🧀 17

3.4K 390 43
                                    

reminder!

buku ini punya saya, jadi ya gimana saya.

kalo kalian gasuka, tinggal close this book, selesai? 😂

enjoy bb! ✨

[]

Jeongguk sudah sampai di tempat yang ia tuju, gang estate.

Pemuda itu memendarkan matanya ke setiap sudut yang ada di gang ini. Kosong.

Tidak ada siapapun yang berlalu lalang disini.

Saat Jeongguk sudah frustasi dengan dirinya sendiri, tiba-tiba saja ada suara sepatu yang baru saja terdengar datang dari arah sana.

Jeongguk berbalik dan begitu kagetnya saat melihat ada Taehyung disana.

"Lo ngapain kesini anjir?"

Taehyung mendekat, "Gue takut lo kenapa-napa, terlebih adek gue juga dalam bahaya. gue ngga mau kalian berdua ada luka sedikitpun."

Jeongguk tertegun, dirinya memproses sejenak perkataan pemuda itu.

Namun dering telpon dari ponsel Jeongguk memecah keheningan keduanya.

"Dari siapa?" tanya Taehyung.

"Nomer ngga di kenal, mungkin yang tadi."

"Angkat."

Dan perkataan Taehyung pun di angguki oleh Jeongguk. Maka dengan cepat Jeongguk menjawab telpon itu dan me-loadspeaker suaranya, guna Taehyung agar bisa mendengar juga isi telpon tersebut.

"Halo?"

"Lo dimana, Ryujin mau gue musnahin atau gimana nih?"

Taehyung geram, "Bangsat."

Ia mengambil alih ponsel Jeongguk, lalu Jeongguk mendekat dan menepuk pundak pemuda itu.

"Sabar dulu, kontrol emosi lo."

Taehyung menurut,

"Gue bakalan tanya cuma sekali sama lo, dimana keberadaan adek gue sekarang?"

Tidak ada jawaban, yang ada hanya tawaan yang begitu terdengar puas.

"Lo gausah main-main sama gue ya, bangsat. siapapun lo, dan siapapun orang yang nyuruh lo buat berbuat yang kayak gini sama adek gue, gue ga bakal tinggal diam untuk ancurin hidup lo."

"Yaudah, sini kalo berani temuin kita. Lo mau adek lo kan? Sini kalo mau,"

"Gue udah disini, anjing. Di gang estate, dan lo ngga ada. lo dimana, bangsat?"

Jeongguk menatap Taehyung yang memang amarahnya sudah terlihat sangat memuncak.

Ia tidak bisa tinggal diam, Jeongguk hanya bisa mengatakan kata sabar pada Taehyung sembari menepuk nepuk pundak pemuda itu kecil.

"Belok kiri dari gang, masuk gubuk. kita ada disini."

"Oke, tunggu gue. gausah lo kemana-mana."

"Iya, sans. Hahaha"

Lalu, sambungan telpon pun Taehyung putuskan secara sepihak. Jeongguk menatap Taehyung dengan tatapan yang tidak bisa di deskripsikan.

"Gimana?"

"Gue mau susul mereka, lo mau ikut?"

Jeongguk mengangguk cepat.

"Gue ikut."

Taehyung tertawa, "Gue belum yakin sama kehebatan berkelahi lo, bro?"

Jeongguk mendecih, "Gausah remehin gue, gue gini-gini dulunya hobi berantem."

Brengsek - taekook ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang