🐦21🐦

25.4K 2.8K 31
                                    

🐦🐦🐦

David dan Zul berbincang bincang agak jauh dari para cewek entah itu tentang kabar atau pun hanya basa basi, sedangkan para cewek berbincang seadanya saja di bawah pohon.

"Gue mau nikah bro." Ujar David tiba tiba, dari raut wajahnya terlihat bahagia. Zul menampakan raut tidak percaya.

"Ah masa?!" Sahut Zul dengan wajah menjengkelkan, David berdecak sebal.

"Emang sama siapa? Setau gue Gebetan lo dari jaman SMP udah jadian sama cucu pemilik Baesadarta." Lanjutnya.

"Melysa, adeknya si Keysa. Nah-"

"Bro jangan lah ngelampiasin ke adeknya kasian dia." Potong Zul,sekali lagi David berdecak.

"Bukan kaya gitu Zulkidin, Doi suka sama gue dari jaman bahula, nah dia di perkosa sama Kevin-"

"Oh emang bejat dia." David lelah. Pembicaraannya di potong terus sama Zul, ia hanya mengusap dada dengan sabar.

"Dari naluri hati gue, gue mau tanggung jawab gue gak peduli dia udah gak perawan, gue sayang dia." Bicara David dengan bahagia, Zul melirik para ciwi ciwi.

"Gue turut bahagia juga Vid, gue cuman mau bilang. Melysa dan bayi itu sekarang tanggung jawab lo, dari lahir maupun batin, orang tua Melysa ngelepas dan kasih kepercayaan itu ke lo dan mereka bukan lagi menanggung jawab Melysa. Dari sini lu ngerti kan?" Ujar Zul dengan bijak, David menyerap semua perkataan Zul baik baik.

"Gue janji gue bakal jaga mereka!"

🐦🐦🐦

"Aneh banget mereka kok bisa ya bertahun tahun sahabatan, padahal gang nya masing masing saling musuhan." Daizy hanya menanggapi perkataan Keysa dengan mengangkat bahunya, Melysa menyimak ocehan Keysa daritadi dengan snack di tangannya.

"Ternyata anak sebelah ganteng ganteng semua ya, Zy?" Sahut Keysa kepada Daizy, Daizy langsung menempeleng kepala Keysa.

"Inget masih ada Delvian." Keysa menunjukan gigi rapinya.

"KAK APIT, MEMEY MAU PULANG!"

Melysa tiba tiba berteriak, Keysa dan Daizy terjerangat kaget. Para siswi dan siswa yang berada di sekitar situ menoleh kearah, begitupun David dan Zul.

"Heh! Gak usah teriak, samperin aja gue mau ke kumpulan balap karung, bye!" Keysa pun pergi kearah lapagan lagi. Daizy dan Melysa berjalan kearah Zul dan David.

"Kenapa, hm?" Tanya David lembut kepada Melysa, ia merangkul calon Istrinya mersa. Daizy mendelik, ia uwufobia.

"Mau pulang, bosen!" Rengek Melysa. David terkekeh kerana Melysa, ia mengecup singkat dahi Melysa.

Membuat para murid yang menyaksikan itu memekik, apalagi para siswi. Daizy dan Zul langsung membuang muka kearah yang sama, memasang muka memuakan. Sedangkan Melysa tersenyum malu, dan pipinya merah.

"Zy pergi aja yok!" Usul Zul berbisik kearah Daizy, Daizy langsung mengangguk cepat. Tanpa pamitan kepada David dan Melysa, Zul langsung menarik tangan Daizy.

"HEH! KEMBARAN GUE MAU DI BAWA KEMANA?!?!?!" Teriak David, Melysa tersentak kaget ia mencubit pinggang David pelan.

"KUA!!!!!" Jawab asal Zul.

"OKE GUE RESTUIN!"

🐦🐦🐦

Setelah berlari jauh, akhirnya mereka berhenti di koridor lantai utama. Sangat sepi, para murid berada di lapangan belakang atau khusus olahraga, sedangkan bentuk gedung persegi tengahnya itu taman dan lapangan upacara.

Gedung sekolah ini ada 4 lantai, yang dimana lantai utama atau satu di isi ruang guru dan kepala sekolah, mushola, lab komputer dan bagai jenis ruangan tanpa kelas. Sedang kan Lantai 2, 3, dan 4 di isi full kelas 10, 11, dan 12. Setiap lantai juga punya lorong masing masing dua IPA dan IPS, jadi tidak ada keributan antar kelas.

DAIZY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang