(18+)
Penuh gairah adalah dua kata yang dapat menggambarkan pertemuan pertama Varun dan Clara. Dua pribadi yang bebas dan benci kekangan ini dipertemukan oleh takdir untuk mempersiapkan keduanya atas ikatan yang akan dibentuk di antara mereka.
Varu...
Sinar matahari pagi menembus sela-sela gorden, menabrak wajah seorang gadis yang tertidur tenang di kasur yang empuk.
Gadis itu adalah Clara Savani, orang yang baru saja menciptakan kenangan manis malam sebelumnya.
Clara membuka matanya perlahan, masih tidak sadar dengan dunia mimpi atau dunia nyata. Kedua matanya dikerjapkan beberapa kali, berusaha mengingat dan mencari tahu dimanakah ia berada sekarang.
Ruangan putih dengan hiasan biru laut yang pertama kali menyambut penglihatannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clara sempat bingung dengan apa yang dilihatnya sampai ia menoleh dan melihat sesosok lelaki tertidur pulas sambil memeluk pinggangnya yang tidak tertutup sehelai benang pun dari dalam selimut.
Hampir saja Clara berteriak, tapi sebelum hal itu terjadi, ia mengingat kejadian tadi malam. Hubungan kali pertamanya yang sebenarnya menyenangkan. Ia tidak dapat mengingat sakit yang dirasakannya, berhubung ini adalah pertama kali. Yang diingatnya hanyalah bibir, dada bidang, dan bagian tubuh lelaki disebelahnya yang tadi malam menidurinya.
Tiba-tiba saja, handphone Clara yang berada di lantai berbunyi cukup nyaring hingga membuat Varun ikut terbangun.
"Sorry..."
Clara buru-buru berdiri dari tempat tidur dan menjawab panggilan dari sahabatnya, Sasha.
"Halo-"
"GILA YA LU, CLAR??!!! Dimana kamu hah?! Mamamu nelpon aku berkali-kali dari malem buat nanyain kamu dimana,"
Baru saja diangkat, suara Sasha sudah menyakiti telinga Clara yang belum sampai semenit yang lalu sadar dari tidurnya.
"Terus kamu bilang apa ke mama?" tanya Clara, cukup panik mengingat dia tidak memberitahu apa-apa pada kedua orang tuanya.
"Ya bilang kamu tidur di sini lah! Masa bilang kamu lagi nginep di hotel sama cowok?"
Kata-kata Sasha yang sebenarnya sangat tepat ini membuat Clara berdeham pelan.
"Kamu dimana sih, Clar? Kabur gara-gara mau dijodohin?"
"Ngawur," jawab Clara, lalu kembali memikirkannya lagi. "Uhm, bisa jadi?"
"CLARA SAVANI!!!"
"Hahhh, iya-iya. Aku ketiduran... di rumah temen,"
Jawaban yang bahkan tidak mendekati benar. Pertama, jelas Clara sedang berada di penginapan. Kedua, Varun bukan temannya. Terakhir, mereka berdua bukan hanya 'ketiduran'.
"Daerah mana? Sini shareloc biar aku jemput,"
Clara membelalakkan matanya. "Gak usah. Aku pulang habis ini,"
Tanpa menunggu Sasha menjawab, Clara langsung mematikan telponnya.
"Huh, hampir aja,"
"Siapa?" tanya Varun yang masih terbaring di tempat tidur.