S1 part 20 (warning)

2.4K 79 8
                                    

Part ini adalah part yang di hapus di LWD s1. Pada waktunya juga akan di hapus kembali.




"Good Morning kakak ku dan calon kakak 'ipar' ku" suara wanita yang baru keluar dari kamarnya itu menggema di seluruh lantai satu Mansion dengan membuat penekanan di kata 'ipar' membuat Mew dan Gulf yang sedang makan hampir tersedak karna suaranya yang terlalu kuat.

Cup~

Tiba tiba satu kecupan di pipi Mew diberikan oleh wanita itu. Membuat sang empunya pipi menjengahkan matanya malas seraya memakan roti isinya. Sedangkan Gulf hanya tersenyum memperhatikan adik Mew yang sempat dicurigai olehnya adalah kekasih Mew.

"kali ini apa lagi?" tanya Mew pada Muiza

"hmm, apa ya?? gak ada apa apa kakak. Curigaan sekali." jawab Muiza sembari duduk di samping Gulf dan memeluk Gulf sebentar. Dia Sengaja duduk di samping Gulf, berjaga jaga jika kakaknya marah, dia bisa minta perlindungan Gulf.

"jam berapa semalam pulang?" tanya Mew dengan nada mengintrogasi pada adiknya yang masih ingin meminum susu di atas meja.

This time to kill you Muiza -batin Muiza tidak tenang

Dengan malas Muiza meletakkan kembali susunya diatas meja, tidak jadi meminumnya dan segera menjawab pertanyaan Mew.

"jam 11."

"Muiza, jangan bohong! Kamu ingat sedang di tempat siapa sekarang dan siapa yang sedang kamu bohongi." suara Mew dingin. Muiza tau, apa yang akan terjadi selanjutnya jika Mew sudah berbicara dengan nada dingin seperti ini. Dia akan mati!

"kak.." suara Muiza bergetar ingin memelas pada Mew.

"jam berapa kamu pulang?!" tanya Mew sekali lagi, kini suaranya agak meninggi.

"jam 2 pagi."

Brak!

"kamu itu wanita, diluar sana banyak orang jahat. Kamu tidak tau siapa yang kamu temui." mew menjeda ucapannya sebentar "Carlen gak akan bisa melindungi kamu seperti kakak lindungi kamu." jika Mew sudah menyebut dirinya dengan kata 'kakak' itu tandanya dia lagi sangat serius dan tidak akan ada yang bisa menyela nya bahkan meredakan amarahnya.

"kamu tau musuh diluar sana tidak hanya satu atau dua. Banyak yang ngincar kamu, karna kamu wanita dari keluarga Jongcheveevat. Wanita satu satunya yang aku miliki saat ini, jadi nurut! Kau boleh pergi tapi ingat waktu dan jangan meminum minuman keras. Ini bukan italy, kamu bisa bebas karna hidup sendiri. Sekarang kamu disini bersamaku, jangan menambah bebanku." Ujar Mew dengan keadaan sangat marah. Matanya sangat menajam saat ini pada adiknya itu.

Muiza kali ini tak bisa berkata apa apa lagi, dia sangat paham maksud kakaknya. Tapi Dia hanya ingin keluar menikmati suasana Jerman karna sudah sangat lama, dan juga banyak tempat baru yang belum dia injaknya semenjak di jerman.

Seakan tau apa yang akan dilakukan Mew, Gulf pun mencoba memanggil nya dengan ragu. Dia takut Mew akan berkata kasar dan menyakiti hati adiknya karna terlalu emosi. Dan sejujurnya, Gulf pun juga sedikit takut tapi berusaha memberanikan diri.

"Mew.." kali ini suara lembut Gulf yang keluar untuk menenangkan Mew. Gulf memegang tangan Mew yang ada di atas meja agar dia lebih tenang "Mew, jangan terlalu keras padanya. Dia kan baru dari italy, maklum saja. Apa lagi Muiza sudah lama kan di italy dia pasti rindu suasana malam di Hamburg, udah ya marah marahnya." ucap Gulf seraya menatap Mew dan mengelus punggung tangan Mew dengan ibu jarinya. Sungguh sangat lembut dirinya.

"tapi kana.. Dia itu harus diperingati. Dia tau betul banyak orang yang tak suka denganku dan tak akan segan segan untuk menghancurkan orang terdekatku." jelas Mew pada Gulf

Lwd yang di hapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang