Green Day - Wake Me up
When September Ends
[🎶]
Hari itu aku ulang tahun di bulan September.
Teman-teman seangkatanku banyak sekali yang mengucapkan selamat, aku tidak menyangka aku cukup dikenal di kampus sejak pertama masuk.
Namun seperti biasa, yang kutunggu ucapan darinya.
Dari Sanubari.
Bertahun-tahun waktu yang kuhabiskan bersamanya, terkadang Bari ups maksudnya Ranu memberikanku hadiah yang macam-macam. Kadang berupa ucapan doang, atau musik, atau kertas dengan penuh gambaran wajahku gaya kartun dan tulisan juga doa-doa yang melengkapi.
Semua itu selalu khas diawali kalimatnya,
"Ini bukan hadiah mahal, tapi ingat ini Dari Sanubari"
Artinya ini hadiah dari: hati yang terdalam.
Dan tau? Dia heboh berlarian sengaja menabraki kerumunan mahasiswa mahasiswi yang sedang berkumpul atau sekedar sedang berjalan menuju keluar kampus.
Kala derapnya berhenti di dekatku, aku senggol dia.
"Kamu dikejar penagih hutang? Saya lihat kamu lari-lari"
Dia menarik nafas susah payah.
Tangannya mengayun-ayun.
"Tidak, saya cuma sengaja nabrak orang-orang dan pasang tampang resah. Biar dikira saya lagi beneran dikejar, sebenernya saya cuma pengen nabrak-nabrak orang aja. Asik" Dia bilang.
Astaga aneh.
Tapi dia nyeritain itu detail, katanya nabrak-nabrakin orang sambil muter-muter atau lagak akting panik dan seperti di film-film itu menyenangkan. Belum lagi kenyataan bahwa dia tidak benar sedang di kejar haha.
Kemudian tanganku digenggam.
Dibawa langkah kami ke parkiran. Dia melempar helm ke arahku lalu buru-buru menstater motornya. "Cepat Gen!"
Mungkin ngebutnya ngalahin waktu dia hampir ketinggalan kereta nyusul aku yang lagi liburan sama keluarga di Solo.
Apa seburu-buru itu?
Kepalaku maju mbuka kaca helm.
"Mau bawa saya kemana? Kemana aja, asal jangan mati"
Kekehannya keluar. Kepalanya muter-muter dan lidahnya keluar masuk. Sesekali badannya ikut bergoyang sembari nyanyi-nyanyi lagunya Iwan Fals.
Mungkin sedang kerasukan barongsai.
"Kita mau ke tempat kuemu"
"Apa?"
"Saya sudah beli kue ulang tahun"
Kue ulang tahun yang Ranu maksud tempatnya di warung sate. Tebak kue apa? Kuenya dari tumpukan kerupuk putih keriting, diberi kecap sedikit, dan di tusuk lilin, di wadahin piring. Si mbak-mbak yang nganterin ini sampe nyanyi ulang tahun ke aku.
"Jadi ini kuenya?" Tanyaku pada dia yang makan sate banyak.
Dagunya meninggi, senyumnya keluar, baru kemudian menyomot satu kerupukku. Tahun ini hadiahnya kue kerupuk. Diawali juga 'Dengan Sanubari' sebab mbak-mbaknya yang tadi bilang.
Kemudian aku ikut makan sate dengannya.
Sate yang dimakan Bari banyak sekali. Sumpah deh, tiga puluh lebih. Dia selalu begitu saat makan sate.
Bukan, dia tidak suka sate.
Dia makan banyak sate karena itu adalah favorit satu-satunya sepupu yang sangat dekat dengan dirinya. Tak banyak waktu dia sempatkan, jadi kini itu bentuk kasih sayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dari sanubari • chaennie
Fanfictionkalau aku aneh, kamu masih bisa senyum tidak? © 2021 SAMUELSAID