Hati Elmira selalu terluka ketika mengingat kejadian memilukan yang membuat dirinya terpisah oleh ibunya. Ia sebenarnya rindu dengan sosok ibunya. Namun ia tidak pernah bertemu kembali setelah orangtua kandungnya bercerai dan meninggalkan nya.
Elmira dari kecil sudah tinggal berdua dengan neneknya (ibu dari ibunya). Setelah perceraian, kedua orangtuanya pun tidak peduli dengan dirinya lagi.
Ayah kandungnya menikah lagi dan mempunyai anak laki-laki. Mungkin ia sudah bahagia dan lupa dengan Elmira.
Ibu kandungnya pun juga menikah lagi. Setelah pernikahan nya ia tidak pernah menemui ibunya dan anaknya Elmira. Ia selalu menghindar ketika ingin ditemui, entah ada apa sebenarnya... Apa yang ditutupin oleh ibunya sehingga ia tidak ingin bertemu dengan anaknya lagi.
Elmira hanya mengetahui kalau ibunya sangat menuruti apa perkataan suaminya itu.
"Elmira...." Lirih Maliq sambil mengusap tangannya.
"Nenek ada dimana?" Tanya Maliq.
"Nenek dikunci dikamar" Ucap Elmira.
"Tolongggg bukain pintunya maliq, nenek pasti khawatir" Ucap Elmira sambil mengusap air mata dipipinya.
Maliq mengangkat Elmira untuk duduk dikursi dan langsung bergegas pergi ke kamar untuk membuka pintu yang telah dikunci agar neneknya Elmira bisa keluar.
Ceklekkk....
Suara pintu pun telah terbuka.
Maliq pun langsung melihat nenek Elmira yang sedang duduk lesu di bawah sambil menangis.
"Nek...." Panggil Maliq.
Neneknya pun langsung melihat Maliq yang berdiri didepan pintu. Ia langsung menghampiri dan mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih Maliq"
"Sama-sama nek" ucap Maliq
"Elmira dimana? Elmira gak kenapa napa kan?" Tanya neneknya yang penuh kekhawatiran.
"Gapapa kok nek, Elmira lagi duduk didepan"
"Syukurlah kalo gitu" Ucap neneknya sambil mengelus dada.
"Nenek takut ayah tirinya terus menyakiti Elmira, tolong jagain dia Maliq. Nenek mohon sama kamu jangan pernah tinggalin Elmira sendirian. Dia dari kecil sudah diawasi oleh orang itu, entah maksudnya apa. Nenek sudah tua, takut kenapa napa. Nenek bisa kan percaya sama kamu buat jagain Elmira?"
"Tapi nek..."
Belum sempat Maliq berbicara neneknya langsung berkata.
"Nenek mohon sama kamu, cuma kamu temen cowoknya Elmira yang nenek tau. Nenek cuma takut orang itu akan nyerang Elmira lagi"
"Maaf nek, Maliq lancang. Tapi tante Rini gak pernah tau nek kalau suaminya sering minta uang kesini?"
"Nenek sudah lama tidak pernah ketemu anak nenek. Nenek juga khawatir Rini kenapa napa punya suami seperti dia. Rini itu sayang banget sama Elmira tapi semenjak menikah dengan orang itu ia seperti ditelan bumi. Tidak pernah terlihat lagi. Terakhir kali nenek sama Elmira kerumahnya tapi tidak ada siapa siapa"
"Nenek gak mau lapor polisi?" Tanya Maliq.
"Rini pernah bicara sama nenek "Aku baik-baik aja nek, tolong jaga Elmira saja. Kalo aku tidak ada kabar itu berarti untuk kebaikan kalian" gitu Maliq"
Maliq pun terdiam mendengar cerita neneknya Elmira. Ia juga tidak mengerti mengapa ibu kandungnya menghilang tanpa jejak dan suaminya menyerang Elmira untuk meminta uang banyak. Ini bukan kali pertama Maliq melihat Elmira disiksa. Ia sudah melihat lebih dari 3 kali. Itu pun yang ia lihat saja, yang tidak dia lihat berapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATATAN KECIL SEBUAH RASA
Teen FictionJangan singgah kalau tak sungguh! *** Jika ingin berteman yaa berteman saja. Jangan melibatkan perasaan. Namun sejatinya laki-laki dan perempuan tidak ada yang benar-benar berteman. Salah satu dari mereka pasti ada yang jatuh cinta. Seperti AKU. Men...