kembalinya sang pembunuh

92 32 14
                                    


Dor!

Dengan sekali tembakan saja pria itu terjatuh, Selena dan teman-temannya yang kaget menganga takjub.

Clarresta menghampiri Selena diikuti kedua sahabatnya. "Kemampuan bela dirimu masih bagus, hanya kewaspadaan mu sedikit berkurang Sel." Tutur Clarresta sembari menatap ledek Selena. "Dan untuk mu, anda salah memilih lawan paman." Clarresta menatap tajam ketiga pria yang terkulai lemas ini.

"Anda lawan yang hebat!" Seru Vanya dengan senyuman iblisnya. Lalu Davina berjalan menuju pria yang ditembak oleh Clarresta tadi. Clarreta dan kedua sahabatnya menunggu diluar mobil, tidak lama Davina menghampiri mereka. "Dia mati, Clarresta menembaknya tepat pada jantungnya" Jelas Davina seraya membersihkan tangannya.

"Biarkan, kita urus nanti" ucap Clarresta sembari masuk kedalam mobil. Eeh Res lo abis bunuh orang santai bener ya🙂

*****

Ceklek.
Clarresta membuka pintu rumahnya. Ya dia sudah diantar pulang oleh Davina. Entah alasan apa mereka tidak tinggal, biasanya juga mereka yang meramaikan rumah Clarresta.

Clarresta masuk keruang utama, 'perasaan gue gak enak'. Gumam Clarresta karena melihat Raka yang duduk dikursi ruang utama dengan tatapan datar.

Raka menghembuskan nafasnya gusar setelah melihat adiknya sepertinya merasa takut padanya. "Sana makan, lo pasti belum makan dari pulang sekolah tadi." Pinta Raka sebelum meninggalkan Clarresta.

Clarresta masuk kekamarnya niat membersihkan diri. Ia mengambil benda disaku jaketnya, lalu menyimpannya dilaci nakas kamar tidurnya.

Setelah beberapa menit dikamar Clarresta turun kelantai bawah, mengenakan kaos oversize dan celana jeans pendek.

Clarresta berjalan kemeja makan, Ya tentu saja mau makan gys!

Calrresta membuka tudung saji, ia menatap makanan didalam tudung saji itu jengah.

Clarresta masuk kedapur, berinisiatif akan memasak untuk nya sendiri. "Masak apaan ya?" Tanya Clarresta pada diri nya sendiri. "Mie instan? Ah! Apakah kau ingin mati Resta? Pasti abangmu itu tidak akan membiarkanmu makan itu." Tutur Clarresta lagi. Ia membuka kulkas disana ada berkantong-kantong nugget.

Clarresta mengambil 1 wadah nugget  dan menggorengnya setelah selesai ia mengambil saus di kulkas.

Ia berjalan keruang tengah dengan membawa sepiring nugget goreng dan satu kaleng minuman.

Clarresta memakan makanannya sembari memainkan ponselnya. Tiba-tiba ia dikagetkan oleh seorang pria yang langsung duduk disamping Clarresta.

"Kau membunuhnya, lalu meninggalkan nya sendiri." Datar pria itu.

Clarresta hanya meneguk salivanya kasar. "Apa kau lebih memilih penjahat itu dibanding adikmu ini?" Tanya Clarresta sedikit mengalihkan pembicaraan, jujur saja Clarresta sedikit takut pada abangnya ini- Raka.

Raka menatap adiknya intens. "Tidak seperti itu baby, ah! Hanya saja aku tidak ingin kau kenapa-kenapa."

"Itu sebab nya aku membunuhnya, jika tidak pasti aku yang akan mati Erlraka." Clarresta menatap Raka ledek.

"Yeah! Kau benar, aku akan  selalu mendukungmu selagi yang kau perbuat itu benar Resta." Ucap Raka sebelum ia pergi meninggalkan Clarresta sendiri.

Queen Clarresta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang