𝟓. Singapura dan Angkasa

52 27 8
                                    

𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐚𝐦, 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡
~Starla

"Kamu harus ikut Starla" perintah mama Starla sambil memasukkan baju kedalam koper.

"Enggak aku ga mau ma, aku harus nyelesaiin masalah ini secepatnya" jawab Starla yang tetap kukuh dengan keputusannya.

"Setidaknya kamu jenguk dia Starla, 1 hari aja" Kata mama Starla memberi pengertian

"Oke, aku ikut. Tapi, cukup satu hari aja" sahut Starla sambil merebut kopernya dan memasukkan semua kebutuhannya.

○●○●○

Singapura

Setelah menempuh beberapa lama di pesawat untuk menempuh perjalanan ke Singapura. Starla pun turun dari pesawat bersama sang mama yang menggunakan masker, karena ada suatu alasan dibalik ini semua. Setelah mengambil kopernya dan masuk ke mobil, Starla menghela napas kasar, bukan suatu keinginan dia ke Negara ini. Tetapi ada suatu urusan yang harus dia selesaikan.

"Ayo turun" ajak mama Starla

Dia berada di sebuah rumah sakit ternama untuk mengunjungi seseorang.

Ceklekk

Suara pintu dibuka, sontak tiga orang yang ada didalam menengok kearahnya dan sang mama

"Abang" lirihnya dengan tangan terkepal kuat ketika melihat seseorang di brankar rumah sakit tersebut.

○●○●○

Di SMA Sunflower, inti Alarik menuju ke kantin. Sesampainya di kantin mereka duduk di pojok, meja tersebut adalah meja khusus anggota Alarik.

"Eh bentar lagi kita open member ya?" Tanya Altair sambil memakan bakso miliknya.

"Iya, andaikan si Angkasa masih disini ga main petak umpet kek gini pasti seru" sahut Aldebaran

Sunyi setelah Aldebaran mengatakan begitu.

"Eh sorry gue ga bermaksud gitu" kata Aldebaran dengan nada bersalah.

"Gue nemuin sesuatu" kata Raskal setelah beberapa saat.

"Apa?" Tanya Rigel

"Kayaknya ini yang akan jadi petunjuk buat nemuin Angkasa" ucap Raskal

RaskalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang