S1 part 54(21+) LWD

1K 44 6
                                    

⚠️WARNING⚠️
PART INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA. JIKA MERASA TAK SUKA, TOLONG SKIP! PART INI REAL HASIL IMAJINASI KU YANG PENUH DOSA. 🤤😌

sebelum masuk ke cerita, adakah yang yang ingin mengucapkan 'HappyBirthday' kepada si penulis amatir ini (*haus akan ucapan)

Ok skip, lanjut ke cerita~

"sshhh.. Mew.. Jangan mulai aneh!" gumam Gulf saat tangan kekar Mew mulai mengelus perut Gulf yang sedikit nimbul itu dan masuk perlahan kedalam kemeja Gulf yang sudah terbuka dari bawah karna ulah Mew. Mew kemudian sedikit meremas pinggang itu dengan posessive. Tapi bibir Mew tak tinggal diam, dia terus mencumbui perut Gulf dengan penuh nafsu.

Sudah lama sekali Mew ingin menjajahi badan Gulf lagi, setelah terakhir kali di dalam ruangan bernuansa merah hitam itu. Semenjak banyak kejadian yang membuat kekasihnya kesusahan dia tak mendapat jatahnya lagi. Jadi, mungkin ini saatnya untuk menghilangkan rasa rindu Mew pada tubuh Gulf.

"sshhh.. Ahh.. Mew.." desah Gulf saat tamgan Mew malah berpindah dan mulai memilin nipple sebelah kiri Gulf dengan dibantu bibir yang menghisap nipple sebelah kanan Gulf.

Tangan Gulf tak tinggal diam, ponsel yang tadinya ada di tangannya saat ini ntah kemana dia sudah tak perduli. Dia hanya terbuai oleh hisapan dan sentuhan Mew pada nipplenya hingga dia sedikit menjambak rambut Mew karna merasakan nikmat yang berbeda dari nipple nya. Gigi rapih Mew menyentuh nipple itu, kemudian menggigit gigit kecil nipple itu.

Gulf menggigit bibir bawahnya, seraya merasakan hisapan dan pelintiran dari bibir dan jari Mew pada Nipple nya. Gulf tak habis pikir Mew melakukan hal ini masih di area kantor.

"aahhhh Mew, ssttophh!" pinta Gulf memohon.

Mew pun melepaskan nipple Gulf dari bibirnya dan juga tangannya, "bibirmu mengatakan berhenti, tapi tubuhmu sungguh menikmatinya kana. Kamu tak dapat berbohong dariku kana." ucap Mew seraya menatap mata Gulf lekat membuat sang empunya mata merasa canggung dan menatap ke arah lain.

Chup~

Tanpa aba-aba Mew mencium bibir Gulf, membuat Gulf terkejut akibat serangan tiba-tiba itu. Dilumatnya bibir merah muda nan kenyal itu sembari membuat Gulf rilex dan kemudian mendorong Gulf perlahan untuk tertidur di sofa, agar Mew lebih leluasa menjajahi tubuh yang sudah menjadi kepemilikannga itu. Dengan refleks, Gulf mengalungkan tangannya pada leher Mew sambil sesekali menjambak rambut belakang Mew. Bukannya kesakitan, jambakan rambut itu membuat sensadi nikmat itu bertambah.

"nghhh... Ehmmm." desah Gulf ditengah-tengah peperangan bibir dan lidah itu. Mew terus melumat bibir itu dengan rakusnya seraya bertukar saliva membuat Gulf kehabisan nafas. Gulf pun sedikit mendorong Mew agar berhenti mencium bibirnya karna dia ingin mengambil oksigen terlebih dahulu.

"ah.. Ahh.. Mew jangan disini nanti ada yang lihat." seru Gulf

"siapa yang mau lihat? Albert? Carlen? Mereka tidak akan bisa membuka pintu ruanganku." seru Mew

"kamu sudah merencanakannya?" tanya Gulf

"sepertinya!" jawab Mew

"Mew, aku gak mau!" bantah Gulf

Omongan Gulf sama tatapannya berbeda. Omangannya seolah olah dia ingin berhenti tapi tatapannya memuja Mew untuk melakukan lebih.

"persetanan dengan yang lihat, aku sudah tak peduli." mew pun kembali melumat bibir Gulf, menghisap bibir itu atas dan bawah. Tidak puas dengan itu, Mew pun mencium leher Gulf memberi tanda kepunyaan disana. Menggigit dan menghisap leher itu hingga membuat warna biru keunguan.

Lwd yang di hapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang