"Fuck!!" Junkyu mengumpat kaget, setelah membaca pesan yang dikirim oleh mashiho.
Memijit pangkal hidungnya, menetralkan keterkejutannya. Bagaimana tidak? Junkyu yang awalnya sibuk berkutat dengan lembaran kontrak kerja sama, dialihkan dengan ponsel pintarnya yang menerima pesan.
Pesan dari mashiho. Ketika membuka pesan itu junkyu diharuskan menambah kesabran dengan pesan pesan frontal yang dikirimkan padanya.
Membuat kepalanya berdenyut kesal, belum lagi mashiho yang mengirim pesan suara yang berisi suara laknatnya; tak perlu diperjelas. You know🌚
Tak sampai disitu, penyebab utama junkyu mengumpat adalah ketika mashijo mengirim sebuah foto yang membuatnya tersedak air liurnya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak ini-" ucapan junkyu terhenti ketika panggilan masuk ke ponselnya.
Menampilkan nama orang yang baru saja mengirim foto 'meresahkan' itu.
"Udah!! Cio udah lakukin yang seharusnya cio lakuin. Cio kasih foto itu biar daddy semangat kerja. Terus cepat siapnya~ terus daddy pulang.. terus cio mau peluk daddy~"
Junkyu tanpa sadar mengigit ujung lidahnya, menahan umpatan kasar yang mungkin menyakiti hati sosok kecil diseberang sana. "Mashiho, ini beda. Dengar ya, kamu gak boleh kirim foto itu ke sembarang orang. Kalau kamu emang suka pakai pakaian itu, fine- kamu bisa pakai.
Dan kalau kamu mau foto pakai baju itu, okey. Tapi cukup simpan jadi koleksi pribadi kamu aja. Jangan dikirim kemana mana. Bisa kan?" Ujar junkyu. Sengaja melembutkan inotasinya, berharap pemuda itu mengerti.
"Iya daddy!! T-tapi kan cio cuma kasih foto itu buat daddy. Just for you- lagian daddy jangan bohong deh. Daddy suka kan, liat cio pakai kayak gitu?"
"Dengar mashiho-"
"Sshhtt sssttt sttt. Daddy jangan banyak bicara, daddy sekarang pulang aja. Cio ada kejutan buat daddy. Atau enggak, cio gak akan ragu kirim foto ini ke orang lain." Ucap mashiho sebelum memutus panggilan sepihak.
"Akhh!! Terserah anak itu lah."
. . . . . .
Nyatanya, junkyu sekarang sudah berada di mobilnya. Menuju pulang kerumah. Bagaimana pun juga, mashiho tidak boleh menyebarkan foto itu. Jika foto itu disebar, junkyu tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada perusahaannya, terlebih dengan ibunya.
Dengan itu, junkyu langshng membereskan barang barangnya ketika mashiho memutuskan panggilan itu. Maniknya menatap lurus kedepan, melonggarkan dasi hitam yang terpasang di lehernya.
