PROLOG

610 55 21
                                    

"Mengapa kau termenung sendiri disana apakah kau sedang bertapa?" Tanya seorang pria yang turun dari tangga,melihat seorang gadis yang duduk di ruang tengah sendirian.

Ia berjalan kearah gadis yang ia tanya tadi. "Mengapa mukamu terlihat masam sekali?" Tanya pria itu lagi, sembari menatap intes gadis disampingnya ini. "Hei, tersenyum lah kau sangat buruk jika seperti ini!" Ujar pria itu lagi.

Gadis yang sedari tadi yang diajak berinteraksi pun melirik pria itu tajam. "Jangan mengangguku atau kuhilangkan kepalamu." Clarresta menatapnya tajam.

"Apa kau ingin membunuh ku? Hanya karna aku menanyai mu?" Tanya Elvano.

"Ya." Singkat Clarresta tanpa melirik lawan bicaranya.

"Jangan kau ganggu adik perempuanku atau ku potong ulang milikmu!" Ucap Raka yang keluar dari dapur menuju ruang tengah.

Clarresta dan Elvano mendongak sebentar. "Jaga ucapanmu dia juga adikku!" Jelas Elvano sedikit menekan kata terakhirnya.

Clarresta yang melihat kedua laki-laki yang sedang memperebutkan nya ini hanya menatap nya jengah.

"Yang kalian katakan benar son! Tapi apakah kalian lupa jika aku yang melahirkan bidadari ini?" Tukas Rina yang keluar dari dapur membawa snack yang ia letakan di atas meja ruang tengah.

Oh shitt!

"Tapi dia juga putri ku nyonya Rina lian abimanyu?" Sengit pria paruh baya yang datang membawa koran dan secangkir kopi.

"Kalian terlalu banyak bicara." Singkat Clarresta sembari berjalan menuju kamarnya.

Queen Clarresta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang