Epilogue

1.8K 197 44
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"YES MENANG!!!"

"Anjing."

Heeseung melempar stick PS miliknya ke meja lalu menatap TV yang menayangkan jumlah skor akhir antara dirinya dan Winter.

Laki-laki itu mendelik ketika Winter dengan sengajanya berteriak di dekat telinga kanannya. Heeseung mengatupkan bibirnya kemudian menarik Winter dan memiting leher gadis itu dengan pelan.

"IH BAUUU. HEESEUNG BELOM MANDI, JOROOOKKK..."

"Enak aja lo kalo ngomong ya. Gue udah mandi dih, lo tuh yang belom mandi."

Winter menyengir kemudian melepas pitingan Heeseung di lehernya. Ia merapikan rambutnya lalu menatap laki-laki itu dengan sebal.

"Bosen ih main PS mulu."

"Bilang aja lo pengen jalan-jalan."

"HEHEHE TAU AJA."

Heeseung memutar kedua bola matanya dengan malas. Ia menyandarkan punggungnya di sofa kemudian menatap kosong ke arah TV. Sebenarnya, laki-laki itu berencana untuk bangun siang tetapi Winter dengan gampangnya mengacaukan rencananya.

"Seung,"

"Hah?"

"Lo—"

Omongan Winter terhenti karena ponselnya berdering. Gadis itu menyengir sebentar ke Heeseung kemudian mengangkat panggilan dari Ningning.

"WINTERRR, KAMU DIMANAAA???"

"Di rumahnya Heeseung. Kenapa emang?"

"KAMU LUPA KAH? KAN HARI INI KITA BERDELAPAN ADA JANJI BUAT MAKAN-MAKAN BARENG!"

Winter mengerutkan keningnya kemudian ia menepuknya. "Oiya ya, bener juga. HEHEHE maaf gue lupa. Oke gue otw bareng Heeseung deh."

"Jangan lama-lama! Ini kita semua udah kumpul kecuali kalian berdua."

"Oke, sip. Otw nih."

Setelah Ningning memutuskan panggilannya, Winter langsung menepuk bahu Heeseung. Laki-laki itu sedang memejamkan kedua matanya saat Winter lagi teleponan sama Ningning.

"Apaan lagi sih?!"

"Bangun, begooo. Lo lupa ya kita berdelapan ada janji buat makan-makan?!"

Mendengar itu, Heeseung membulatkan kedua matanya. "Oh iya anjir. KENAPA LO GAK NGINGETIN GUE SIH?!"

"DIH. GUE JUGA LUPA, ANJIRRR."

"INI KALO KITA DIMARAHIN MEREKA, POKOKNYA SALAH LO!!!"

"KOK SALAH GUE??? KAN LO JUGA LUPA???"

"SALAH LO POKOKNYA."

"APASIH?! KENAPA JADI NYALAHIN GUE, ANJIRRR???"

Heeseung dan Winter terus bersahut-sahutan teriaknya sampai Ayah Lino datang sambil menatap mereka berdua dengan tajam.

● ▪︎ ▪︎ ●

"Kalian telat satu jam." ucap Jay ketika Heeseung dan Winter berjalan menghampiri mereka.

Heeseung meringis lalu menyenggol lengan Winter. "Salah dia nih yang gak ngingetin gue."

Winter membulatkan kedua matanya, ia ingin membalas ucapan Heeseung namun tangannya sudah keburu ditarik oleh laki-laki itu untuk duduk.

Kedelapannya berkumpul untuk merayakan Heeseung dan Winter yang seminggu lagi wisuda. Waktu berlalu dengan cepat, padahal baru beberapa bulan yang lalu mereka saling ketemu dan kenalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✅] Lembaran Buku - Enhypen ft. AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang