Chapter 18

1.5K 274 61
                                    

Bisa tidak ya kalian komennya "next" "next kak" doang?😭😭😭

Soalnya, aku bikin target komen sekian buat liat antusiasme kalian di ceritaku ini. Ada lebih dari 500 words per chapternya, bisa kalian komenin di tiap paragrafnya ketimbang nyepam "next" "next kak" doang...

Aku sedih, jujur. Kalo kalian komennya gitu doang, itu artinya kalian gak antusias sama cerita ini.

Oh ya, jangan semangatin aku. Karna kalo kalian semangatin, yang ada aku jadi males.

So please, komen di tiap paragrafnya? Kasih reaksi kalian kalo baca suatu adegan di chapter2 cerita ini.

DUHHH INI AKU TERLALU BANYAK NUNTUT GAK SIH? Tapi aku juga pengen lapak komennya rame... bukan cuma isinya "next kak" doang:(

Target : 65 votes & 25 comments

Enjoy!!!

● ▪︎ ▪︎ ●

Sunghoon kaget.

Beneran kaget.

Ia tidak menyangka sepulangnya dari Bandung kemarin, mantan kekasihnya waktu SMA datang ke rumah dan berbincang dengan Mama Mina.

Sunghoon kira, Isa, mantannya itu, hanya berkunjung selama satu hari. Tetapi ternyata, Isa benar-benar pindah. Gadis itu menetap di Jakarta setelah Ayah Jimin, ayahnya Isa, itu selesai urusannya di Kalimantan.

Dan, Sunghoon tambah kaget waktu tau rumah gadis itu berhadapan dengan rumahnya. Benar-benar, Sunghoon kehilangan kata untuk merespons kenyataan yang telalu tiba-tiba ini.

"Hoon? Kamu mau makan, gak?" tanya Isa membuat Sunghoon tersadar dari lamunannya.

Sekarang, Sunghoon sedang duduk berdua dengan Isa di halaman rumah. Gadis itu datang berkunjung sembari membawa sekotak makanan yang dimasak oleh gadis itu sendiri.

"E—eh iya." Sunghoon mengambil sendok yang tadi digenggam Isa lalu mengunyah makanan enak tersebut.

"Gimana? Enak?" tanya Isa dengan senyumnya yang manis.

Masih sama. Senyum gadis itu tidak pernah berubah... Membuat Sunghoon agaknya lupa jika ia sedang mendekati Ningning.

Sunghoon menganggukkan kepalanya. "Enak kok. Masakan kamu selalu enak."

Isa tersenyum lalu menopang dagunya sambil menatap Sunghoon yang masih asik mengunyah.

"Kamu bener-bener gak berubah, ya. Masih sama kayak dulu."

"Maksudnya?"

"Tetep ganteng."

Sunghoon terkejut mendengar penuturan tiba-tiba dari Isa tersebut. Tetapi, ia membalasnya dengan kekehan ringan dan membuat Isa ikut terkekeh.

Keduanya berbincang santai sembari menikmati makanan yang dibawa Isa itu. Sunghoon terlalu asik dengan Isa, hingga lupa jika ia memiliki janji untuk mengantar Ningning ke mall siang tadi.

● ▪︎ ▪︎ ●

"Ningninggg~~~"

Seruan dari Sunghoon itu nyatanya tidak menghentikan langkah Ningning. Gadis itu mengabaikan laki-laki yang berjalan di belakangnya, dan terus melangkah.

[✅] Lembaran Buku - Enhypen ft. AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang