Wei Ying terdiam dan melamun, ingatannya kembali ke masa 20 tahun sebelumnya, saat dirinya diusir dari rumah dan tak diakui lagi sebagai anak karena telah memutuskan pertunangan dan perjodohannya dengan Wang Zhuocheng demi memilih Lan Wangji.
Flashback
"Kau memilih memutuskan hubungan pertunanganmu dengan Wang Zhuocheng?!" kata Wei Changze menatap tajam putri semata wayangnya.
"Aku minta maaf papa, tapi A Ying tidak mencintai A Cheng gege, selama ini A Ying hanya menganggap A Cheng gege kakak A Ying sejak kecil" kata Wei Ying menunduk
"kau tau kau akan mempermalukan dua keluarga jika kau begitu saja membatalkan pertunangan ini!" kata Cangse Sanren dengan sangat marah.
"Maafkan A Ying, mama, papa? A Ying tau kalau A Ying salah dan malah mempermalukan kalian, tapi A Ying harus jujur kalau A Ying hanya mencintai Lan er gege dan bukan A Cheng gege!" kata Wei Ying.
"Lan Wangji anak kedua Lan bersaudara itu? kau bahkan baru saja mengenalnya! bagaimana bisa kau bilang kau mencintainya!" kata Wei Changze
"putuskan hubunganmu dengan Lan Wangji! semuanya masih belum terlambat! pernikahanmu dengan A Cheng tinggal enam bulan lagi" kata Cangse Sanren.
"Papa, mama, sudah A Ying katakan sejak dulu bahkan jauh sebelum A Ying mengenal Lan er gege kalau A Ying tak mencintai A Cheng gege! A Ying hanya menganggapnya gege semata dan tidak lebih! biarkan A Ying memilih jalan hidup A Ying" kata Wei Ying.
"Itu yang kau mau? baik! silahkan kalau begitu! mulai hari ini kau bukan lagi putri keluarga Wei! dan aku tak memiliki putri sepertimu! namamu akan kucoret dari daftar ahli waris begitu kau menolak menikahi Wang Zhuocheng dan kau takkan pernah dapat kembali pulang kerumah ini lagi untuk selamanya! bahkan sampai kami mati ataupun kau mati! mulai sekarang ikatan kita sebagai orang tua dan anak telah putus! silahkan pergi dan angkat kaki dari rumah ini! dan jangan harap kau akan memiliki jalan untuk kembali pulang kerumah ini begitu kau melangkahkan kaki keluar rumah!" kata Wei Changze dengan nada dingin dan tatapan mata tajam menatap Wei Ying.
Wei Ying ternganga tak percaya dengan perkataan ayahnya tersebut, matanya membelalak, air matanya mengalir deras, dirinya tak menyangka hanya karena memilih Lan Wangji dan membatalkan pertunangannya dengan Wang Zhuocheng akan berakibat fatal seperti ini pada dirinya, Wei Ying menatap Cangse Sanren yang hanya membuang muka.
"Mama katakan sesuatu? jangan biarkan papa melakukan ini padaku? mama...kumohon?" kata Wei Ying menangis memegang tangan Cangse Sanren namun Cangse Sanren malah menepiskan tangan Wei Ying.
"Maafkan mama, A Ying! sebaiknya kau menuruti perkataan papamu dan menikah dengan Wang Zhuocheng! mengenai hubunganmu dengan Lan Wangji. Kami, Wang Zhuocheng maupun keluarganya dapat memaafkan kekhilafanmu" kata Cangse Sanren.
"Tidak! bukan ini yang A Ying mau! kalian sebagai orang tua benar2 memaksakan kehendak pada anak kalian sendiri!" kata Wei Ying
"ini yang terbaik untukmu A Ying jangan membantah!" kata Wei Changse.
"Baik untuk kalian tapi tidak baik untukku!" kata Wei Ying dan Wei Changse menampar pipi Wei Ying, "papa? kau...kau tega menamparku?" kata Wei Ying semakin deras air matanya mengalir
"baobei sudahlah jangan emosi" kata Cangse Sanren memegang tangan Wei Changze.
"Baiklah! mulai hari ini aku akan pergi dari rumah ini dan tak akan pernah kembali lagi! kalian tidak menganggapku anak lagi? baik! anggap aku sudah mati kalau begitu!" kata Wei Ying lalu pergi kekamarnya dan berkemas2 memasukan baju2nya kedalam tas troley koper miliknya.
"Apa kita tidak terlalu keras padanya, baobei?" kata Cangse Sanren
"tidak! ini agar anak itu berpikir dan tidak membatalkan pernikahannya dengan keluarga Wang!" kata Wei Changze.
Namun dugaan Wei Changze ternyata salah, Wei Ying yang memiliki sifat keras kepala, akhirnya malah pergi dari rumah keluarga Wei malam itu juga dan hanya membawa baju2nya dikopernya saja.
"Kau pergi keluar dari rumah ini tak perlu membawa kartu fasilitas dari keluarga Wei" kata Wei Changze.
Wei Ying tertawa dingin dan menaruh dompet yang berisi black card, ATM, dan berbagai kartu fasilitas lainnya serta kunci mobilnya diatas meja.
"Puas?! aku tak membawa apapun dari rumah ini, hanya pakaian dan kartu identitas sebagai warga negara! aku pergi! selamat tinggal!" kata Wei Ying dengan dingin dan pergi keluar rumah.
"Baobei apa yang kita lakukan ini benar? aku khawatir sekarang hujan lebat mana malam2 dan dia anak perempuan, bagaimana jika sesuatu terjadi pada anak kita?" kata Cangse Sanren.
"Tenanglah, Wei Ying gadis yang kuat dan dia punya ilmu bela diri karate dan taekwondo hingga sabuk hitam! beberapa hari diluar dia juga akan kembali kerumah ini karena tak tahan hidup miskin" kata Wei Changze
"kuharap begitu! hah! baobei! kau memberi pelajaran tapi terlalu kejam pada putri kita" kata Cangse Sanren.
.
.
.
Dimalam yang dingin dan hujan lebat, hanya memakai payung, Wei Ying menggeret2 kopernya dijalan yang sepi, tubuhnya menggigil kedinginan dan dirinya menangis, tak menyangka orang tuanya sekejam ini mengusirnya.
Tiba2 sebuah mobil berhenti didepannya, Lan Wangji turun menghampiri dan memeluknya.
"Wei Ying ikutlah bersamaku kerumahku" kata Lan Wangji
"aku sudah menjadi gembel sekarang, apa kau masih mencintaiku? aku bukan anak keluarga Wei lagi" kata Wei Ying
"kau bicara apa? aku akan tetap mencintaimu sampai maut memisahkan kita" kata Lan Wangji.
"Lan er gege kau sungguh manis sekali! baiklah bawa aku yang kini sudah miskin ini kerumahmu" kata Wei Ying.
Lan Wangji pun membawa Wei Ying kerumahnya dan prediksi Wei Changze bahwa Wei Ying setelah keluar dari rumahnya akan hidup sengsara dan akhirnya kembali lagi meminta maaf pada keluarganya lalu mau menikah dengan Wang Zhuocheng ternyata meleset.
Setelah mendengar kabar Wei Ying menikah dengan Lan Wangji, Wei Changze dan Cangse Sanren akhirnya memutuskan pergi meninggalkan China dan tinggal di Belanda, tidak disangka2, sahabatnya Wang Fengmin dan Yu Ziyuan ternyata juga akhirnya memilih tinggal di Belanda dan meninggalkan China.
Flashback Berakhir
Lan Wangji menghampiri Wei Ying yang sedang melamun dan memeluk pinggangnya lalu mencium bahunya mengendus aroma bunga teratai ditubuh istrinya yang cantik itu.
"Apa yang kau pikirkan?" kata Lan Wangji.
"Sebentar lagi anak kita akan bertunangan lalu menikah, aku harap Zhanzhan akan bahagia dengan istri2nya dan tidak mengalami hal yang sama denganku dulu yang harus diusir dari rumah" kata Wei Ying dengan sendu mengenang masa2 pahit dalam hidupnya.
"Wei Ying lupakan masa lalu" kata Lan Wangji
"tentu saja aku sudah melupakan itu semua, aku bahagia menikah denganmu dan jadi ibu dari tiga anak" kata Wei Ying
"mn" kata Lan Wangji.
Lan Wangji lalu membalik tubuh istrinya untuk menghadapnya kemudian Lan Wangji mencium bibir Wei Ying, Wei Ying pun mengalungkan kedua tangannya dileher Lan Wangji, mereka pun bercumbu dengan panas dan ganas hingga berakhir seharian bercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story YiZhan
Romance♡TAMAT/COMPLETED♡ Keluarga Lan dan Keluarga Wang sama2 keluarga terkaya dinegeri tirai bambu tersebut, namun sejak dulu dua keluarga ini selalu bermusuhan dan bersaing dalam hal apapun. Mampukah Xiao Zhan yang merupakan anak keluarga Lan dan juga Yi...