Yura memijat keningnya pusing, melihat sang suami yang sedari tadi mondar mandir di depannya. Entah apa yang ia pikirkan.
"Sayang? Kamu kenapa, ada masalah?" Tanya yura yang dibalas gelengan oleh mashiho.
Mashiho menggigit bibir bagian dalamnya gelisah, pasalnya jam sudah menunjuk pada pukul 2 dini hari. Namun, kekasih-ups calon kekasihnya- masih belum pulang juga.
"Junkyu.. kenapa dia belum pulang?"
Yura mengulum senyumnya, melihat betapa perhatiannya pasangannya ini kepada junkyu. "Mungkin dia lembur sayang. Udah.. kita tidur aja, mungkin sebentar lagi dia pulang."
Usulan yura jelas ditolak oleh mashiho. Pria itu keukeuh ingin menunggu anaknya pulang. Dan tinggallah mashiho duduk gelisa di sofa ruang tamu menunggu junkyunya.
Hampir 2 jam menunggu, mashiho ynag hampir tertidur tersentak mendengar seseorang membuka pintu dengan perlahan. Ia yakin itu junkyu Senyumnya mengembang berniat menyambut junkyu, tapi, langkahnya terhenti melihat bahwa junkyu tak sendiri.
Seorang wanita. Sial, wanita ini yang merebut junkyu darinya. 'Jalang sialan, ternyata junkyu bersama jalang ini. Brengsek' umpat mashiho pada wanita yang menggelayuti lengan junkyu manja.
"Junkyu.." panggil mashiho membuat junkyu sadar bahwa ada orang lain selain mereka berdua disana.
"Kau belum tidur.. papa?" Jujur saja, junkyu masih belum terbiasa memanggil pria didepannya ini dengan sebutan papa.
"Papa? Sayang, dia calon ayah mertuaku?" Tanya wanita itu pada junkyu yang mana membuat mashiho mengepalkan telapak tangannya kesal.
"Selamat malam papa mertua. Aku mina-calon istri junkyu."
'Brengsek! Ayah mertua katanya!? Calon istri junkyu!?'
"Aku tadi ingin mengambil minum, dan bertepatan kau pulang." Ujar mashiho.
"Ohh, kalau gitu aku akan mengantar mina kekamar-"
"Biar aku saja." Junkyu menatap bingung pada mashiho yang memotong ucapannya..
"Ini sudah larut junkyu, kau lebih bagus membersihkan diri dan istrihat. Mina biar aku yang antar."
Junkyu mengangguk mengiyakan, toh ia memang sangat lelah sambil melepas rangkulan mina yang masih melingkar dilengannya.
"Papa akan mengantar mu. Istirahatlah mina, aku tau kau lelah." Ucap junkyu kemudian meninggalkan mashiho dan mina.
'Daddy cio juga lelah. Bilang sesuatu kek! Huh untung cio cinta'
"Ayo ikuti aku." Mina mengangguk patuh mengikuti mashiho yang sengaja mengantarnya kekamar yang berada jauh dari kamar junkyu.
"Terima kasih papa mertua. Selamat malam." Mashijo hanya mengangguk singkat dan meninggalkan mina yang merasa sedikit aneh dengan pandangan yang diberikan calon ayah mertuanya itu.
Mashiho mati matian memahan diri untuk tidak menjambak eambut wanita itu dan mendorongnya dari lantai dua ini.
'Nikmati sisa hidupmu jalang sialan.' Batin mashiho menatap sinis pintu kamar mina yang sudah tertutup.
.
.
.
.
.
.
.Junkyu tampak lebih segar setelah membersihkan diri. Sibuk mengeringkan rambut basahnya dengan selembar handuk. Lembur dan menjemput mina dari bandara benar benar membuatnya kehilangan banyak energi.
Cklek
Junkyu tersentak kaget ketika pintu kamarnya terbuka tiba tiba. Menampakan mina yang tersenyum manis padanya,"sayang~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Or Baby ? | Mashikyu |🔞
FanfictionDari awal Junkyu harusnya menolak perintah ibunya. "Daddyyhh~~ I need you ahhh~~" "Sayang, kita kapan nikah?"