjelaskan alasanny, kedatangan Seungcheol di depan teras membuat semua orang melongo kaget.. tentu saja, alasan Jihoon ke sekolah adalah untuk kelas tambahan karena nilai merah dan remidinya.

"B-bukan kah jihoonie peringkat 100??"

Tertawa hambar, gadis itu melangkah mundur perlahan.

"Iya-- tapi aku membuat banyak kesalahan di ujian berikutnya, jadi--- hehe, saya permisi"

.

Suasana kelas 3-F saat ini tidak ada bedanya saat pembelajaran normal. Semua siswa datang dan mengikuti kelas tambahan. Guru kelas terus mengoceh entah apa soal universitas, sayangnya para siswa tidak peduli dan sibuk sendiri. Termasuk Jihoon.

Gadis itu terus memikirkan apa yang di ucapkan Soonyoung malam sebelumnya. Akan opininya tentang perasaan seseorang. Apa mungkin ia boleh berharap akan kesempatan kedua?

Seungcheol hanya bisa menatap sendu sosok gadis mungil di sampingnya. Jujur saja rasanya sesakit itu melihat Jihoon terus perharap pada hal yang mustahil--- sama halnya akan cintanya akan di terima oleh Lee Jihoon.

.

"Jihoonie, makanlah"

Pemuda Choi meletakan bertumpuk bekal buatannya yang menggiurkan, Jihoon melirik kurang minat, fokusnya saat ini masih pada rasa gundahnya akan ucapan Soonyoung.

"Tadi aku melihat Kwon Soonyoung di sekolah" salah satu kroco Seungcheol tak sengaja menyebar berita, itu membuatnya kena geplak di kepala karena melanggar sumpah tidak bicara.

Mendengar nama si pujaan hati, Sontak Jihoon beranjak akan pergi ke kelas di pemuda, tapi tertahan saat Seungkwan berteriak nyaring.

"Ah! Dia di lapangan, ji"

Naughty Kiss - SoonHoon verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang