3. ASMARALOKA 2 (21+)

18.3K 2.2K 685
                                    

Warning 21+

Happy reading 💝
..

"Mau mulai darimana?" Tanyaku pada Nako.

"Bawah," jawab Nako yang membuatku meneguk kasar ludahku lagi dan lagi.

Aku menarik napas panjang-panjang hingga akhirnya tanganku bergerak membuka resleting celananya menarik ke bawah lalu menurunkan celana panjang Nako hingga turun ke bawah kaki. Matamu kembali naik saat melihat sebuah tonjolon besar yang ingin keluar di balik celana dalam Nako.

.... Kelanjutan bisa baca di karya karsa

"Mau lagi?" Tanyaku.

Nako mengangguk. Dan ia secepat kilat menarik tubuhku untuk berada di atas tubuhnya.

"Giliran kamu yang main, sayang."
"Harus aku?"

....kelanjutannya bisa baca di karya karsa

***

Pagi sekali aku sudah menyiapkan sarapan untuk Nako dan Hazen. Pagi ini Nako akan pergi ke kantor lebih awal karena ada jadwal meeting yang mendadak. Melihat suamiku dan anakku yang sudah duduk rapi di meja makan membuat senyumku terukir indah karena mereka adalah harta paling berharga untukku.

"Sayang, tadi papa nelpon katanya, Tian udah bisa pulang dan kondisi jantungnya udah membaik," ucap Nako tiba-tiba ketika aku berdiri di meja makan, mengambil nasi goreng untuk Nako dan Hazen.

Aku menoleh ke arah Nako. "Beneran dia udah membaik?" Tanyaku sempat tidak percaya karena kondisi Cristian yang memang cukup parah.

"Bener. Dan pagi ini katanya mereka mau mampir ke sini. Mau ketemu Hazen." Nako melirik ke arah Hazen yang sudah lahap memakan nasi goreng kecapnya tapi dia tetap mendengar percakapan papanya.

"Papa, kakek mau kecini?" Tanya Hazen.

"Iya, sayang. Kamu bakal main lagi sama kakek dan Om Tian."

"Horeee!" Terlihat Hazen gembira menanti kedatangan kakek dan pamannya.

Kemudian ketiganya melanjutkan sarapan pagi mereka. Nako yang memang ingin pergi lebih dulu, menghabisi nasi gorengnya dengan cepat. Lalu meneguk segelas air putih di sampingnya.

"Sayang, aku pergi dulu, ya." Nako berdiri sambil memakai jas kantornya.

Aku berdiri, berjalan ke arah Nako membantunya mengambilkan tas kantornya.

"Hati-hati di jalan, ya, sayang," ucapku sambil mencium bibir Nako sekilas saat Hazen sedang makan.
Nako mengangguk dan kembali membalas mengecup pipi, kening dan juga bibirku.

"Kabari kalau udah sampe, oke?"
"Iya, sayang." Lalu Nako berjalan ke arah Hazen. "Hazen, papa berangkat kerja dulu, ya. Kamu di rumah baik-baik sama mama. Jangan bikin mama marah," ucap Nako sambil mengelus sayang kepala Hazen.

Anak itu mendongak menatap papanya. "Siap, papa!"

Tidak hanya menciumku, Nako juga mencium kepala Hazen dan juga pipi anak itu.

"Dada sayang."

"Dada papa."

Nako segera berlalu dengan aku yang mengantarnya hingga ke depan pintu
Setelah memastikan Nako pergi hingga tidak terlihat di pandanganku, aku masuk ke dalam. Namun, saat aku ingin mendekati Hazen, ponselku yang berada di nakas dapur berdering membuatku berjalan cepat untuk menerima panggilan.

Aku bisa melihat ke layar ponselku bahwa yang meneleponku adalah Cristian. Tidak menunggu lama aku menggeser icon hijau ke atas dan menempel ponselku ke daun telinga.

ASMARALOKA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang