BAB 4

19 1 0
                                    

Betapa sunyinya suasana dikelas tiga jurusan IPA SMAN 1 Jakarta pagi itu. Tidak ada suara sekecil apapun yang terdengar. Empat puluh siswa nya terdiam dengan berbagai macam ekspresi.

Ada yang diam dengan mulut manyun. Sebagian diantaranya yang memanyunkan mulutnya itu melirik kesana-sini dengan tatapan curigation. Ada lagi yang bertopang dagu, menggaruk-garukkan kepalanya meskipun tidak gatal. Lantas hampir bersamaan mereka semua menghela napas panjang berkali-kali seakan terserang penyakit asma saja.

Semua keasyikan mereka mengerjakan hal-hal yang aneh itu serentak terhentikan ketika mendadak sesosok tubuh muncul diambang pintu. Kontan semua mata membelalak demi menyaksikan bagaimana si pemilih tubuh itu langsung saja menyelinap masuk kedalam kelas. Lantas pantatnya didaratkan kesebuah kursi kosong disebelah tempat duduknya Elmira. Dan setelah itu ia menyandarkan punggungnya kesandaran kursi dengan helaan napas yang teramat panjang.

"Heeeehhhh!!!" Katanya dengan pandangan mata terarah pada Elmira yang duduk disampingnya.

"Maliq? Kamu ngapain ada disini?" Tanya Elmira.

Astaga! Semua siswa dikelas itu menjadi tercengang menyadari kalau..... Ya ampun!

Ketercengangan penghuni kelas itu mencapai ambang batas kesadaran mereka ketika suara Ryan terdengar lantang menegur Maliq yang nyelonong masuk kedalam kelas orang lain dan duduk disamping Elmira.

"Maliq!! Keluar sekarang juga!!!" Tukas Ryan.

Kini empat puluh pasang mata tertuju sepenuhnya kepada mereka bertiga.

"Maliq, mendingan kamu keluar dari sini" Pinta Elmira.

"Aku masih baik-baik bicara sama kamu, jadi mendingan keluar sekarang juga!" Ucap Ryan.

"Apaan sih! Aku cuma mau ngomong sebentar sama Elmira. Kenapa? Kamu mau berantem? Ayo!!!" Ucap Maliq.

Saat itu juga mereka berdua saling dorong mendorong dan sempat akan terjadi perkelahian antara Ryan dan Maliq.

"Ryan, udah!!! Maliq!!! Udah dong!!" Teriak Elmira yang langsung menghentikan perkelahian mereka.

"Mendingan kamu balik kekelas sendiri! Daripada harus buat kekacauan dikelas orang lain" Ucap Elmira.

Maliq pun langsung beranjak dengan langkah gontai keluar dari kelas dan menuju kelasnya sendiri.

***

"Sialll!!!!" Teriak Maliq yang mendobrak pintu kelasnya.

Sontak saja semua teman-teman kelasnya melihat kearah Maliq dan dalam beberapa menit ia pun menjadi pusat perhatian.

"Woi!!! Santai aja dong, lagi kenapa?" Tanya salah satu temannya.

"Palingan juga berantem" Celetuk salah seorang siswi.

"Berantem sama shakira lebay amat sih!"

Semua teman-teman kelasnya pun langsung ramai membicarakan Maliq yang sedang dipuncak amarahnya.

Tiba-tiba......

"Maliq!!"

Teriakan itu membuat seisi kelas tersebut langsung sunyi.

"Aku mau bicara sama kamu!"

"Kamu ngga masuk kelas?" Tanya Maliq.

"Ngga! Aku mau nanya sama kamu, ngapain tadi kamu kekelas Elmira?"

"Aku.. Aku.."

"Bahkan sampe ribut sama Ryan segala? Kamu ngapain?" Kesal Shakira.

"Okee aku bakalan jelasin ya, tapi ngga sekarang sayang. Nanti pas pulang yah" Ucap Maliq sambil tersenyum kepada Shakira.

CATATAN KECIL SEBUAH RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang