[02]

44 25 19
                                    

-Happy Reading-

______________.              ._____________


"Di dunia ini~
Tenang aja~
Mung--"

"ZIAAAA"

Nyanyian Zia terpotong oleh teriakan seseorang.

"Sape kau?" Tanya Zia dengan logat Malaysia kepada seseorang yang berdiri di depannya.

Seseorang di depan Zia memandang gadis itu datar.

"Rupa-rupa lupa Lo cunguk!" ucap Yusuf, teman sekelas Zia tahun lalu.

"Pura-pura lupa Cup! Masih pagi, jangan ngajak ribut" ujar Zia.

Yusuf menatap Zia sebal, gadis itu tidak pernah berubah.

"Lo masuk kelas mana Zi?" Tanya Yusuf

"Kelas mana aja asal gak sama Lo Cup" jawab Zia

Yusuf mendelik ke arah Zia.

"Sialan" desis Yusuf.

Zia tertawa, "Just kidding brader" ucap Zia seraya menepuk bahu Yusuf pelan.

"Ya udah gas! kita liat gue masuk kelas mana" Ajak Zia.

Mereka berjalan beriringan menuju tempat di mana papan mading berada untuk melihat nama mereka masing-masing.

"Alezia, Alezia, Alezia, mana sih Cup? Kok gak ada"

"Cari yang bener Bagong"

"Nah ketemu!" Ujar Zia senang saat menemukan namanya.

Alezia Zahran Azhima

"Wow gue masuk kelas MIPA 1 Cup" ujar Zia saat melihat namanya ada di barisan kelas 12 MIPA 1, kelas unggulan.

Muhammad Yusuf Asvatama

"Astaga gue juga MIPA 1, bisa gitu ya" ucap Yusuf.

Yusuf bingung, bagaimana bisa ia dan juga gadis tengil di sampingnya ini bisa masuk kelas unggulan, secara ia merasa jika dirinya dan Zia termasuk murid yang jauh dari kata teladan.

"Anjay kelas unggulan, gak nyangka gue Cup" ujar Zia terharu.

"Gue juga gak nyangka, kita kok bisa masuk kelas unggulan ya Zi? Gurunya salah nge data kali ya" ujar Yusuf.

"Gak mungkin lah Cup! Ini tuh gurunya udah sadar kalo kita itu murid yang paling teladan di SMA Mandala, eaaa" balas Zia disertai tawa seraya memukul bahu Yusuf.

Yusuf menoyor pelan dahi Zia.

"Sakit bego! Ketawa sih ketawa, gak usah mukul gue napa!" Protes Yusuf.

Bukannya berhenti, Zia malah semakin beruntal memukul bahu Yusuf.

Yusuf menatap Zia datar.

'bunuh orang kayak dia halal kali ya? ngeselin banget sumpah!'- batin Yusuf.

Kringgggg

Bel sudah berbunyi, Yusuf menatap sudah banyak siswa siswi yang mulai berkumpul di lapangan.

Yusuf melirik ke arah Zia yang masih sibuk memukul bahunya. Yusuf geram dan menarik belakang seragam sekolah yang Zia kenakan, menyeretnya ke lapangan untuk ikut berbaris seperti siswa siswi yang lainnya.

"Weh Weh lepasin Cup! Dikira gue kocheng apa" protes Zia seraya memberontak.

"Diem bego! Noh liat, malu diliatin orang" ujar Yusuf saat sudah sampai di barisan kelas 12 MIPA 1.

Crush Zone [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang